Bola.com, Jakarta - Mantan kiper Manchester United, Peter Schmeichel, menyebut Real Madrid tidak layak lolos ke final Liga Champions 2021/2022. Menurutnya, El Real tampil buruk dalam dua laga semifinal kontra Manchester City.
Real Madrid lolos ke final setelah secara dramatis menyingkirkan Man City dengan agregat 6-5. El Real kalah 2-3 pada leg pertama di kandang Man City.
Namun, mereka bisa bangkit di leg kedua dengan memetik kemenangan 3-1. Hebatnya tiga gol Real Madrid tercipta setelah menit ke-90. Alhasil, Los Blancos berhak menantang Liverpool pada laga final di Paris pada 29 Mei WIB.
Menurut Schmeichel, Madrid tidak menciptakan banyak peluang pada leg kedua melawan Man City. Namun, mereka cukup mematikan sehingga bisa memaksimalkan tiga peluang yang dimiliki menjadi gol.
"Real Madrid tidak berhak berada di final Liga Champions," sergah Schmeichel kepada CBS Sport, seperti dikutip dari Marca, Jumat (6/5/2022).
"Mereka tim yang jauh lebih buruk dalam dua laga semifinal. Peluang pertama mereka menjadi gol pertama di menit ke-90. Gol kedua adalah peluang kedua dan gol ketiga mereka melesakkan peluang ke gawang," imbuh Schmeichel.
Faktor Suporter
Schmeichel menyatakan faktor suporter sangat besar dalam membantu Los Blancos keluar dari lubang jarum dan lolos ke final.
"Man City sepenuhnya mengontrol laga, tapi ini bukan momen yang kita bicarakan. Kita membicarakan tentang bagaimana stadion di sama menjadi pemain ke-12," ujar pria asal Denmark itu.
Mantan bek Manchester United dan pakar TV, Rio Ferdinand, menjelaskan alasan di balik kesuksesan Real Madrid di Liga Champions.
“Anda tidak boleh meragukan para pemain di tim ini,” kata Ferdinand kepada BT Sport.
“Kami selalu mengatakan, pengalaman sangat berarti dalam kompetisi ini, tetapi mereka menunjukkan hati, keinginan. Para pemain ini, mereka pernah berada di sana, mereka telah melihat ini," kata dia.
Sempat Berada di Ujung Tanduk
Real Madrid secara perkasa menyingkirkan Manchester City di semifinal Liga Champions 2021/2022. El Real menang 3-1 pada leg kedua sekaligus unggul agregat 6-5 untuk kemudian berhak lolos ke final.
Namun ternyata Real Madrid sempat berada di ujung tanduk ketika bertemu Manchester City dalam laga leg kedua babak semifinal Liga Champions hari Kamis (5/5/2022) dini hari WIB. Namun pada akhirnya, Los Merengues keluar sebagai pemenang dengan skor 3-1.
Klub besutan Carlo Ancelotti itu menghadapi Manchester City di Santiago Bernabeu dengan modal yang buruk. Pada leg pertama di Etihad Stadium pekan lalu, mereka kalah dengan skor tipis 3-4.
Situasinya semakin memburuk setelah pemain Manchester City, Riyad Mahrez, mencetak gol pada menit ke-72. Itu membuat selisih agregat skor bertambah jadi dua gol dan menghadapkan Real Madrid pada jurang ketersingkiran.
Kejutan hadir ketika pertandingan memasuki menit-menit akhir. Dua gol dari Rodrygo membuat pertandingan harus berlanjut ke extra time. Lalu, eksekusi penalti Karim Benzema membuat Real Madrid menang dengan skor 3-1.
Mengejar selisih dua gol dalam agregat skor melawan klub sekuat Manchester City tentu bukan perkara mudah, tetapi Real Madrid berhasil melakukannya. Sekali lagi, mereka berhasil terhindar dari maut.
Ya, ini bukan kali pertama Real Madrid melakukan ini. Dalam dua fase sebelumnya, mereka bertemu klub papan atas Eropa seperti PSG dan Chelsea. Dua fase itu bisa dilewati meski Los Merengues sempat tertinggal.
Dan dalam setiap momen ketertinggalan, selalu terbesit pemikiran bahwa Real Madrid bakal tersingkir. Bukan cuma dari publik, tapi juga pemainnya sendiri. Sang gelandang, Federico Valverde, mengakui ketakutan itu sempat hadir.
"Ketika City mencetak gol, semuanya terasa datar dan seperti kalah. Ketika gol datang, kami merasa bakal memenangkannya," ujar Valverde dikutip situs resmi klub.