Bola.com, Jakarta - PSIM Yogyakarta menatap percaya diri perhelatan Liga 2 musim depan. Semangat berapi-api mulai dikobarkan klub berjulukan Laskar Mataram itu demi meraih target tinggi musim depan.
PSIM Yogyakarta memiliki sejarah panjang di sepak bola Indonesia. Klub ini sudah berdiri jauh sebelum Republik Indonesia merdeka yakni sejak 5 September 1929.
Selama 92 tahun, PSIM sudah meramaikan perhelatan sepak bola Tanah Air. Sayangnya, sebagai klub senior, kiprah PSIM justru tak terdengar di Liga 1 yang jadi kompetisi elite Indonesia saat ini.
PSIM terakhir kali tampil di turnamen tertinggi pada 2007-2008. Setelah saat itu sampai saat ini terhitung sudah 14 tahun PSIM belum mampu kembali ke Liga 1.
Musim lalu, PSIM sebenarnya sempat digadang-gadang bakal kembali ke kompetisi elite. Sayangnya, mereka gagal di semifinal sehingga harus puas finis di posisi empat Liga 2.
PSIM kini mengusung target tinggi untuk bisa kembali ke Liga 1. Lantas, bagaimana strategi yang akan diusung pasukan Naga Jawa?
Berikut ini wawancara eksklusif dengan CEO PSIM Yogyakarta, Bima Sinung Widagdo, ketika melakukan kunjungan ke kantor Bola.com di Jakarta, Rabu (11/5/2022).
Susun Kekuatan
Liga 2 rencananya akan digelar pada Agustus 2022. Bagaimana sejauh ini persiapan PSIM Yogyakarta menyambut musim baru dari Liga 2?
Bicara persiapan kami mulai kembali perekrutan tim terdiri pelatih, staf, dan pemain. Kalau dilihat sampai sekarang head coach sudah ditunjuk yakni Imran Nahumarury. Kemudian staf kepelatihan sudah kami tunjuk dan tinggal diumumkan dalam waktu dekat.
Sekarang proses perekrutan pemain dan memang sudah kami lakukan. Target skuad adalah 26 pemain dan untuk saat ini sudah ada 23-24 pemain. Sudah hampir final dan rencana kami pemusatan latihan akan digelar akhir Mei atau awal Juni.
Melihat dari skuad yang ada, pemain seperti apa yang dibutuhkan sebagai tambahan untuk memperkuat skuad musim ini?
Dilihat dari 23 pemain yang sudah ada, saya rasa sudah hampir yang kami butuhkan. Tinggal menambah di posisi-posisi tertentu saja. Jadi memang yang diumumkan baru 10 dan ada 13 pemain lagi yang belum kami umumkan karena proses administrasinya.
Secara umum skuad kami sudah terbentuk. Jadi, tiga pemain lagi kami berharap berasal dari full back perlu tambah, center back yang mungkin berpengalaman, dan satu lagi di gelandang serang atau sayap.
Apakah ada kejutan transfer pemain yang akan dilakukan PSIM Yogyakarta untuk menyambut musim baru Liga 2?
Kami tidak melihat pemain bintang. Target kami bukan itu, bukan mencari pemain bintang yang dimasukkan ke dalam tim. Akan tetapi, pemain-pemain ini bisa dibilang ada beberapa syarat.
Pertama, pemain yang dipertahankan yakni musim lalu perform bagus. Mungkin komposisinya sekitar 50 persen. Kedua, kami melihat juga pemain yang musim lalu perform di klub Liga 2 lain.
Ketiga, selain dari Liga 2 ada pemain eks Liga 1 yang ingin mencari pengalaman dan tantangan baru. Tentunya yang sesuai dengan target kami yakni di musim ini promosi ke Liga 1.
Sempat Digantung
Terkait penunjukkan pelatih, apa yang menjadi dasar dan pertimbangan PSIM Yogyakarta memilih Imran Nahumarury?
Awalnya prioritas kami adalah mempertahankan Coach Seto Nurdiantoro. Akan tetapi, dia sepertinya menginginkan tantangan baru di Liga 1 dan kami hargai itu serta dukung. Mau tidak mau kami mencarikan alternatif. Kami melihat waktu itu terus terang ada beberapa nama yang jadi kandidat.
Namun, dari awal nama Imran Nahumarury kami melihatnya sebagai yang terdepan. Pertimbangannya Coach Imran Nahumarury merupakan pelatih potensial yang selalu saya lihatnya dia mengikuti perkembangan sepak bola dari waktu ke waktu.
Dia juga bagian dari TSG PT LIB dan menonton semua pertandingan Liga 1 dan Liga 2. Saya lihat bank data terhadap pemain lokalnya bagus. Saya juga melihat dia sedang naik daun dan menginginkan tantangan lebih berat.
Bagaimana cara PSIS Yogyakarta menyakinkan Imran Nahumarury untuk bergabung?
Imran Nahumarury pada saat kami ajukan tidak langsung menerima. Dia tanya dulu targetnya apa. Begitu kami bilang targetnya promosi, Imran tertantang.
Jadi, memang karena diberi tantangan yang cukup berat jadi dia menerima. Justru kami ketemunya di situ berarti dia suka tantangan dan kami membutuhkan itu. Prosesnya cukup panjang sekitar 1 bulanan. Selain negosiasi komersial dan meyakinkan PSIM adalah klub yang tepat buat dia itu butuh waktu. Terus terang ada dia tawaran dari beberapa tim baik di Liga 1 dan Liga 2.
Ambisi Tinggi
Sudah 14 tahun PSIM tidak mampu promosi ke kompetisi teratas sepak bola di Indonesia, sebagai tim yang punya sejarah panjang di sepak bola Indonesia masalah apa yang membuat PSIM terlihat kesulitan bersaing?
Level persaingan di Liga 2 ini amat sangat berimbang dan siapapun bisa promosi. Kemudian sebelum investor masuk mungkin finansial selalu menjadi hambatan untuk membentuk tim yang solid dan kuat.
Saya lihat itu yang menjadi faktor. Dengan dukungan suporter yang luar biasa sudah waktunya PSIM berkompetisi lagi di level teratas. Saya melihat kesempatan itu ada. Namun, kami sadari juga persaingan di Liga 2 tak ringan untuk bisa promosi.
PSIM Yogyakarta mendapatkan kedatangan investor dari EMTEK Group melalui unitnya yakni Bukalapak dan Vidio pada Oktober 2021. Apakah dampak yang sudah terasa sejauh ini?
Kehadiran EMTEK di PSIM ini supaya lebih ada impact secara komersial maupun bisnis. Pasti positif kehadiran EMTEK di PSIM. Kami harapkan di kemudian hari akan terjalin kerja sama dengan grup EMTEK.
Persipura Jayapura hingga Persela Lamongan turun kasta ke Liga 2 musim depan. Dengan demikian, peta persaingan merebut tiket promosi bakal semakin semarak. Bagaimana Anda melihat peluang PSIM untuk bersaing?
Persaingan pasti ketat. Namun, kami tetap optimistis. Kesempatan saya lihat ada. Ini kan ada 28 tim makanya saya lihat persaingan pasti ketat. Kami optimistis karena melakukan persiapan dan latihan dengan serius serta sungguh-sungguh.
Tancap Gas
Apakah PSIM Yogyakarta sudah menentukan stadion yang menjadi kandang di Liga 2?
Kandang sudah kami jajaki ada dua stadion. Pertama, Stadion Mandala Krida yang selalu menjadi kandang kami. Mungkin kami sedikit mengalami hambatan karena Mandala Krida belum dilengkapi dengan lampu. Kedua, ada Stadion Sultan Agung di Bantul.
Keberlangsungan proses regenerasi pemain menjadi kunci kesuksesan sebuah klub. Komitmen seperti apa yang dimiliki PSIM terhadap proses regenerasi, terutama pemain muda putra daerah?
Ini menjadi salah satu komitmen kami. Kemajuan PSIM harus berdampak pada sepak bola Yogyakarta. Kalau bicara pemain muda mungkin fokus ke yang berasal dari Yogya dulu.
Pada musim ini pun selain 26 pemain yang masuk skuad, kami punya rencana untuk memberikan slot untuk dua pemain muda. Jadi, rekrutmennya seperti apa kami akan rumuskan dengan tim pelatih. Mungkin sifatnya lebih ke trial atas rekomendasi Asprov dan Askot dan nanti akan bergabung di skuad musim ini.
Target realistis apa yang diusung PSIM Yogyakarta bersama pelatih Imran Nahumarury di Liga 2 musim ini?
Target kami promosi untuk musim ini. Saya tidak spesifik menyebut apakah juara 1, peringkat kedua atau ketiga, yang pasti musim ini adalah promosi.