Mengenal Stephanie Frappart, Wasit Wanita Pertama Bertugas di Piala Dunia 2022

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 21 Mei 2022, 08:00 WIB
Kepemimpinan Frappart berjalan cukup baik, wasit asal Prancis itu, tak segan-segan menghukum pemain jika terbukti melakukan pelanggaran. (Photo by Vincenzo PINTO / AFP)

Bola.com, Jakarta - Kali pertama dalam sejarah turnamen sepak bola terbesar di bawah naungan FIFA, Piala Dunia, akan ada tim wasit wanita di lapangan hijau. FIFA mengumumkan akan ada tiga wasit wanita dan tiga asisten wasit wanita masuk dalam 129 perangkat pertandingan yang bakal bertugas di Piala Dunia 2022 yang digelar di Qatar pada akhir tahun ini.

Stephanie Frappart menjadi satu dari enam perangkat pertandingan wanita yang akan bertugas di Qatar 2022. Wasit wanita asal Prancis itu telah bertugas di Kualifikasi Piala Dunia, Liga Champions, final Piala Dunia Wanita 2019, dan baru-baru ini menjadi wasit di Piala Prancis pada Mei lalu.

Advertisement

"Seperti biasa, kriteria yang kami gunakan adalah kualitas yang utama, dan wasit yang terpilih mewakili level tertinggi perwasitan di seluruh dunia," ujar Ketua Komite Wasit FIFA, Pierluigi Collina.

"Dengan cara ini, kami jelas menekankan bahwa kualitas menjadi yang lebih penting bagi kami, dan bukan masalah gender," lanjutnya mengenai penunjukan wasit wanita untuk Piala Dunia 2022.

 

2 dari 5 halaman

Mengenal Sosok Stephanie Frappart

Sebagai ofisial keempat dipercayakan kepada Stephanie Frappart, wasit asal Prancis yang menjadi wasit wanita pertama yang menjadi pengadil dalam Piala Super Eropa dan partai Liga Champions. (Foto: AFP/Vincenzo Pinto)

 

Stephanie Frappart tercatat memulai karier sebagai wasit profesional pada 2009. Pada 2011, ia memulai kariernya di Championnat National, atau divisi ketiga sepak bola Prancis.

Wasit berusia 38 tahun itu kemudian mendapatkan kesempatan menjadi wasit di Ligue 2 Prancis pada 2014 dan lima tahun berselang akhirnya memimpin duel di Ligue 1 Prancis.

Pertandingan pertamanya memimpin pertandingan Ligue 1 Prancis dilakukan pada 28 April 2019, di mana ia memimpin pertandingan antara SC Amiens vs RC Strasbourg. Pada tahun yang sama, ia ditugaskan UEFA di laga Piala Super Eropa antara Liverpool dan Chelsea.

 

3 dari 5 halaman

Siapa Saja Wasit Wanita yang Bertugas di Piala Dunia 2022?

Wasit asal Rwanda, Salima Mukansanga, menjadi wasit wanita pertama dalam sejarah Piala Afrika. (AFP/Kenzo Tribouillard)

 

Selain Stephanie Frappart, dua wasit wanita lain yang akan bertugas di Piala Dunia 2022 adalah Salima Mukansanga dari Rwanda dan Yoshimi Yamashita dari Jepang. Ketiganya masuk dalam daftar 36 wasit yang dipersiapkan untuk memimpin 64 pertandingan di Piala Dunia 2022.

Sementara dari 69 asisten wasit yang bertugas, ada tiga asisten wasit wanita. Ketiganya adalah Neuza Back dari Brasil, Karen Diaz Medina dari Meksiko, dan Kathryn Nesbitt dari Amerika Serikat.

"Saya berharap pada masa yang akan datang terpilihnya perangkat pertandingan wanita untuk kompetisi penting sepak bola putra akan menjadi sesuatu yang normal dan tak lagi menjadi sebuah hal yang sensasional," ujar Collina.

 

4 dari 5 halaman

Konsisten

Pierluigi Collina adalah salah satu wasit terbaik dunia. Dia pernah memenangkan Penghargaan Wasit Terbaik Dunia IFFHS enam kali berturut-turut, dari tahun 1998 hingga 2003. Wasit berkepala plontos ini menjadi wasit FIFA dari tahun 1995-2005. (Foto: AFP/Martin Bureau)

 

Pierluigi Collina juga mengungkapkan apa yang menjadi faktor terpenting dalam pemilihan wasit untuk Piala Dunia, termasuk enam perangkat pertandingan wanita tersebut.

Menurutnya, keenamnya seperti wasit terpilih lain yang memperlihatkan performa konsisten saat memimpin pertandingan.

"Mereka layak untuk berada di Piala Dunia karena mereka konsisten tampil di level yang sangat tinggi dan itu yang menjadi faktor pernting bagi kami," ujar Collina.

 
5 dari 5 halaman

Berawal dari Bosan Main Bola

Wasit wanita asal Pancis, Stephanie Frappart saat memimpin laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa Grup G antara Belanda melawan Latvia di Johan Cruijff Arena, Amsterdam, Sabtu (27/3/2021). Belanda menang 2-0 atas Latvia. (AFP/Maurice van Steen/ANP)

Pada masa kecil, Frappart tertarik dengan sepak bola dan mencoba untuk jadi pemain.

“Saya bermain sepak bola di rumah di Val d'Oise, kemudian sekitar pukul 13-14 saya menjadi tertarik dengan hukum permainan,” kata Frappart dalam wawancara dengan surat kabar Prancis, L’Express pada tahun 2014, dikutip dari talkSPORT, Selasa (1/12/2020).

Frappart pertama kali belajar peraturan pertandingan sepak bola saat masih remaja. Ia begitu menikmati pertandingan sepak bola. Namun, dia berhenti bermain pada usia 18 tahun untuk mengejar mimpinya menjadi seorang wasit.

Menurut dia, menjadi wasit akan lebih menantang dan memberikan pengalaman baru. Ia pun langsung fokus mengikuti kursus wasit dari level terendah.

“Saya pindah dan segera mulai menjadi wasit pertandingan. Sekitar 18-20 tahun, saya harus memilih antara sepak bola dan wasit," katanya.

Sumber: Marca, talkSPORT