Bola.com, Jakarta - Menatap Liga 1 2022/2023, mayoritas klub peserta sudah melakukan persiapan. Perekrutan pemain baru juga tengah dilakukan oleh klub-klub yang bakal bersaing di kasta tertinggi sepak bola Indonesia itu.
Pada awal persiapan, berbagai kejutan sudah muncul. Perpindahan pemain lokal dan asing yang memiliki nama besar langsung menghiasi pemberitaan.
Sebagai contoh ada Taisei Marukawa dan Carlos Fortes yang bergabung bersama PSIS Semarang setelah tampil cemerlang masing-masing bersama Persebaya Surabaya dan Arema FC di BRI Liga 1 2021/2022.
Kemudian juga ada Evan Dimas dan Stefano Lilipaly yang juga memiliki klub baru untuk Liga 1 2022/2023. Namun, kejutan bursa transfer diyakini masih belum selesai.
Masih banyak pemain, terutama pemain asing yang pada beberapa musim terakhir, terutama musim lalu, tampil apik tapi kini sudah tidak terikat dengan klub lamanya. Tentu mereka akan menjadi target dari klub-klub Liga 1 lainnya. Berikut di antaranya:
Marko Simic
Striker yang satu ini punya nama besar di Indonesia. Marko Simic membela Persija Jakarta selama empat musim. Dia selalu jadi pemain tersubur.
Striker asal Kroasia tersebut juga pernah menjadi pemain tersubur di Liga 1 2019 silam. Kini usianya tidak lagi muda, 34 tahun. Musim lalu, dia beberapa kali jadi cadangan di Persija.
Simic juga sangat sering diganti pada babak kedua. Tercatat 12 kali dia ditarik keluar musim lalu. Itu membuatnya hanya mencetak 14 gol musim lalu. Kabarnya itu bukan disebabkan performanya menurun, melainkan ada persoalan internal antara Simic dengan Persija.
Saat ini, dia memutuskan sudah berpisah dengan Persija. Rumor sempat beredar jika dia akan ke Persis Solo atau RANS Cilegon. Tapi, tidak menutup kemungkinan dia akan ke klub lain karena masih banyak tim yang belum merekrut striker asing.
Mohammed Rashid
Gelandang asal Palestina ini membela tim papan atas Persib Bandung pada musim lalu. Sebenarnya performa Rashid cukup memukau di awal musim. Dia membuat lini tengah tim berjuluk Maung Bandung itu kukuh.
Rashid tak hanya kuat bertahan, tapi juga bagus dalam penguasaan bola dan membantu serangan.
Pemain berusia 26 tahun ini tergolong cukup subur. Dia menyumbangkan 6 gol dari 27 laga. Tapi, sepertinya Persib kurang puas sehingga kontraknya tidak diperpanjang.
Padahal statusnya saat ini masih jadi pemain timnas Palestina. Tentu tim Liga 1 masih tertarik mendatangkannya.
Hanya saja ketika ada momen FIFA Matchday, klubnya harus rela melepas Rashid membela Palestina. Akan merugikan jika Liga 1 tetap bergulir ketika ada FIFA Matchday, karena klub kehilangan tenaga pemain plontos itu. Tapi, ini sudah jadi risiko memiliki pemain berlabel timnas.
Bruno Silva
Striker asal Brasil ini memiliki skill yang luar biasa. Musim lalu, dia masih membela PSIS Semarang. Tapi, hanya untuk beberapa laga awal saja. Manajemen PSIS mendepaknya karena perilaku indisipliner. Dia beberapa kali bolos latihan.
Terlepas dari hal tersebut, Bruno Silva merupakan striker berteknik tinggi dan bisa merepotkan lawan. Musim perdananya pada 2018, dia mengoleksi 16 gol.
Namun, pada musim-musim selanjutnya koleksi golnya minim. Bruno juga sempat meninggalkan PSIS ketika pandemi virus corona.
Striker berusia 31 tahun ini masih patut diperhitungkan meski tindakannya kurang disiplin. Cara bermain dan pengalamannya di PSIS Semarang bisa menjadi bukti dia cepat beradaptasi dengan sepak bola Indonesia.
Paulo Henrique
Paulo Henrique baru bergabung dengan Persiraja Banda Aceh musim lalu. Pada awal musim dia sempat mengejutkan dengan memimpin daftar pencetak gol terbanyak. Sayang, stiker berusia 31 tahun ini harus cedera lumayan parah. Produktivitasnya mandek di 6 gol.
Kini, kontraknya tidak diperpanjang Persiraja. Klubnya terdegradasi di kasta kedua. Tapi, nama Paulo Henrique tetap diperhitungkan. Dengan catatan, kondisinya benar-benar sudah pulih dari cedera.
Dia seorang striker murni dengan insting gol yang bagus. Posturnya juga kokoh dan kuat berduel dengan pemain belakang lawan. Tim papan tengah Liga 1 bisa saja menaruh minat kepadanya, lantaran nilai kontraknya masih terjangkau.