Bola.com, Jakarta - Sosok Aji Santoso berhasil mencuri perhatian di BRI Liga 1 2021/2022. Dia dinobatkan sebagai pelatih terbaik, meski Persebaya yang ditanganinya hanya menduduki peringkat kelima klasemen akhir dengan 63 poin.
Dia mampu mengalahkan Stefano Cugurra Teco, yang sebenarnya membawa Bali United jadi kampiun musim itu.
Apa yang dilakukan oleh Aji Santoso bersama Persebaya memang sangat luar biasa. Dia berhasil mengandalkan mayoritas pemain muda di skuatnya dan tetap bersaing di papan atas.
Pelatih berusia 52 tahun itu memberikan sentuhan baru dengan mengandalkan talenta muda pemain Surabaya musim ini. Apalagi, Persebaya memiliki gudang pemain yang ditempa oleh 20 klub internal Persebaya dalam kompetisi internal.
Aji Santoso lebih memilih untuk mempromosikan sejumlah pemain muda untuk menghuni skuatnya daripada mendatangkan pemain bintang. Sebelumnya, dia sudah mempromosikan Koko Ari Araya, yang dikolaborasikan dengan jebolan internal Persebaya lainnya.
Musim ini, muncul nama-nama yang mampu mencuri perhatian macam Marselino Ferdinan, Rizky Ridho, Akbar Firmansyah, Dicky Kurniawan, Ruy Arianto, hingga Arizal Wahyu.
Deretan pemain muda itu bekerja sama dengan pemain asing yang mampu memberi kontribusi maksimal, yakni Taisei Marukawa, Bruno Moreira, dan Alie Sesay.
Aji Santoso sendiri dikenal sebagai pelatih yang gemar mengorbitkan pemain muda baru untuk menjadi andalan tim. Terlebih lagi, beberapa nama pemain muda Persebaya merupakan pemain jebolan kompetisi internal atau asli Surabaya.
Arsitek berlisensi AFC Pro itu memiliki kejelian dalam melihat potensi pemain. Dia mampu memoles pemain muda yang belum dikenal hingga akhirnya bisa diandalkan dan jadi bintang bagi klub.
Kisah Aji Santoso ini sebenarnya sudah terjadi sejak dia menangani beberapa klub sebelumnya. Bola.com telah merangkum lima pemain yang berhasil tampil optimal di bawah arahan Aji Santoso. Simak ulasannya berikut ini:
Hanif Sjahbandi
Pemain satu ini direkrut oleh Aji Santoso saat menangani Arema FC di musim 2017. Sebelumnya, Hanif Sjahbandi sudah pernah bergabung Persipasi Bandung Raya dan Persiba Balikpapan, tapi minim kesempatan.
Keputusan Aji merekrut Hanif saat itu sebenarnya dilandasi oleh peraturan Liga 1 2017 yang mewajibkan klub menurunkan pemain u-23. Hanif pun termasuk pemain yang reguler mendapat menit bermain.
Peraturan itu kemudian dihapus di tengah kompetisi, tapi Hanif rupanya tetap jadi pilihan Arema. Dia lantas masih membela Singo Edan sampai Liga 1 2021/2022. Total, pemain kelahiran Bandung itu membukukan 84 penampilan di Liga 1 sejak 2017.
Hanif Sjahbandi sendiri saat ini sudah tidak lagi menjadi bagian dari Arema. Dia telah memutuskan bergabung Persija Jakarta yang dimulai musim depan.
Saddil Ramdhani
Kiprah winger ini malah lebih mencengangkan. Dia merupakan pemain didikan ASIFA, akademi sepak bola milik Aji Santoso di Malang. Saddil Ramdani kemudian bergabung dengan Persela Lamongan pada 2016 yang saat itu ditangani Aji.
Kehadirannya saat itu menjadi pusat perhatian. Sebab, Saddil bergabung Persela di usia 17 tahun, bahkan statusnya adalah pelajar SMA. Tapi, dia mampu diandalkan Laskar Joko Tingkir di bawah arahan Aji sampai musim 2018.
Namanya bergantian masuk Timnas Indonesia, mulai dari U-16, U-19, U-23, hingga senior. Saddil dikenal sebagai pemain sayap dengan kecepatan dan kelincahannya dalam membawa bola serta akurasi tembakan.
Pemain asal Muna itu sempat hijarah ke Malaysia dengan membela Pahang pada 2019. Dia kemudian kembali ke Indonesia menerima tawaran Bhayangkara FC di 2020. Kini, Saddil Ramdani tercatat berkarier di Malaysia Super League 2022 bersama Sabah.
Fahmi Al Ayyubi
Lagi-lagi, pemain yang berposisi sebagai winger ada di dalam daftar ini. Fahmi Al Ayyubi awalnya bekerja sama dengan Aji Santoso di Persela pada 2017. Sebelumnya, Fahmi tercatat membela tim junior Persela.
Di musim 2017 hingga 2018, Fahmi merupakan pemain sayap yang sangat diandalkan bersama Saddil. Duo winger ini membuat Persela ditakuti karena mampu melakukan serangan dengan kecepatan dribel mereka.
Sayang, penampilan apiknya membuat Aji Santoso yang masih menangani Persela kehilangan Fahmi di musim 2019. Fahmi memilih bergabung Bali United yang akhirnya menjuarai Liga 1 2019.
Fahmi sendiri masih berstatus sebagai pemain milik Serdadu Tridatu. Di Liga 1 2021/2022, dia mulai kekurangan menit bermain sehingga kemudian dipinjamkan ke Persik Kediri pada putaran kedua.
Ricky Kambuaya
Gelandang asal Papua ini termasuk fenomenal. Ricky Kambuaya tercatat hanya membela klub Liga 2, yakni PS Mojokerto Putra, pada 2017-2018. Dia sempat mencicipi Liga 1 2019 bersama PSS Sleman.
Aji Santoso tampaknya melihat potensinya sehingga mengajaknya bergabung Persebaya di 2020. Ricky Kambuaya pun menjelma sebagai salah satu gelandang terbaik tanah saat ini selama berseragam Bajul Ijo.
Dia lantas masuk skuat Timnas Indonesia per 2021. Tercatat, pemain berusia 25 tahun itu mampu membukukan lima gol dari 14 penampilan tak sampai setahun membela Tim Merah Putih. Namanya juga tak pernah absen dari pemanggilan pelatih Shin Tae-yong.
Dengan kiprahnya di level internasional, Kambuaya merupakan pemain andalan Persebaya dengan mencetak lima gol dalam 20 penampilan sejak 2020. Sayang, dia kini memilih hengkang dan telah bergabung Persib Bandung.
Marselino Ferdinan
Pemain muda satu ini tidak kalah fenomenal. Marselino Ferdinan merupakan jebolan klub internal Persebaya dan sempat membela tim U-16. Namanya sendiri sudah mulai mencuat bersama Timnas Indonesia U-15 arahan Bima Sakti pada 2019.
Aji Santoso lagi-lagi melihat potensi besar Marselino dan memilih untuk mempromosikannya ke Persebaya mulai 2021 di usianya yang masih 16 tahun. Marsel sendiri baru berumur 17 tahun pada 9 September 2021.
Meski masih belia, Marselino mampu diandalkan Persebaya dengan membukukan empat gol serta tujuh assist dalam 23 penampilan di BRI Liga 1. Dia secara reguler mengisi posisi gelandang serang menggeser deretan pemain senior lain.
Berkat penampilannya itu, pemain kelahiran Jakarta tersebut diganjar trofi pemain muda terbaik Liga 1 2021/2022. Beruntungnya, Marselino disebut menandatangani kontrak jangka panjang dan masih akan membela Persebaya untuk musim depan.
Baca Juga
PSM Klarifikasi Polemik Pemain ke-12 ketika Kalahkan Barito Putera 3-2 di BRI Liga 1: Sesuai Arahan Wasit Utama dan Cadangan
Rahmad Darmawan Ceritakan Kronologi PSM Mainkan Pemain ke-12 Vs Barito Putera di BRI Liga 1: Lawan Mengakui, Wasit Tetap Play-on
Juara Paruh Musim BRI Liga 1 2024/2025: Persebaya atau Persib?