Bola.com, Jakarta - UEFA akhirnya resmi menjatuhkan sanksi kepada Atletico Madrid terkait kasus rasisme yang terjadi di leg pertama perempat final Liga Champions. Sanksi tersebut akan langsung dirasakan oleh klub ibu kota Spanyol itu pada leg kedua Kamis (14/4/2022) dini hari WIB.
Pertandingan leg pertama perempat final Liga Champions antara Manchester City dan Atletico Madrid di Etihad Stadium pada pekan lalu berakhir dengan skor 1-0 untuk keunggulan tim tuan rumah.
Atletico Madrid sebenarnya cukup merepotkan Manchester City dalam pertandingan ini, di mana Kevin de Bruyne hingga Bernardo Silva dibuat frustrasi. Atletico Madrid bermain dengan pertahanan yang luar biasa, tapi sayangnya mereka pun lupa menyerang.
Menurut catatan, Atletico Madrid sama sekali tidak mencatatkan tembakan dan hanya memiliki penguasaan bola hingga 29 persen saja. Sayangnya, tim asuhan Diego Simeone tetap bisa dijebol oleh Kevin de Bruyne pada menit ke-70.
Namun, pertandingan tersebut diwarnai aksi rasisme yang membuat UEFA pun melakukan penyelidikan dan kini menjatuhkan sanksi kepada Atletico Madrid.
Hukuman UEFA untuk Atletico Madrid
Pertandingan di Etihad Stadium itu sendiri berlangsung cukup panas, di mana ada lebih dari 20 pelanggaran yang terjadi. Wasit bahkan mengeluarkan lima kartu kuning untuk masing-masing tim.
Bahkan suporter pun terpancing melakukan aksi yang di luar batas. UEFA menemukan adanya perlakuan diskriminatif dari penggemar Atletico Madrid yang bertandang ke Etihad Stadium.
Mereka pun menjatuhkan hukuman kepada tim raksasa Spanyol tersebut yang berlaku pada leg kedua pekan ini.
Hukuman tersebut berupa pembatasan kapasitas stadion pada leg kedua nanti. Markas Atletico Madrid, Wanda Metropolitano, memiliki kapasitas yang bisa menampung lebih dari 68 ribu orang, dan mereka diharuskan menutup paling sedikit 5.000 kursi karena hukuman dari UEFA.
Selain itu, Atletico Madrid punya kewajiban membentangkan spanduk UEFA di Wanda Metropolitano yang bertuliskan #SayNoToRacism. Leg kedua ini bakal diselenggarakan pada Kamis (14/4/2022).
Kisruh di Laga Bodo/Glimt Vs AS Roma
UEFA juga telah rampung melakukan investigasi terhadap kasus yang terjadi di laga UEFA Conference League antara AS Roma melawan Bodo/Glimt pada pekan lalu. Laga ini mencuri perhatian karena adanya kasus perkelahian pasca-laga.
Kasus ini dibongkar oleh pemain AS Roma, Lorenzo Pellegrini, pasca-pertandingan. Ia berkata kalau staf pelatih Roma, Nuno Santos, mendapatkan serangan secara fisik dari bos Bodo/Glimt, Kjetil Knutsen.
Untuk kasus ini, UEFA menjatuhkan hukuman kepada kedua belah pihak. Nuno Santos dan Knutsen dihukum skorsing dan mungkin tidak akan terlibat dalam leg kedua yang digelar di Stadio Olimpico hari Jumat (15/4/2022) dini hari WIB.
Bodo/Glimt tidak terima dan merilis sebuah video yang berisikan bukti bahwa Knutsen mendapatkan serangan dari staf AS Roma, termasuk Santos. Mereka akan menganjukan banding atas keputusan tersebut.
"Kami terkejut dengan keputusan UEFA. Kami akan mengajukan banding, dan akan mengurusnya sampai malam hari. Lebih dari itu, kami belum bisa memberikan komentar apa-apa," bunyi pernyataan klub.
Sumber: BBC Sport
Disadur dari: Bola.net (Yaumil Azis, published 12/4/2022)