Bola.com, Jakarta - Shin Tae-yong sudah lebih dari dua tahun menangani Timnas Indonesia, mulai dari kategori U-19 hingga senior. Seperti halnya pelatih-pelatih sebelumnya, arsitek tim asal Korea Selatan ini belum juga mengakhiri puasa gelar juara Tim Garuda.
Shin Tae-yong direkrut oleh PSSI untuk menangani Timnas Indonesia pada Desember 2019. Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, menugaskan pelatih yang membawa Korea Selatan ke Piala Dunia 2018 itu untuk menangani hampir semua kategori usia Timnas Indonesia.
Tercatat hanya Timnas Indonesia U-16 yang tidak ditangani oleh Shin Tae-yong. Artinya pelatih asal Korea Selatan itu menangani Timnas Indonesia U-19, U-22, dan senior.
Sebenarnya, menangani Timnas Indonesia U-19 adalah tugas pertama Shin Tae-yong, di mana ia diminta mempersiapkan tim untuk berlaga di Piala Dunia U-20 2021, di mana Indonesia menjadi tuan rumah.
Namun, pandemi COVID-19 yang memaksa perhelatan itu dibatalkan dan status tuan rumah Indonesia digeser ke Piala Dunia U-20 2023, maka tugas Shin Tae-yong pun bergeser dari Timnas Indonesia U-19 ke Timnas Indonesia senior dan U-23.
Jadikan Kualifikasi Piala Dunia Sebagai Ajang Membentuk Tim
Shin Tae-yong datang untuk menangani Timnas Indonesia ketika nasib Tim Garuda di Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia sudah tidak bisa diselamatkan. Timnas Indonesia tanpa poin dalam lima pertandingan kala masih ditangani oleh Simon McMenemy pada 2019.
Dengan tanpa ada harapan untuk bisa melangkah ke babak selanjutnya ketika Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia berlanjut pada pertengahan 2021, Shin Tae-yong pun memutuskan untuk menggunakan mayoritas pemain muda dalam kampanye terpusat di Uni Emirat Arab itu.
Hasilnya, Tim Garuda menyelesaikan Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia dengan torehan satu poin berkat hasil imbang 2-2 kontra Thailand. Sementara saat menghadapi Vietnam dan Uni Emirat Arab, Tim Garuda kalah telak 0-4 dan 0-5.
Namun, itu adalah awal dari pembentukan Timnas Indonesia yang diinginkan oleh Shin Tae-yong.
Cemerlang di Play-off Piala Asia
Keputusan Shin Tae-yong merelakan tiga laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 untuk mencari komposisi terbaik bagi timnya terjawab di Play-off Piala Asia kontra Chinese Taipei dan Piala AFF 2020.
Timnas Indonesia menang 2-1 dan 3-0 atas Chinese Taipei dalam dua leg pertandingan yang digelar di Buriram Thailand pada 7 dan 11 Oktober 2021. Saat itu Shin Tae-yong membawa sejumlah pemain debutan yang tampil cemerlang.
Sebut saja Ramai Rumakiek dan Ricky Kambuaya yang berhasil mencetak gol dalam dua laga kontra Chinese Taipei tersebut. Keduanya pun membuat Shin Tae-yong melengkapi skuad yang dibentuknya untuk Pialal AFF 2020 yang digelar 9 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022.
Mencapai Final Piala AFF 2020
Hasilnya, Timnas Indonesia melangkah begitu jauh di Piala AFF 2020 yang digelar terpusat di Singapura. Menang 4-2 atas Kamboja, 5-1 atas Laos, bermain imbang tanpa gol dengan Vietnam, serta menang 4-1 atas Malaysia membawa Tim Garuda melangkah ke semifinal dan menyingkirkan Singapura dengan agregat 5-3 dalam dua laga babak empat besar.
Sayangnya, asa Timnas Indonesia untuk akhirnya bisa menjuarai turnamen bergengsi di Asia Tenggara itu harus kembali pupus. Memainkan dua leg pertandingan final, Timnas Indonesia kalah telak 0-4 dari Thailand di leg pertama dan bermain imbang 2-2 di leg kedua.
Meski gagal menjadi juara, permainan Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong di Piala AFF 2020 mendapatkan pujian. Sejumlah pemain muda yang diorbitkan Shin Tae-yong pun berkembang pesat, seperti Pratama Arhan yang akhirnya mendapatkan kesempatan bermain di Liga Jepang bersama Tokyo Verdy.
Selepas Piala AFF 2020, Shin Tae-yong pun memiliki tugas berbeda lagi, yaitu menangani Timnas Indonesia U-23 untuk bersiap berlaga di SEA Games 2021.
SEA Games 2021: Awal Mengecewakan, Mampu Bangkit, tapi Gagal Raih Emas
Mempersiapkan Timnas Indonesia U-23 yang berlaga di SEA Games 2021, Shin Tae-yong sampai membawa anak-anak asuhnya menjalani pemusatan latihan hingga ke negara kelahirannya, Korea Selatan.
Namun, Tim Garuda Muda harus mengawali SEA Games 2021 dengan hasil mengecewakan. Shin Tae-yong harus melihat anak-anak asuhnya kalah telak 0-3 dari Vietnam yang juga diasuh pelatih asal Korea Selatan, Park Hang-seo.
Kekalahan tersebut menjadi pelecut bagi kebangkitan Timnas Indonesia U-23 yang kemudian menang 4-1 atas Timor Leste, 4-0 atas Filipina, dan 3-1 atas Myanmar untuk kemudian lolos ke semifinal.
Sayangnya, puasa medali emas SEA Games sepanjang 31 tahun masih harus bertambah panjang. Timnas Indonesia U-23 kalah tipis 0-1 dari Thailand di pertandingan semifinal yang berlangsung hingga extra time.
Masih Ada Piala AFF 2022 dan Piala Dunia U-20 2023
Jika melihat hasil yang tidak berbeda dengan pelatih-pelatih sebelumnya, Shin Tae-yong seharusnya juga bisa menghadapi pemecatan karena kegagalannya mempersembahkan trofi dan medali di Piala AFF 2020 dan SEA Games 2021.
Namun, tugas awal Shin Tae-yong yang tertunda justru akan menjadi yang terakhir sekaligus penentu nasibnya. Sejak awal Shin Tae-yong direkrut untuk membentuk Timnas Indonesia U-19 yang kuat dan kemudian bakal menjadi Timnas Indonesia U-20 yang solid untuk tampil di Piala Dunia U-20.
Dengan bergesernya Piala Dunia U-20 dari 2021 ke 2023, turnamen sepak bola junior ini justru bakal menjadi rangkaian paling akhir dari tugas Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia.
Pasalnya sebelum membimbing Timnas Indonesia U-19 untuk bersiap tampil di Piala Dunia U-20 2023, Shin Tae-yong masih akan lebih dulu mendampingi lagi Timnas Indonesia senior berlaga di Piala AFF 2022 pada akhir tahun ini.
Baca Juga
Heboh Teume Indonesia Bantah Choi Hyun-suk Jadi Buzzer Shin Tae-yong, Sampai Desak Agar Berita di-Take Down
Kata Pengamat Asal Malaysia: Jika Shin Tae-yong Dipecat Akan Merusak Ekosistem Sepak Bola Indonesia yang Mulai Terbentuk
Pengamat: Skuad Timnas Indonesia pada Piala AFF 2024 Memang Tidak Ditargetkan Juara