Bola.com, Hanoi - Satu per satu netizen mulai ragu dengan Shin Tae-yong. Pasalnya, pelatih asal Korea Selatan itu belum mampu membawa Timnas Indonesia berprestasi.
Kesempatan pertama Shin Tae-yong untuk mengantar Timnas Indonesia ke podium utama gagal teralisasi. Arsitek berusia 53 tahun itu tidak dapat mempersembahkan trofi Piala AFF 2020 untuk Tim Garuda.
Timnas Indonesia lagi-lagi harus puas menjadi runner-up Piala AFF setelah dikalahkan Thailand dengan agregat 2-6 dalam partai puncak.
Terbaru, medali emas SEA Games 2021 luput dari genggaman Shin Tae-yong. Thailand kembali menjadi momok menakutkan. Timnas U-23 dibekuk 0-1 Thailand pada semifinal.
Timnas Indonesia U-23 maksimal hanya mampu meraih medali perunggu SEA Games 2021. Namun dengan syarat, harus mengalahkan Malaysia di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Minggu (22/5/2022) sore waktu setempat.
Cepat Populer di Media Sosial
Nama Shin Tae-yong cepat tenar di media sosial begitu ditunjuk menjadi manajer pelatih Timnas Indonesia. Pelatih asal Korea Selatan itu bahkan sampai membuat akun Instagram, supaya dapat berbagi foto dengan khalayak.
Mayoritas pengikut Shin Tae-yong sangat pro kepadanya. Apapun hasil yang didapat Timnas Indonesia, pria kelahiran Gyeongbuk itu selalu mendapatkan dukungan dari loyalisnya.
Namun, ada pula warganet yang kontra terhadap Shin Tae-yong. Umumnya, netizen yang berseberangan dengannya menyuarakan pendapat di akun Instagram lain, bukan di akun mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu.
"Saya tidak mengerti bahasa Indonesia sama sekali. Saya tidak goyah dengan kata-kata netizen. Saya ke sini untuk mengembangkan sepak bola Indonesia." kata Shin Tae-yong di Hanoi, mengomentari netizen Indonesia.
Bangun Training Center
Shin Tae-yong menyarankan warganet untuk mendorong PSSI agar membuatkan pusat pelatihan. Dia mengatakan pembangunan training center sangat diperlukan untuk pengembangan sepak bola usia muda.
"Sebenarnya lebih baik netizen bicara tentang training center. Jadi, dapat membahas bersama-sama dengan PSSI untuk membangun training center," jelas Shin Tae-yong.
"Jadi, dengan adanya training center nanti, Indonesia bisa mengembangkan sistem sepak bola usia dini. Baru setelah itu bisa berkembang."
"Sepak bola Indonesia akan lebih baik dan masa depannya bakal lebih cerah lagi," tutur peracik strategi Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu.
Kerap Berpindah-pindah
PSSI memang tidak punya pusat pelatihan khusus bagi Timnas Indonesia, mulai dari level senior hingga kelompok usia.
Latihan Timnas Indonesia kerap berpindah-pindah dari satu lapangan ke lapangan lainnya. Belakangan, pasukan Shin Tae-yong itu mulai rutin berlatih di Stadion Madya, Jakarta Pusat.
Namun, Stadion Madya bukan milik PSSI, melainkan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) yang dikelola Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPK GBK).
Ke depannya, Timnas Indonesia kemungkinan dapat berlatih di Lapangan Latihan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara. PSSI telah meneken kerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menggunakan infrastruktur tersebut.