Cerita Apes di SEA Games 2021: Awas! Tertipu Hotel Fiktif di Vietnam

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 21 Mei 2022, 11:15 WIB
Suasana di kota Hanoi, Vietnam, menjelang pembukaan SEA Games 2021. (Bola.com/Muhammad Adiyaksa)

Bola.com, Hanoi - SEA Games 2021 di meninggalkan sejuta cerita. Mulai dari transportasi, jarak antar-venue, bahasa, hingga kebisingan dan keruwetan di jalanan. Namun, kejadian yang paling parah adalah keberadaan beberapa penginapan fiktif di Vietnam.

Sejumlah hotel ilusi di Vietnam beredar di aplikasi perpesanan hotel. Suporter Timnas Indonesia U-23, Ultras Garuda menjadi korban ketiadaan rumah bermalam yang di-booking secara online itu.

Advertisement

Peristiwa bermula ketika Ultras Garuda kembali dari Nam Dinh ke Hanoi seusai laga Timnas Indonesia U-23 melawan Thailand di babak semifinal SEA Games 2021 di Stadion Thien Truong, Kamis (19/5/2022) malam waktu setempat.

Kebetulan, saya dan dua wartawan lain asal Indonesia pulang bareng dengan Ultras Garuda dari Nam Dinh ke Hanoi. Kami sharing mobil yang berupa travel.

Rombongan Ultras Garuda berencana menginap semalam di Joy House in Central Hanoi yang berada di Hang Bai, Hang Bai Ward, Distrik Hoan Kiem, Hanoi untuk semalam.

2 dari 5 halaman

Dibantu KBRI

Suasana perjalanan Bola.com meliput Timnas Indonesia U-23 dari Hanoi ke Viet Tri, Vietnam. (Bola.com/Muhammad Adiyaksa)

Begitu tiba di alamat hotel, tidak ada tanda-tanda bangunan bertingkat layaknya hotel pada umumnya. Yang ada malah ruko-ruko berderet di alamat hotel. Saya berinisiatif untuk menyisir ruko satu per satu dan menemukan gang sempit untuk masuk ke pemukiman warga.

Saya masuk ke sana dan mencoba untuk bertanya dengan warga. Satu pintu rumah saya ketuk, namun tidak mendapatkan respons dari penghuni rumah. Pintu kedua saya ketuk, saya dipandu untuk mencari penginapan itu.

Tibalah saya di depan suatu rumah dalam gang sempit. Kira-kira rumahnya bertingkat tiga. Di rumahnya tertulis Joy House. Saya mencoba memencet bel sekali, namun tanpa tanggapan. Begitu saya mengetuk bel lagi, baru ada seorang perempuan muda turun untuk menghampiri saya.

Saat saya tanya apakah rumah ini adalah penginapan bernama Joy House in Central Hanoi, dengan gerak tubuhnya, perempuan itu bilang bukan. Dugaan saya, penginapan itu telah dijual untuk menjadi rumah pribadi dan tidak lagi menjadi penginapan.

3 dari 5 halaman

Dibantu KBRI

Jurnalis Indonesia yang meliput SEA Games 2021 menikmati santapan yang disediakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Vietnam yang mendengar kesulitan awak media menemukan makanan halal selama di Hanoi. (Bola.com/Ikhwan Yanuar Harun)

Masih tidak yakin, saya bersama rombongan lalu mendatangi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Vietnam yang masih satu area dengan penginapan itu.

Seorang staf KBRI, Fajar membantu kami mencari penginapan itu, namun hasilnya tetap nihil.

Di aplikasi perpesanan hotel, penampakan Joy House in Central Hanoi begitu menjanjikan. Foto-foto dalam ruangan beserta furniture bikin yang melihat menjadi tergiur. Namun, kejanggalan muncul. Hanya ada satu pengguna yang me-review penginapan tersebut.

Review itu ditulis pada 12 September 2017 atau hampir lima tahun yang lalu. Prediksi saya kemungkinan benar. Bangunan penginapan telah dialihfungsikan sebagai rumah pribadi.

4 dari 5 halaman

Banyak yang Tertipu

Kejadian mirip juga menimpa seorang jurnalis asal Indonesia. Wartawan dari media olahraga itu juga tertipu hotel fiktif di Vietnam, bahkan sampai dua kali.

Masih di malam yang sama, jurnalis Indonesia itu juga menginap di Hanoi. Nama hotelnya adalah Heaven Hotel. Saat tiba di alamat, hotelnya raib. Usut punya usut, bangunan hotel telah berganti menjadi kursus bahasa Korea Selatan.

"Ini menjadi pengalaman saya yang kedua kalinya mendapatkan hotel fiktif di Vietnam. Sebelumnya, saya juga mengalami hal yang sama ketika tiba di sini pada awal bulan ini," ujar wartawan bernama Alvino Hanafi.

5 dari 5 halaman