Kejadian bermula ketika pesilat Indonesia, Khoirudin Mustakim (kiri) bertarung dengan atlet Malaysia, Muhammad Khairi Adib dalam perebutan medali emas pada kelas B putra 50-55 kg. Mustakim yang sudah unggul dianggap melakukan pelanggaran berat terhadap pesilat Malaysia. (Bola.com/Ikhwan Yanuar)
Pelatih Mustakim, Bondan dan kontingen pencak silat Indonesia pun melakukan protes keras dan akhirnya Bondan mendapatkan kartu kuning dari wasit. (Bola.com/Ikhwan Yanuar)
Tak selang berapa lama Benny pun menghampiri area pelatih dari tim Indonesia sambil memegang kartu berwarna kuning dan terlibat argumentasi yang meminta Bondan segera angkat kaki dari venue silat SEA Games 2021. (Bola.com/Ikhwan Yanuar)
Pelatih Indonesia lainnya, Indro Catur Haryono (tengah) pun berusaha melerai dan menenangkan Benny Sumarsono yang juga menjabat sebagai Ketua Eksekutif Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa (Persilat). (Bola.com/Ikhwan Yanuar)
Kejadian tak berhenti usai kemenangan yang diraih tim dari Malaysia tersebut akibat pengurangan sepuluh poin yang diterima Mustakim. Benny pun masih terlihat marah dengan menunjuk pelatih Indro Catur Haryono. (Bola.com/Ikhwan Yanuar)
Atas insiden ini, pencak silat Indonesia gagal meraih emas di final SEA Games 2021 saat melawan Malaysia. (Bola.com/Ikhwan Yanuar)