4 Posisi dan Role Pemain yang Sudah Mulai Langka di Sepak Bola Modern

oleh Jeffreydien Pungkas Winanda diperbarui 11 Mei 2022, 09:09 WIB
(c) Shutterstock

Bola.com, Jakarta Sepak bola sebagai olahraga paling populer di jagat raya memang menjadi magnet tersendiri bagi para penikmatnya. Bukan hanya skill para bintang lapangan hijau, strategi yang diterapkan pelatih pun menjadi daya tarik yang menarik untuk disimak.

Pada sepak bola modern memenangkan pertandingan aja nggak cukup. Para pelatih akan selalu menuntut para pemainnya untuk menampilkan permainan atraktif yang sedap dipandang.

Advertisement

Sepak bola modern yang melahirkan filosofi dan gaya permainan kreatif mampu melahirkan deretan skema perainan serta posisi baru untuk dieksplorasi. Namun, hal ini juga membuat beberapa posisi serta role tradisional mulai terpinggirkan bahkan ditinggalkan. Role dan posisi apa saja yang sudah mulai ditinggalkan?

2 dari 5 halaman

Defensive Goalkeeper

Pada dasarnya, tugas kiper adalah menjaga gawang dari gempuran serangan lawan. Namun, sepak bola modern yang menuntut semua pemain ikut menyerang menjadikan kiper harus memiliki tugas ganda seperti memberikan umpan hingga melakukan dribble.

Hal ini membuat peran defensive goalkeeper seperti Oliver Kahn hingga Edwin van Der Sar mulai langka. Saat ini kiper modern memiliki kemampuan sapuan atau sweeper seperti Manuel Neuer atau ball-playing goalkeeper seperti yang dijalankan oleh Ederson Moraes hingga Alisson Becker.

3 dari 5 halaman

Libero

Pada dasarnya, libero merupakan pemain bertahan yang memiliki peran sebagai penyapu bola atau sweeper. Libero ditempatkan pada posisi antara kiper dengan center back.

Namun saat ini sudah jarang sekali sebuah tim sepak bola modern menerapkan peran libero. Hal ini disebabkan libero memiliki kekurangan yaitu sulitnya barisan pertahanan menerapkan jebakan offside atau melakukan areal marking dalam menjaga garis pertahanan.

4 dari 5 halaman

No-Nonsense Fullback

Fullback modern seperti Trent Alexander-Arnold, Jordi Alba, Achraf Hakimi memiliki banyak tugas selain bertahan, yakni mengatur penyerangan di sisi kanan kiri, serta mengirimkan crossing ke kotak penalti lawan. Hampir semua tim di kasta tertinggi sepak bola eropa menerapkan attacking fullback yang membuat sang pemain ikut naik turun ketika tim dalam posisi bertahan dan menyerang.

Dengan role ini, membuat posisi no-nonsense fullback menjadi jarang ditemui. Role no-nonsense fullback sendiri merupakan istilah yang diterapkan kepada pemain bek sayap yang hanya bertugas untuk bertahan. Biasanya, pemain ini memiliki tubuh yang besar layaknya bek tengah.

Praktis, di era sepak bola modern hanya sedikit pelatih yang menggunakan role ini. Salah satu yang bisa dibilang cukup efektif dalam menerapkan no-nonsense fullback adalah Tony Pulis kala menjadi pelatih West Bromwich Albion serta Stoke City.

5 dari 5 halaman

Wide Midfielder

Seiring dengan semakin jarangnya pelatih menerapkan formasi 4-4-2 klasik yang sejajar, maka posisi wide midfielder juga ikut langka. Wide midfielder sendiri merupakan sebuah role pemain seperti gelandang tengah pada umumnya, namun ditempatkan pada sisi dan kanan lapangan.

Saat ini, sisi kanan dan kiri lapangan menjadi daerah teritori bagi winger dan fullback modern. Beberapa pemain yang sering ditempatkan pada role ini antara lain Park Ji-Sung hingga James Milner.

Makin kreatifnya pelatih meramu tim juga berbanding lurus dengan keseruan yang akan tersaji di atas lapangan. Jangan sampai melewatkan serunya liga sepak bola eropa dengan jaringan internet yang sudah didukung 5G agar experience serta atmosfer pertandingan semakin maksimal.