Bola.com, Denpasar - Ahmad Agung Setiabudi senang setelah dirinya resmi dipermanenkan Bali United. Sebelumnya, Ahmad Agung dipinjamkan dari Persis Solo dengan imbalan pemain Bali United dipinjamkan juga ke Persik Kediri.
Kedua pemain tersebut adalah M. Taufiq dan Fahmi Al-Ayyubi. Setelah dipinjamkan pada putaran kedua BRI Liga 1 2021/2022 lalu, nasib mujur menghinggapinya. Dia kembali berhasil meraih gelar juara BRI Liga 1 setelah sebelumnya di Liga 1 2019, meraihnya bersama Bali United.
Setelah itu, kebersamaannya berakhir dan berlabuh ke PSM Makassar. Di musim berikutnya pemain kelahiran Demak tersebut merapat ke skuad Persik Kediri.
“Alhamdullilah bisa kembali lagi berseragam Bali United. Tentunya sangat senang dan bangga bisa balik ke tim ini. Terima kasih kepada manajemen dan tim pelatih yang sudah mempercayai saya untuk kembali lagi disini,” ungkap Ahmad Agung pada Sabtu malam (16/4/2022).
Ada sederet pemain asal Semarang dan Jawa Tengah yang menghiasi skuad Bali United musim depan. Misalnya Ricky Fajrin, Haudi Abdillah, hingga penjaga gawang anyar yang sebentar lagi akan merapat ke Bali United, M. Ridho.
Serba Bisa
Hal inilah yang menjadi satu di antara faktor mengapa Ahmad Agung mau menerima pinangan Bali United kembali.
“Salah satunya ada pemikiran begitu Mas. Hanya selain itu, tim ini menurut saya bisa lebih baik lagi kedepannya. Apalagi ada fasilitas yang sangat bagus. Misalnya training ground, bermain di AFC Cup, dan kenyamanan di dalam skuad,” terang mantan pemain PSIS Semarang tersebut.
Menariknya, Ahmad Agung bisa saja berubah posisi musim depan. Dari posisi aslinya sebagai gelandang bertahan menjadi bek tengah. Beberapa kali Pelatih Bali United Stefano Cugurra Teco memainkannya sebagai bek tengah musim lalu.
Dan hasilnya pun tidak mengecewakan. Bisa saja posisinya permanen sebagai bek tengah. Ada beberapa pemain yang mengubah posisi bermain dan akhirnya sukses. Misalnya Jajang Mulyana yang saat ini diirumorkan akan merapat ke Bali United.
Posisi mantan pemain Bhayangkara FC tersebut sebelumnya adalah penyerang dan akhirnya berubah menjadi bek tengah. Hal yang sama sempat dialami Ahmad Agung ketika masih membela Pasukan Ramang – julukan PSM Makassar.
“Saya tidak masalah mau di posisi gelandang atau stopper. Mungkin pelatih punya rencana atau taktik buat tim. Sebenarnya kan hampir mirip posisi gelandang bertahan dengan stopper. Jadi saya tidak ada masalah,” ungkapnya.
Alasan Bertahan
Mungkin saja dia sadar jika posisi gelandang nomor enam masih dimiliki oleh Brwa Nouri setidaknya hingga Desember 2022. Dengan catatan jika Nouri tidak mau memperpanjang kontrak dengan Bali United.
Dia menilai Nouri adalah gelandang terbaik yang ada di Liga 1 saat ini dan mungkin tidak ada yang membantahnya.
“Kami semua pastinya sudah tahu Nouri seperti apa. Menurut saya pribadi, dia gelandang bertahan terbaik di Liga 1 musim lalu,” jelas Ahmad Agung.
“Saya akui, cukup beruntung bisa satu tim dengan dia. Walaupun satu posisi yang sama dengan dia, tapi saya harus banyak belajar dari dia. Selain itu ada Mas Hariono, jadi saya tidak ada masalah sama sekali. Itulah salah satu pertimbangan kenapa saya ambil tawaran dari Bali United,” tutup pemain berusia 26 tahun tersebut.