Bola.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, terang-terangan mengungkapkan kesulitan dalam pengadaan Video Assistant Referee (VAR) di BRI Liga 1 musim depan. Iriawan membuka pintu bagi sponsor.
Wacana penggunaan Video Assistant Referee (VAR) kembali bergulir jelang BRI Liga 1 musim baru. Namun, rencana tersebut sepertinya tak akan terealisasi untuk musim depan.
Mochamad Iriawan mengakui, mahalnya biaya pengadaan VAR menjadi penyebab utamanya. Namun, Iriawan mengaku pihaknya akan membuka pintu bagi sponsor yang mampu membantu dalam pengadaan VAR untuk musim depan.
"Kami ingin adakan VAR dan itu akan benar-benar dihitung. Kami sudah komunikasi kalau ada sponsor mau membiayai VAR karena memang itu cukup mahal yakni Rp90 miliar," kata Mochamad Iriawan.
"Per alat dan sekali main itu di stadion sekitar 200 juta. Jadi kami akan gandeng sponsor yang bisa membiayai itu," ucap Iriawan.
Pernyataan Mochamad Iriawan cukup masuk akal. Selain pengadaan alat yang mahal, PSSI juga harus menggelar pelatihan buat para wasit VAR di BRI Liga 1 yang juga membutuhkan biaya.
Target di Piala Dunia U-20 2023
Bila penggunaan VAR tidak bisa terealisasikan pada BRI Liga 1 musim depan, Mochamad Iriawan berharap itu bisa terlaksana pada Piala Dunia U-20 2023. Keberadaan VAR tentu bakal membuat nilai turnamen tersebut semakin bergengsi.
"Kalau tidak tahun depanlah ya kami harus sudah bisa. Kami juga harus bisa mempelajari dan mudah-mudahan bisalah tahun depan kan ada rencana Piala Dunia U-20 juga," ucap Iriawan.
PSSI kini memiliki waktu setahun untuk bisa mencari sponsor yang mau terlibat dalam pengadaan VAR. Nantinya, VAR bisa diteruskan untuk digunakan pada BRI Liga 1 pada masa depan.