Bola.com, Malang - Pada musim depan, jabatan manajer tim Arema FC tetap dipegang oleh Ali Rifki. Meski pada pengujung musim lalu sempat mundur, Ali Rifki didorong oleh direksi klub untuk kembali menjadi manajer Singo Edan pada musim depan.
Dalam sebuah sesi wawancara di kanal Youtube Tommy Desky, Ali Rifki mengungkapkan perasaannya setelah satu tahun mengawal Arema FC.
"Rasanya lelah, senang, sedih, haru, jengkel, dan marah, campur aduk semua. Ya layaknya manusia normal, ketika menang bersorak-sorai, dan sedih ketika kalah," ujarnya.
Hal itu wajar karena Ali memang sebelumnya tidak pernah terjun di dunia sepak bola. Banyak hal baru yang ditemukannya, seperti ikut memotivasi pemain hingga menerima kritikan dari Aremania.
"Namun ada yang berkesan, yaitu ketika menang melawan Persija Jakarta dan Persib BAndung di putaran pertama Liga 1 musim lalu," ujarnya.
Ada alasan berbeda dari dua pertandingan yang dimenangi dengan skor serupa, 0-1. Ketika melawan Persija, Arema FC menang di Stadion Manahan, Solo.
"Ketika itu katanya Arema FC FC punya kutukan bermain di Solo. Saya sampaikan, yang lalu biarlah berlalu. Sekarang era saya, harus menang dan Alhamdulillah menang," imbuhnya.
Lantas ketika menang melawan Persib, Ali Rifki girang karena dari materi pemain, lawan jauh lebih mentereng. Tapi, dia bisa membakar semangat Dendi Santoso dkk. di ruang ganti Arema FC.
Klarifikasi Video Viral
Namun, ada satu hal yang kini coba diklarifikasi dalam laga tersebut, karena beredar video ketika Ali memberikan motivasi kepada pemain ketika meeting jelang laga.
Padahal apa yang dilakukannya ketika itu bukanlah konsumsi publik, karena berisi kata-kata yang cukup meremehkan Persib.
"Ketika melawan Persib, sampai video saya viral karena dianggap melecehkan Persib. Video itu tidak seharusnya beredar, karena sedang memotivasi pemain dalam technical meeting. Siapa pun pasti memompa semangat pemainnya dengan luar biasa dalam momen seperti itu. Kecuali saya menyampaikannya langsung ke media untuk meremehkan lawan," jelasnya.
Ternyata motivasi yang dilakukan Ali ketika itu dianggap berhasil. Arema FC menang 1-0 lewat gol Dendi Santoso.
"Materi pemain kami bisa tahu seperti apa, sedangkan Persib punya pemain bintang. Tapi, saya sampaikan jangan takut, sama-sama makan nasi. Saya sampaikan yang lain secara tertutup di technical meeting," tegasnya.
Tidak Baper Soal Pelatih Online
Selain dua kemenangan di atas, Ali sempat mendapatkan kritik dari netizen atau Aremania yang aktif di media sosial. Ketika itu, Ali ingin membela Arema FC yang sedang mendapatkan kritik lantaran permainannya yang kurang menghibur.
Dia sempat menyebut netizen sebagai pelatih online. Hal tersebut memancing reaksi yang lebih besar.
"Saya disebut manajer baperan. Justru senyum. Saya tahu mereka bilang itu karena saya sempat menyebut suporter sebagai pelatih online saat itu, karena terlalu banyak memberikan input tanpa data yang valid, asal ngomong tanpa data, saya sebut pelatih online," ujarnya.
Namun, sekarang hubungan Ali dengan suporter yang aktif di media sosial mulai membaik, karena dia sudah terlibat membentuk tim atas masukan dari Aremania. Selain itu, dia ingin membuat pertemuan sekaligus buka puasa bersama dengan suporter dalam sisa Ramadan ini.