Bola.com, Jakarta - Peter Schmeichel mengklaim Real Madrid tidak berhak untuk berada di final Liga Champions karena mereka 'kalah telak' pada semifinal melawan Manchester City.
Peter Schmeichel dikejutkan dengan comeback telat Real Madrid di Liga Champions setelah Manchester City menguasai sebagian besar permainan.
Man City memulai leg kedua dengan keunggulan agregat 4-3 atas Real Madrid. Setelah mencetak gol melalui Riyad Mahrez dan mengubah agregat jadi 5-3, Rodrygo Goes mencetak dua gol, ditambah gol penalti Karim Benzema membuat Los Blancos lolos ke final.
Namun demikian, nada sumbang keluar dari legenda Manchester United (MU), Peter Schmeichel.
"Real Madrid tidak berhak berada di final itu. Mereka adalah tim terlemah selama dua pertandingan," kata Schmeichel kepada CBS Sport.
“Peluang pertama adalah gol pertama di menit ke-90, gol kedua adalah peluang kedua dan gol ketiga adalah ketiga kalinya mereka mengenai target."
"Man City memegang kendali penuh, tetapi pada saat itulah kami membicarakan hal itu. Kami berbicara tentang bagaimana stadion di sana bisa menjadi orang ke-12."
Kasihan City
Legenda penjaga gawang tidak asing dengan kebangkitan Liga Champions. Ia bermain di final 1999 ketika MU mencetak dua gol di masa injury time untuk mengalahkan Bayern Munchen 2-1.
"Ketika mereka memulai babak kedua itu, kesempatan itu setelah hanya delapan detik, rasanya seperti mereka membakar seluruh tempat dan itu benar-benar luar biasa."
Schmeichel bermain satu musim untuk Man City di akhir karier bermainnya, dan putranya Kasper, sekarang dari Leicester, memulai karirnya di klub.
Pria berusia 58 tahun itu melanjutkan, "Saya merasa sedikit kasihan pada Manchester City, saya harus mengatakan itu karena saya pikir terlepas dari gol itu pada menit ke-90 mereka bermain sangat baik, mereka memiliki segalanya di bawah kendali."