Bola.com, Hanoi - Peraih medali emas dan perak SEA Games 2021, Odekta Elvina Naibaho, melontarkan kritikan pedas kepada PB PASI. Dia mengatakan kinerja PB PASI, Luhut Binsar Panjaitan, tidak maksimal, berbeda dengan era-era sebelumnya ketika ditangani Bob Hasan.
Prestasi atletik pada SEA Games 2021 sangat jeblok. Dari target delapan emas, cabor atletik hanya membawa pulang dua emas.
Medali emas disumbangkan Odekta dari nomor maraton putri, adapun satu emas lainnya ditorehkan Eki Febri Ekawati dari tolak peluru.
Meski berhasil menempa diri dengan maksimal sehingga meraih posisi puncak, Odekta terang-terangan mengkritik induk cabang olahraga pimpinan Luhut Binsar Panjaitan tersebut.
Menurut Odekta, kinerja Ketua Umum PB PASI tidak maksimal, berbeda jauh dengan yang pernah ditunjukkan oleh Almarhum Bob Hasan, Ketua Umum PB PASI sebelum Luhut terpilih.
Keluhan Odekta
Dia mengaku harus berjuang maksimal sendiri serta bekerja keras meskipun tidak mendapatkan biaya dari PB PASI selama dua bulan. Dia merasa kecewa karena sudah mengorbankan emosi, materi, masa muda, dan keluarganya.
"Saya ingin menyampaikan bahwa jangan hanya peduli ketika kami berhasil, tetapi ketika gagal dibuang. Tolong untuk pengurus federasi dan apa pun yang bersangkut paut di kepengurusan," katanya kepada awak media.
Bahkan, Odekta membeberkan mulai dari urusan kecil seperti butuh untuk pijat, tidak diberikan. Kemudian, dia memilih untuk menyewa apartemen agar bisa fokus tinggal di Jakarta untuk melanjutkan TC yang sebelumnya berlangsung di Pangalengan.
Namun, tagihan pengeluarannya untuk sewa apartemen itu tak di ganti oleh PB PASI, padahal seperti diketahui, pasca MoU dengan Kemenpora, pembiayaan keperluan atlet sudah dibayarkan melalui rekening PB PASI.
"Saya butuh massage aja enggak ada. Nyewa apartemen invoicenya gak diganti," ujar Odekta.
Teringat Bob Hasan
"Namun, buat apa mempermasalahkan itu sebelum ada hasil. Saya ingin memperlihatkan hasil dulu dan pengorbanan saya akhirnya terjawab ketika saya ikhlas. Ini pelajaran buat mereka, ayo kerja bersama-sama," tegasnya.
Bukan hanya Odekta, ada juga atlet lain yang enggan namanya disebut menilai bahwa ada perbedaan besar dalam pemenuhan fasilitas. Karena itu, dia kemudian teringat pada masa almarhum Bob Hasan.
"Kalau dahulu, kekurangan itu selalu bisa dipenuhi terlebih dahulu, jadi latihan nyaman. Kalau boleh membandingkan, beda memang di era sekarang dengan saat ketua yang dahulu," tuturnya.
Sayang, saat coba dikonfirmasi, manajer atletik SEA Games 2021 Aulia Ibrahim Ilyas belum memberikan penjelasan terkait keluhan atlet. Demikian juga dengan Sekjen PB PASI Tigor Tanjung yang tak kunjung mengangkat teleponnya saat dihubungi.
Memang, cabor atletik saat ini mengalami penurunan prestasi. Jika sebelumnya bisa meraih lebih dari tiga emas, kini hanya dua emas yang diraih.
Secarik Kertas Pelecut Motivasi
Ada yang menarik, saat perayaan juara Odekta Naibaho membawa secarik tulisan yang disebutnya sebagai pemberi motivasi.
Ada cerita di balik kesuksesan Odekta Naibaho meraih medali emas SEA Games 2021. Malam sebelum bertanding, Odekta Naibaho menuliskan kata-kata untuk memotivasinya yang berisi 'Akhirnya, impianku selama ini terwujud, mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia. Terima kasih ayah ibu atas doa restumu.'
Tulisan sederhana yang dilengkapi kedua foto orang tua ternyata menjadi jimat yang ampuh. Odekta Naibaho meraih medali emas SEA Games 2021 setelah finis dengan catatan waktu 2 jam 25 menit 8 detik.
"Sejak pengalaman jatuh pada SEA Games 2019, saya percaya Tuhan menolong saya dan tak akan menjatuhkan saya untuk kedua kalinya. Jadi, saya optimistis jadi pemenang yang sesungguhnya hari ini. Makanya saya siapkan tulisan itu," kata Odekta Naibaho.
Medali emas SEA Games 2021 menjadi penebusan kekalahan Odekta Naibaho yang gagal pada 2019. Odekta Naibaho membuktikan mampu meraih medali emas dengan mengalahkan Christine Hallasgo (Filipina) dan Hoang Thi Ngoc Hoa (Vietnam).
"Puji Tuhan. Tuhan mengiijinkan saya menginjakkan kaki di sini dan doa saya adalah ingin menebus dosa saya di Filipina. Mindset saya hari ini adalah menebus dosa. Saya ingin memperbaiki kesalah saya yang sebelumnya," ucap Odekta Naibaho.