Bola.com, Surabaya - Persik Kediri beruntung mendapatkan sosok Javier Roca di kursi pelatih. Keberhasilannya mengangkat Macan Putih di papan klasemen menjadi bukti kepiawaiannya dalam meracik strategi.
Tidak hanya itu, pria asal Chile itu juga terkenal pandai dalam menakar potensi anak asuhnya di Persik Kediri. Satu bukti kejeniusannya menempatkan Arthur Irawan sebagai seorang gelandang tengah.
Pelatih berusia 44 tahun itu menyadari anak asuhnya tersebut lebih dari seorang bek sayap. Ia pun tidak ragu menempatkan Arthur sebagai gelandang tengah dalam skema permainannya di Persik Kediri.
Menyukai Peran Baru
Arthur Irawan mengaku senang dengan peran barunya di Persik Kediri. Tapi, ia menyebut bila hal tersebut bukan barang baru dalam karier profesional yang dijalaninya.
"Jujur saya lebih nyaman bermain sebagai gelandang. Ketika di Eropa juga saya main di gelandang. Kalau di gelandang banyak pilihan dapat bola bisa passing ke kanan atau kiri. Kalau bek kanan ya paling winger kanan," jelasnya.
Arthur Irawan memang sempat menimba ilmu dan bergabung bersama klub Spanyol. Ia pernah membela Espanyol B dan Malaga hingga akhirnya kembali ke Indonesia dan bergabung bersama sejumlah klub, seperti Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, PSS Sleman, dan kini Persik Kediri.
Awal Mula Sebagai Bek Sayap
Mantan penggawa PSS Sleman itu pun mengenang awal mula dirinya ditempatkan sebagai bek sayap. Ia menyebut sosok Stefano Cugurra yang kala itu melatih Persija Jakarta, yang pertama kali menempatkannya di posisi tersebut.
Walaupun sempat kagok, ia pun mulai terbiasa ditempatkan di sektor tersebut. Arthur pun akhirnya lebih dikenal sebagai bek sayap ketimbang seorang gelandang di sepak bola Indonesia
"Jujur beberapa kali saya juga sempat ditempatkan sebagai bek kanan di Eropa. Tapi, ketika di Persija, lebih sering dimainkan sebagai bek kiri dan bek kanan. Jadi seterusnya malah main di posisi itu," ungkapnya.
Idolakan Steven Gerrard
Bermain sebagai gelandang tentu berbeda saat ditempatkan sebagai bek sayap. Meski begitu, ia merasa tak kagok lantaran sering mengamati idolanya bermain di klub favoritnya, Liverpool.
Mantan penggawa PSS Sleman itu menyebut gelandang legendaris The Reds yang kini menjabat sebagai manajer Aston Villa, Steven Gerrard sebagai sumber inspirasinya. Ia pun berkeinginan meniru jejak kesuksesan 'mentornya' tersebut.
"Karena saya fans Liverpool, saya mengidolakan Steven Gerrard. Dia gelandang box-to-box sama seperti saya. Tapi, kembali lagi, semua keputusan ada di pelatih. Yang penting bagaimana tim menang," tegasnya.