Cerita Ratu Tisha Destria: Rumitnya Mengatur Jadwal Liga Indonesia

oleh Hery Kurniawan diperbarui 11 Mei 2022, 13:30 WIB
Ratu Tisha. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Jakarta - Ratu Tisha Destria pernah menduduki posisi strategis di sepak bola Indonesia. Sebelum mencapai jabatan Sekjen PSSI, satu di antara posisi yang pernah diduduki Tisha adalah Direktur Kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Ratu Tisha Destria menduduki posisi itu pada 2017. Ia adalah pihak yang bertanggung jawab dalam menggulirkan Liga 1 pada tahun tersebut.

Advertisement

Kepada kanal Youtube Sport 77, Ratu Tisha Destria bercerita mengenai sulitnya mengelola liga di Indonesia. Satu di antaranya adalah ketika harus menyusun jadwal pertandingan.

2 dari 5 halaman

Pertimbangan Menyusun Jadwal

Ratu Tisha Destria saat masih berstatus Sekjen PSSI dan mengunjungi Kantor Redaksi KLY di Jakarta, Jumat (16/3). (Bola.com/Yoppy Renato)

Penyusunan jadwal itu sangat krusial. Selain harus sesuai dengan kalender FIFA, jadwal juga harus sesuai dengan kebutuhan penyiaran dari stasiun televisi.

Ratu Tisha Destria juga menyebut jadwal yang disusun juga harus menguntungkan semua pihak. Entah itu kontestan liga, juga tentu saja para sponsor yang mendukung jalannya liga.

3 dari 5 halaman

Cakupan Sangat Luas

Ratu Tisha Destria kala masih menjadi Sekjen PSSI. (Bola.com/Benediktus Gerendo Pradigdo)

Tantangan pertama yang dihadapi Ratu Tisha Destria saat itu adalah luasnya wilayah Indonesia. Bahkan, menurut Tisha Liga Indonesia itu memiliki cakupan yang jauh lebih luas dari Liga Champions Eropa.

"Sangat rumit, cakupan area kita itu lebih besar dari Liga Champions Eropa. Dulu ada riset, total waktu jarak tempuh home and away itu seperti jarak 7 kali pulang pergi (PP) dari Bumi ke Bulan," katanya.

4 dari 5 halaman

Tantangan Lain

Ratu Tisha Destria saat pengundian Piala Presiden 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (19/2). (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Ratu Tisha Destria kemudian mendapatkan tantangan lain. Mulai dari perbedaan waktu, hingga perbedaan kualitas infrastruktur yang cukup besar di tiap daerah di Tanah Air.

"Liga Indonesia itu sangat kompleks. Satu jarak, perbedaan waktu, dan infrastruktur yang beda-beda juga di setiap tempat," jelasnya.

5 dari 5 halaman

Tidak Bisa Dipisah

Ratu Tisha Destria saat mengikuti Kongres PSSI 2018 yang berlangsung di ICE BSD, Tangerang (13/1/2018). Salah satu agenda Kongres PSSI 2018 adalah revisi Statuta. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Dulu, Indonesia sempat menganut sistem dua wilayah untuk liga sepak bola kasta tertinggi. Jadi ada wilayah barat dan timur. Menurut Ratu Tisha Destria, sistem saat itu tidak seharusnya dilakukan. Sebab, bisa menurunkan kualitas dari kompetisi itu sendiri.

"Pembagian per wilayah juga enggak bisa. Nanti level kompetisinya jadi enggak sama di setiap wilayah," jelasnya.

Meski diakui sangat rumit, tapi Tisha menegaskan pengelolaan kompetisi yang baik bukan tidak mungkin bisa dilakukan di Indonesia.

"Jadi kalau bisa dibilang rumit, ya memang rumit, tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan," tandas sosok yang masih aktif di AFF itu.

 

Berita Terkait