Bola.com, Jakarta - Juventus tampaknya masih ingin mempertahankan lebih lama sosok Massimiliano Allegri sebagai pelatih mereka. Gelombang tuntutan para penggemar yang menginginkan sang pelatih untuk mundur, sepertinya tidak akan dipenuhi.
Berkali-kali tagar #AllegriOut dikumandangkan, dan jadi suara pendukung Juventus yang ingin melihat Massimiliano Allegri didepak dari kursi kepelatihan. Sayang, keinginan mereka takkan terwujud dalam waktu dekat.
Allegri ditunjuk sebagai pelatih baru pada musim panas lalu. Ia kembali untuk menggantikan Andrea Pirlo yang dicap gagal lantaran gagal mempersembahkan gelar juara Serie A kepada Bianconeri.
Dengan prestasi 11 trofi selama lima musim periode kepelatihan pertama, tidak heran kalau publik punya ekspektasi tinggi terhadap Juventus musim ini. Paling tidak, mereka bisa memberikan perlawanan.
Sayang, alih-alih perlawanan, Juventus tertinggal dari rival-rival bebuyutannya seperti Inter Milan dan AC Milan dalam perebutan Scudetto. Target realistis buat mereka saat ini hanyalah mengamankan tempat di empat besar.
Tuntutan Sia-sia
Tapi alasan fans Juventus kecewa terhadap Allegri bukan cuma prestasi, tapi juga kegagalan menghadirkan performa ciamik dalam pertandingan. Mereka seringkali dikesalkan oleh permainan bertahan ketika Juventus sedang unggul satu gol dari lawannya.
Pendekatan ini berulang kali dikeluhkan fans, bahkan pada beberapa musim terakhir periode pertama Allegri menjabat. Ekspektasi mereka melambung tinggi ketika Dusan Vlahovic didatangkan, dan dihempaskan begitu saja oleh Allegri.
Tidak heran kalau tagar #AllegriOut kerap berseliweran di media sosial belakangan ini, utamanya ketika Juventus meraih hasil yang mengecewakan. Namun harapan mereka takkan terkabul karena klub enggan memecat Allegri.
Jika dilogikakan, sudah sewajarnya Allegri mengalami nasib serupa seperti Andrea Pirlo musim lalu. Sebab Juventus pun ternyata tidak bisa meraih trofi Serie A musim ini. Namun pihak klub melihat ada yang berbeda dari skuat sejak Allegri datang.
Beda dengan Era Pirlo
Perbedaan pertama terkait hasil. Juventus, musim ini, sempat terpuruk. Mereka kemudian bangkit dan mencatatkan 16 laga tanpa terkalahkan sampai dipaksa bertekuk lutut oleh Inter dua pekan lalu.
Sementara itu, performa Juventus di bawah asuhan Pirlo musim lalu menunjukkan grafik inkonsistensi. Juventus bisa mendapatkan hasil apik di satu momen, menurun, lalu kemudian meningkat lagi.
Berikutnya adalah terkait kedisiplinan. Allegri berhasil menghadirkan kedisiplinan di ruang ganti. Itu dilaporkan tak terlihat ketika Pirlo menjabat. Dua perbedaan ini membuat Juventus yakin mempertahankan Allegri.
Sebagai tambahan, memecat Allegri hanya akan memberikan kerugian secara finansial buat Bianconeri. Sebab mereka sudah terlanjur mengikat kontrak pria berumur 54 tahun itu dengan durasi empat tahun dan bayaran tujuh juta euro per musim.
Sumber: Tuttosport, Football Italia
Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, published 15/4/2022)