Bola.com, Jakarta - Sejak SEA Games 2001, Timnas Indonesia U-23 hanya tiga kali gagal menembus semifinal dari 10 kali partisipasi mereka di ajang mulltievent itu. Masing-masing pada edisi 2003, 2007 dan 2009. Satu diantara tujuh laga semifinal yang dilakoni skuad Garuda Muda terbilang menyakitkan. Bertanding di National Stadium, Singapura, 13 Juni 2015, tim asuhan Aji Santoso dilibas Thailand lima gol tanpa balas.
Hasil tersebut merupakan kekalahan terbesar Timnas Indonesia di era pemberlakuan aturan penggunaan pemain U-23 plus tiga pemain senior. Ironisnya lagi, pada laga perebutan medali perunggu di stadion sama dua hari kemudian, Manahati Lestusen dan kolega kembali menelan dengan jumlah gol sama. Kali itu, giliran Vietnam yang melakukannya.
Padahal, Timnas Indonesia U-23 sejatinya tampil baik di penyisihan Grup A yang dihuni juga oleh Myanmar, Kamboja, Filipina dan tuan rumah Singapura. Dari empat laga yang dimainkan, Indonesia mencetak kemenangan atas Kamboja, Filipina dan Singapura. Satu-satunya kekalahan Indonesia terjadi ketika menghadapi Myanmar.
Produktivitas mereka pun lumayan dengan 11 gol dan kemasukan 5 gol. Di lain pihak modal Indonesia datang ke Singapura terbilang besar. Dimana dalam materi pemain Aji Santoso ada jebolan skuad timnas U-19 yang dua tahun sebelumnya meraih trofi juara Piala AFF U-19.
Evan Dimas dan kolega didukung oleh sejumlah pemain yang usianya masih di bawah 23 tahun. Selain Manahati, ada nama familier lainnya seperti Adam Alis, Teguh Amiruddin, Vava Mario Zagalo, Teguh Amiruddin, Ahmad Nufiandani, dan Abduh Lestaluhu. Para tim pesaing juga memperhitungkan mereka setelah menjadi runner-up dua kali beruntun pada SEA Games sebelumnya yakni 2011 dan 2013.
Catatan Positif
Terlepas dari kekalahan dari dua laga penentu itu, ada sisi positif yang diperlihatkan Timnas Indonesia U-23. Dimana, dari 20 pemain yang terdaftar semuanya mendapatkan menit bermain. Tak hanya itu, 11 gol yang dicetak oleh Timnas Indonesia U-23 berasal dari open play atau bola aktif. Evan Dimas menjadi pencetak gol terbanyak dengan 4 gol, dikuti Muchlis Hadi Ning 3 gol, Ahmad Noviandani 2 gol. Selanjutnya Abduh Lestaluhu, Wawan Febrianto masing-masing 1 gol.
Dari jumlah gol itu ada rekor yang tercipta. Diantaranya, Evan Dimas jadi pencetak gol tersubur Indonesia pada penyisihan grup sejak Sea Games 2001. Seperti diketahui, belakangan catatan Evan itu dipecahkan oleh Osvaldo Haay di Sea Games 2019 Filipina yang mengoleksi tujuh gol di fase grup.
Rekan seangkatan Evan, Muchlis Hadi Ning juga mencatatkan namanya dalam daftar pemain yang mencetak hattrick di SEA Games. Ia melakukannya ketika Indonesia melibas Kamboja 6-1, 6 Juni 2015. Sebelumnya ada nama Mustaqim, Eri Eriyanto, Kurniawan Dwi Yulianto, Bambang Pamungkas, dan Ellie Aiboy. Belakangan, lagi-lagi Osvaldo menyusul usai mencetak hattrick ke gawang Brunei Darussalam pada laga yang berakhir dengan skor 8-0 untuk Indonesia, 3 Desember 2019.