Ketua NOC Indonesia Ingatkan Kualifikasi Olimpiade 2024 Paris Sudah Dimulai Bulan Mei

oleh Hendry Wibowo diperbarui 18 Apr 2022, 18:15 WIB
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, ketika melakukan rapat virtual dengan Komisi Tuan Rumah Olimpiade Masa Depan IOC mengenai proses bidding Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032, Selasa (25/5/2021). (NOC Indonesia)

Bola.com, Jakarta - Tahun 2022 begitu banyak event olahraga, khususnya multievent. SEA Games Vietnam bahkan sudah digelar usai bulan Ramadan.

Setelah itu, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari mengingatkan beberapa cabang olahraga sudah ada yang memulai kualifikasi Olimpiade 2024 Paris pada bulan Mei.

Advertisement

"Pembinaan olahraga tidak bisa sepotong-sepotong, tetapi bisa didapat dengan proses, bukan (by accident)," kata Oktohari melalui keterangan pers yang diterima Bola.com hari Senin (18/04/2022).

"Kita tak boleh terjebak dengan banyaknya event, sehingga lupa fokus utama yaitu Olimpiade 2024 Paris yang sudah mulai proses kualifikasi pada bulan depan," lanjutnya.

Mengutip kalender beberapa international federation (IF), beberapa cabang olahraga sudah ada yang memulai kualifikasi mulai Mei 2022, di antaranya, judo dan triatlon.

2 dari 2 halaman

Bersamaan dengan Asian Games 2022

Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari. (Dok. NOC Indonesia)

Bahkan, kata Oktohari, ada jadwal perburuan poin Olimpiade yang bersamaan dengan Asian Games 2022 Hangzhou. Ini akan terjadi di balap sepeda saat Asian Games bertepatan dengan World Cup yang sudah mulai perburuan poin Olimpiade.

"Tentu jadwal yang berbenturan ini menjadi tantangan fundamental karena kita harus paham mana agenda prioritas dan NF harus memilih bahwa atlet potensi lolos Olimpiade itu harus mulai difokuskan ke kualifikasi," kata Okto.

"Kita tidak boleh lagi karena sibuk mengejar ranking multievent, tetapi target utama menuju Olimpiade justru terlewat, sehingga NF (federasi nasional) harus tahu betul."

"Termasuk cabor dan nomor yang mendapat sanctioned di multi event. Kita harus bisa memanfaatkannya," lanjutnya.

Okto juga mengatakan telah menjalanin komunikasi dengan Asosiasi Tinju Internasional (IBA) terkait peluang yang bisa diambil Indonesia untuk bisa menjadi tuan rumah kualifikasi cabang olahraga tinju.

Berita Terkait