Bola.com, Villarreal - Liverpool berhasil meraih kemenangan dan melangkah ke final Liga Champions 2021/2022 setelah menyingkirkan Villarreal dengan agregat 5-2. Namun, bek sayap Liverpool, Trent Alexander-Arnold, harus mengakui Villarreal telah membuat Liverpool kesulitan, terutama pada babak pertama duel leg kedua semifinal Liga Champions di Estadio de la Cerámica, Rabu (4/5/2022).
Liverpool datang ke markas Villarreal itu dengan modal kemenangan 2-0 di Anfield pada leg pertama semifinal Liga Champions pekan lalu. Namun, Villarreal mampu membuat The Reds menderita dengan dua gol pada babak pertama duel di markas mereka.
Boulaye Dia berhasil mencetak gol cepat pada menit ketiga, dan Francis Coquelin menggandakan keunggulan Villarreal melewati gol pada menit ke-41. Akhir babak pertama pun Liverpool tertinggal 0-2 dan agregat menjadi imbang 2-2.
Liverpool bangkit pada babak kedua. Fabinho, Luis Diaz, dan Sadio Mane berhasil mencatatkan nama di papan skor yang membuat Liverpool berbalik menang 3-2 dan memastikan tiket final Liga Champions dengan kemenangan agregat 5-2.
Meski Liverpool berhasil bangkit dan menang, bek sayap The Reds, Trent Alexander-Arnold, mengakui bahwa Villarreal telah membuat timnya kesulitan dalam pertandingan tersebut.
Tidak Mudah
Trent Alexander-Arnold, yang mencatatkan assist untuk gol yang dicetak Luis Diaz, mengaku laga semifinal Liga Champions ini tidak berjalan mudah bagi Liverpool.
Pemain Inggris ini pun mengakui Villarreal bermain baik sepanjang babak pertama sehingga membuat The Reds harus memutar otak pada akhir babak pertama untuk bisa bangkit dan menang.
"Kami tidak pernah bisa membuat semifinal Liga Champions ini menjadi mudah bagi kami sendiri. Sulit, sangat sulit. Kami datang ke sini dan mereka bermain sangat baik pada babak pertama," ujar Alexander Arnold kepada BT Sport.
"Kami melakukan regrouping pada saat half time dan melakukan apa yang perlu kami lakukan," lanjutnya.
Namun, bek sayap Liverpool itu mengaku jika timnya datang ke markas Villarreal dengan sudah memperkirakan apa yang akan disajikan oleh tim tuan rumah.
"Kami sudah memperkirakannya, tapi terkadang Anda tidak bisa mengendalikan permainan seperti yang Anda inginkan. Mereka mencetak gol cepat, di mana itu memang yang ingin mereka lakukan," tegasnya.
Satu Babak yang Buruk
Trent Alexander-Arnold juga mengakui bahwa dari dua pertandingan yang berjalan di Anfield dan Estadio de la Cerámica, babak pertama di markas Villarreal adalah yang terburuk bagi Liverpool.
Namun, pemain Inggris ini bersyukur pada akhirnya Liverpool mampu mengendalikan jalannya pertandingan dan meraih kemenangan yang memastikan mereka melangkah ke final Liga Champions.
"Kami seperti tidak bermain sepak bola pada babak pertama dan tidak pernah mendapatkan bola kedua. Mereka bermain sesuai yang mereka inginkan, dan kami membiarkan mereka melakukannya," ujar Alexander-Arnold.
"Pada babak kedua, kami baru mengendalikan permainan dengan baik. Satu babak yang buruk dari dua pertandingan yang kami jajlani," lanjutnya.
Sumber: BBC Sport