Bola.com, Jakarta - AC Milan berhasil merengkuh trofi juara Serie A musim ini. Prestasi tersebut tak lepas dari peran penting tridente I Rossoneri, yakni Paolo Maldini, Stefano Pioli, dan striker veteran Zlatan Ibrahimovic.
Milan dipastikan merengkuh Scudetto setelah membungkam Sassuolo dengan skor 3-0 pada laga pekan terakhir Serie A, Minggu (22/5/2022) malam WIB.
Dua gol Olivier Giroud pada menit ke-17 dan 32' serta Franck Kessie menit ke-36 memberi AC Milan tambahan tiga poin untuk menyabet gelar Serie A ke-19, atau yang pertama sejak musim 2010/2011.
Kemenangan 3-0 juara bertahan Inter Milan atas Sampdoria di San Siro pun jadi sia-sia. I Nerazzurri finis dua poin di bawah rival sekota mereka.
AC Milan pantas bersukacita. Semua sudah berjasa besar. Namun, tanpa mengecilkan peran sosok-sosok lain di Milan, tridente Paolo Maldini, Stefano Pioli, dan Zlatan Ibrahimovic harus diakui telah memberikan dampak yang luar biasa.
Pada akhirnya, mereka finis di puncak klasemen Serie A.
Maldini Paham yang Dibutuhkan AC Milan
Memperkuat AC Milan pada periode 1984 sampai 2009, Paolo Maldini bisa dianggap benar-benar paham apa yang dibutuhkan I Rossoneri. Kali ini, meski tak berjuang di atas lapangan, Maldini bergerak dengan jeli dari posisinya sebagai Direktur Teknik.
Kejeliannya terlihat dari penunjukan Stefano Pioli untuk menggantikan Marco Giampaolo yang didepak pada 2019. Meski pada awal sempat dilanda isu-isu pemecatan karena performa Milan yang tak memuaskan, Maldini tetap mendukung Pioli dan akhirnya dipertahankan hingga sekarang.
Hasilnya pun sudah terlihat. Stefano Pioli berhasil membawa AC Milan mengakhiri penantian panjang meraih trofi juara Serie A.
Maldini juga dengan jeli mendatangkan pemain-pemain yang pas untuk Milan. Termasuk di antaranya adalah pemain kunci di bawah mistar, di mana Mike Maignan didatangkan untuk menggantikan Gianluigi Donnarumma.
Ada pula nama-nama seperti Theo Hernandez, Rafael Leao, Alexis Saelemaekers, Pierre Kalulu, Fikayo Tomori, hingga Sandro Tonali.
Pemain-pemain senior seperti Zlatan Ibrahimovic dan Simon Kjaer, yang dibutuhkan untuk memberi suntikan pengalaman dan menularkan mentalitas pada skuad muda Milan, juga didatangkan. Dengan bujet pas-pasan, Maldini mampu membentuk tim juara dan bermental pantang menyerah.
Ramuan Tepat Stefano Pioli dan Staf Pelatih
Maldini sudah mendatangkan pemain-pemain yang dibutuhkan Milan. Namun, itu semua akan sia-sia jika tidak ada yang bisa meramu skuad dengan tepat.
Dalam hal ini, Stefano Pioli sudah bekerja luar biasa. Pioli dengan bantuan para asistennya, juga dukungan data dan statistik, mampu mempersiapkan tim dengan baik untuk setiap pertandingan.
Milan musim ini memang tidak kebal dari kekalahan. Namun, mereka cuma menelan empat kekalahan.
Dia membuat Milan jadi tim dengan pertahanan solid. Pada Serie A musim ini, AC Milan bukan tim terproduktif, tetapi tim dengan angka kebobolan paling sedikit (31) bersama Napoli. Itulah yang menjadi fondasi tim racikan Pioli.
Zlatan Ibrahimovic Sebagai Panutan
Pada usia 40 tahun, di periode keduanya memperkuat Milan, Zlatan Ibrahimovic, memang sudah bukan lagi langganan starter di I Rossoneri. Namun, keberadaannya sangat penting.
Hal itu kembali ditegaskan oleh sang pelatih Stefano Pioli jelang laga penentuan kontra Sassuolo.
"Ibrahimovic sudah menjadi sosok yang sangat penting bagi kam. Dia menghadirkan mentalitas, kualitas, inteligensi, dan karakter yang dibutuhkan oleh skuad muda seperti kamii," kata Pioli waktu itu.
"Dia selalu menjadi panutan. Dengan meniru dia, rekan-rekannya jadi sama bagusnya," imbuh pelatih Milan tersebut.
Scudetto sukses digenggam. Milanisti pun berterima kasih kepada mereka.
Rekap Liga Italia Musim Ini:
Juara
- AC Milan
Liga Champions
- AC Milan
- Inter Milan
- Napoli
- Juventus
Liga Europa
- Lazio
- AS Roma
Europa Conference League
- Fiorentina
Degradasi
- Cagliari
- Genoa
- Venezia
Sumber: Berbagai sumber
Disadur dari: Bola.net (Gia Yuda Pradana/Published: 23/05/2022)