Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-23 hanya bisa membawa pulang medali perunggu dari SEA Games 2021. Medali perunggu didapat setelah mengalahkan Malaysia U-23 dengan babak adu tendangan penalti.
Medali perunggu tentu meleset dari target Timnas Indonesia U-23. Sebab, Marc Anthony Klok dan kolega sebelumnya diharapkan bisa membawa pulang medali emas dari Vietnam.
Mereka diharapkan bisa mengakhiri puasa medali emas Indonesia di ajang itu yang sudah berlangsung sejak 1991. Apa daya, masyarakat Indonesia harus menanti lebih lama lagi meski sudah lebih dari 30 tahun puasa medali emas.
Timnas Indonesia U-23 sebenarnya membawa kekuatan 22 pemain di ajang ini. Namun, dua pemain yang bermain di luar negeri tidak bisa bergabung. Mereka adalah Pratama Arhan (Tokyo Verdy), dan Elkan Baggott (Ipswich Town).
Meski demikian, ada pemain pemain dari luar negeri lain yang bisa bergabung. Penampilan mereka mayoritas memuaskan. Bisa menjadi pilar penting bagi Garuda Muda.
Asnawi Mangkualam
Pemain asal Makassar ini sempat membuat publik deg-degan. Satu haru jelang berangkat ke Vietnam, Asnawi mengalami cedera.
Cedera itu didapatkan saat ia membela Ansan Greeners. Asnawi kemudian menyatakan kondisinya baik-baik saja dan ia tetap berangkat ke Vietnam.
Penampilan Asnawi sebenarnya cukup baik. Ia terlihat memberikan perbedaan di sisi kanan pertahanan Indonesia U-23.
Namun, cedera yang ia alami di Ansan tampak cukup mengganggu. Di beberapa kesempatan, Asnawi bisa mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik mereka.
Penampilan luar biasa yang ditampilkan Asnawi di Piala AFF 2020 lalu tidak semuanya terlihat pada SEA Games 2021.
Saddil Ramdani
Saddil mengalami serangkaian drama sebelum berangkat ke SEA Games 2021. Ia sempat tak dilepas klubnya, Sabah FC dengan alasan SEA Games bukan agenda resmi dari FIFA.
Pada akhirnya, Saddil diperbolehkan untuk berangkat ke Vietnam. Dengan catatan, pemain berusia 23 tahun itu harus kembali di pertengahan SEA Games 2021 untuk membela Sabah.
Kondisi itu membuat Saddil hanya tampil empat kali di sepanjang gelaran SEA Games 2021. Penampilan terbaik Saddil terjadi di laga perebutan medali perunggu.
Di laga itu, selama 90 menit ia mampu membuat repot lini belakang Malaysia U-23. Ia juga sukses menjalankan tugas sebagai eksekutor tendangan penalti.
Egy Maualana Vikri dan Witan Sulaeman
Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri sama-sama memperkuat FK Senica. Belakangan, klub Slovakia itu diketahui mengalami problem finansial.
Kondisi itu menjadi berkah tersendiri bagi Timnas Indonesia U-23. Mereka bisa mengandalkan tenaga Witan dan Egy di sepanjang SEA Games 2021.
Keduanya selalu jadi andalan Garuda Muda sejak laga pertama. Witan dan Egy juga sama-sama mencetak tiga gol.
Catatan tiga gol itu menjadikan keduanya sebagai salah satu pencetak gol terbanyak di SEA Games tahun ini. Mereka berbagi gelar itu dengan Luqman Hakim Shamsudin dan Hadi Fayyadh (Malaysia), Patrik Gustavsson (Thailand), Win Naing Tun (Myanmar), dan Jovin Bedic (Filipina).
Sayangnya, Egy tidak bisa tampil hingga laga perebutan medali perunggu. Ia mendapatkan cedera lutut di babak semifinal.
Dapat Apresiasi
Timnas Indonesia U-23 tiba di Indonesia pada Senin (23/5/2022) malam WIB. Pasukan Shin Tae-yong mendapatkan titipan ucapan terima kasih dari Presiden Joko Widodo.
Ucapan terima kasih itu diungkapkan Presiden Joko Widodo melalui Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali. Presiden Jokowi disebut berterima kasih dan memberikan apresiasi atas kerja keras Timnas Indonesia U-23.
"Saya atas nama pemerintah, atas nama bapak Presiden Joko Widodo menyampaikan selamat datang kembali ke Tanah Air tim sepak bola Indonesia, baik pelatih, para pemain, serta ofisial," kata Zainudin Amali
"Pemerintah menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kerja keras serta upaya yang telah dilakukan," ucap Zainudin Amali.
Timnas Indonesia U-23 meraih medali perak SEA Games 2021 setelah mengalahkan Malaysia melalui adu penalti dengan skor 4-3. Pencapaian ini meleset dari target yang ditetapkan yakni medali emas.
Bonus RP250 Juta
Timnas Indonesia U-23 mendapatkan bonus Rp250 juta dari PSSI. Bonus itu diberikan untuk mengapresiasi kerja keras pasukan Shin Tae-yong dalam meraih medali perunggu.
"Masa anak-anak saya sudah berjuang seperti itu tidak diberikan apresiasi lebih? Saya kasih bonus!" ucap Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.
"Saya kasih bonus, Rp250 juta!" tegas pria yang karib dipanggil Iwan Bule tersebut.