Mengidolakan Steven Gerrard, Arthur Irawan Ingin Terus Main Sebagai Gelandang di Persik

oleh Wahyu Pratama diperbarui 21 Mei 2022, 12:13 WIB
Pemain Persik Kediri, Arthur Irawan, saat berbincang dengan rekan-rekan media di Surabaya, Kamis (19/5/2022). (Bola.com/Wahyu Pratama)

Bola.com, Surabaya - Persik Kediri beruntung mendapatkan sosok Javier Roca di kursi pelatih. Keberhasilannya mengangkat Macan Putih di papan klasemen menjadi bukti kepiawaiannya dalam meracik strategi.

Tidak hanya itu, pria asal Chile itu juga terkenal pandai dalam menakar potensi anak asuhnya di Persik Kediri. Satu bukti kejeniusannya menempatkan Arthur Irawan sebagai seorang gelandang tengah.

Advertisement

Pelatih berusia 44 tahun itu menyadari anak asuhnya tersebut lebih dari seorang bek sayap. Ia pun tidak ragu menempatkan Arthur sebagai gelandang tengah dalam skema permainannya di Persik Kediri.

2 dari 5 halaman

Menyukai Peran Baru

Pemain Persik Kediri di BRI Liga 1 2021/2022, Arthur Irawan. (Bola.com/Gatot Susetyo)

 

Arthur Irawan mengaku senang dengan peran barunya di Persik Kediri. Tapi, ia menyebut bila hal tersebut bukan barang baru dalam karier profesional yang dijalaninya.

"Jujur saya lebih nyaman bermain sebagai gelandang. Ketika di Eropa juga saya main di gelandang. Kalau di gelandang banyak pilihan dapat bola bisa passing ke kanan atau kiri. Kalau bek kanan ya paling winger kanan," jelasnya.

Arthur Irawan memang sempat menimba ilmu dan bergabung bersama klub Spanyol. Ia pernah membela Espanyol B dan Malaga hingga akhirnya kembali ke Indonesia dan bergabung bersama sejumlah klub, seperti Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, PSS Sleman, dan kini Persik Kediri.

 

3 dari 5 halaman

Awal Mula Sebagai Bek Sayap

Pemain Persija Jakarta, Arthur Irawan, melakukan latihan di Lapangan SUtasoma, Halim, Jakarta, Selasa (28/03/2017). Persjia resmi memiliki lapangan latihan dan mes baru. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Mantan penggawa PSS Sleman itu pun mengenang awal mula dirinya ditempatkan sebagai bek sayap. Ia menyebut sosok Stefano Cugurra yang kala itu melatih Persija Jakarta, yang pertama kali menempatkannya di posisi tersebut.

Walaupun sempat kagok, ia pun mulai terbiasa ditempatkan di sektor tersebut. Arthur pun akhirnya lebih dikenal sebagai bek sayap ketimbang seorang gelandang di sepak bola Indonesia

"Jujur beberapa kali saya juga sempat ditempatkan sebagai bek kanan di Eropa. Tapi, ketika di Persija, lebih sering dimainkan sebagai bek kiri dan bek kanan. Jadi seterusnya malah main di posisi itu," ungkapnya.

 

4 dari 5 halaman

Idolakan Steven Gerrard

Steven Gerrard tidak pernah memenangkan gelar Liga Inggris sebagai kapten bersama Liverpool dari tahun 2003 hingga 2015. Namun kepemimpinannya bersama The Reds amatlah besar. (Foto: AFP/Steve Parkin)

Bermain sebagai gelandang tentu berbeda saat ditempatkan sebagai bek sayap. Meski begitu, ia merasa tak kagok lantaran sering mengamati idolanya bermain di klub favoritnya, Liverpool.

Mantan penggawa PSS Sleman itu menyebut gelandang legendaris The Reds yang kini menjabat sebagai manajer Aston Villa, Steven Gerrard sebagai sumber inspirasinya. Ia pun berkeinginan meniru jejak kesuksesan 'mentornya' tersebut.

"Karena saya fans Liverpool, saya mengidolakan Steven Gerrard. Dia gelandang box-to-box sama seperti saya. Tapi, kembali lagi, semua keputusan ada di pelatih. Yang penting bagaimana tim menang," tegasnya.

5 dari 5 halaman

Posisi Akhir Persik di BRI Liga 1 2021/2022

Berita Terkait