Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-23 kembali bertanding di SEA Games dengan membawa misi besar. Tim berjuluk Garuda Muda itu ingin menyudahi puasa gelar.
Medali emas terakhir yang dipersembahkan cabang olahraga (cabor) sepak bola putra adalah 31 tahun yang lalu atau pada SEA Games 1991.
Pada edisi sebelumnya, Timnas Indonesia U-23 hampir membawa pulang medali emas. Namun, Garuda Muda gagal di babak final setelah dikandaskan Vietnam 0-3.
Menatap SEA Games di Hanoi, Vietnam pada 12-23 Mei 2022, Timnas Indonesia U-23 menggelar persiapan dengan serius.
Garuda Muda berlatih di Jakarta dan Korea Selatan demi memenuhi target medali emas dari PSSI. Para pemain dari luar negeri pun dipanggil pulang untuk mewujudkan keinginan itu.
Namun, Timnas Indonesia U-23 tetap perlu mawas diri. Garuda Muda tergabung di grup yang tidak mudah pada SEA Games 2021.
Timnas Indonesia U-23 berada di Grup A bersama tuan rumah Vietnam, Myanmar, Filipina, dan Timor Leste. Lantas, bagaimana kekuatan para calon lawan Garuda Muda?
Vietnam
Vietnam adalah juara bertahan SEA Games. Tim berjuluk Golden Star Warriors itu meraih medali emas edisi 2019 setelah mengalahkan timnas U-22 3-0.
Sebagai tuan rumah, Vietnam tentu paling serius mengincar medali emas. Golden Star Warriors menjadi rival yang paling berbahaya buat Timnas Indonesia U-23.
Keseriusan Vietnam dibuktikan dengan keputusan untuk memakai Park Hang-seo sebagai pelatih. Arsitek asal Korea Selatan itu sebenarnya adalah nakhoda tim senior.
Vietnam difavoritkan untuk mempertahankan medali emas SEA Games 2021. Timnas Indonesia U-23 perlu bersaing dulu dengan Golden Star Warriors di babak penyisihan.
Myanmar
Myanmar menjadi tim yang tangguh pada 2019. Tim berjuluk The Chinthe ini mampu menguasai Grup A dengan mengungguli Filipina hingga Malaysia.
Namun, laju Myanmar harus terhenti di semifinal. The Chinthe dikandaskan timnas U-22 2-4 melalui babak perpanjangan waktu. Tapi, Myanmar mampu mendulang medali perunggu setelah mengalahkan Kamboja 5-4 lewat adu penalti.
Untuk SEA Games, Myanmar akan dipimpin oleh Velizar Popov. Arsitek asal Bulgaria itu telah memanggil 23 pemain untuk daftar awal dengan delapan nama di antaranya pemain senior.
Myanmar menjadi kandidat kuat tim yang lolos dari Grup A. Timnas Indonesia U-23 perlu mewaspadai The Chinthe.
Filipina
Filipina bisa dibilang gagal total pada SEA Games 2019. Sebagai tuan rumah, tim berjuluk The Azkals itu rontok di babak penyisihan.
Filipina akan dipimpin oleh Norman Fegidero di SEA Games 2021. Dia adalah pelatih senior berusia 52 tahun yang juga memoles Azkals Development Team, peserta Liga Filipina.
Filipina berencana mendaftarkan striker Joho Darul Ta'zim (JDT), Bienvenido Maranon untuk SEA Games. Penyerang berusia 35 tahun itu bisa dilibatkan sebagai pemain senior.
Kans Filipina untuk lolos dari Grup A terbilang kecil. The Azkals mesti bersaing dengan Vietnam dan Timnas Indonesia U-22 sebagai kandidat terkuat.
Timor Leste
Timor Leste datang ke SEA Games 2021 dengan kepercayaan diri yang tinggi. Tim berjuluk The Rising Sun itu berstatus tim peringkat ketiga Piala AFF U-23 2022.
Keberhasilan Timor Leste menempati posisi ketiga di Piala AFF U-23 2022 menjadi pencapaian tertinggi The Rising Sun di kancah internasional.
Timor Leste punya sejumlah pemain muda berbakat. The Rising Sun bakal dipimpin oleh Gali Freitas, gelandang kontroversial yang sempat dituduh mencuri umur karena seringkali bolak-balik membela tim senior dan kelompok usia.
Timor Leste bisa saja menjadi kejutan di Grup A. Namun, kualitas Vietnam dan Timnas Indonesia U-23 masih jauh di atas The Rising Sun.