Bola.com, Sleman - PSS Sleman mendapatkan tanda tangan penyerang legendaris, Boaz Solossa. Pemain asal Sorong, Papua Barat itu akan menjadi salah satu andalan Seto Nurdiyantoro di musim 2022/23.
Faktor usia tidak menjadi halangan bagi Boaz Solossa mencari tantangan dan pengalaman untuk melanjutkan kiprahnya di sepak bola profesional. Salah satu juru gedor terbaik yang dimiliki Indonesia tersebut memilih PSS Sleman menjadi ajang perjalanan karirnya.
Boaz membeberkan alasannya bergabung dengan PSS Sleman. Pemain kelahiran 1986 itu kagum dengan fanatisme pendukung Elang Jawa.
“Bergabung dengan PSS adalah tantangan yang kedua, tahun kemarin saya bermain untuk Borneo FC," ujar Boaz.
"Alasan kuat saya bergabung di PSS Sleman karena faktor fanatisme dari suporternya dengan banyak koreo yang dilakukan,” sambungnya.
Siap Beri Kontribusi
Boaz Solossa yakin bisa berkontribusi banyak di PSS Sleman. Namun, itu tidak akan terjadi menurut Boaz, jika tidak diiringi doa dan dukungan dari seluruh suporter.
“Dengan kehadiran saya disini, mohon doa restu dan dukungan dari seluruh masyarakat Sleman untuk menyatukan hati agar bisa membawa PSS Sleman lebih baik lagi,” timpal Boaz.
Termotivasi
Sebagai pemain sepak bola profesional, beban target yang diberikan kepadanya adalah hal wajar. Ia pun sangat paham melihat hal ini.
Apalagi fanatisme dan kecintaan suporter kepada PSS sangatlah tinggi. itulah yang menjadi motivasi besarnya membawa PSS menjadi lebih baik lagi.
“Yang pasti seluruh masyarakat tahu, musim kemarin PSS hampir masuk ke jurang degradasi, puji Tuhan PSS bisa bertahan di Liga 1 karena dukungan fanatik yang sangat besar dari suporter yang luar biasa,” kata dia.
“Saya melihat sendiri kemana-mana PSS pergi mereka selalu setia mendampingi. Itu yang membuat kami semua pemain termotivasi lebih untuk membawa PSS menjadi lebih baik,” ujarnya.
Doa Restu
Pria kelahiran Sorong, 36 tahun yang lalu ini memohon doa restu dan dukungan kepada suporter dan masyarakat Sleman kepada PSS dalam berkiprah di kompetisi mendatang.
“Kita mengabungkan semua aspek di PSS, dari pelatih, pemain, dan manajemen sepakat harus memberikan pertandingan yang terbaik untuk suporter dan masyarakat Sleman,” urainya.
Kenangan di Maguwoharjo
Lebig lanjut, Boaz juga mengungkapkan memorinya yang dalam tentang Stadion Maguwoharjo. Ia merasa stadion itu punya daya magus tersendiri.
Selain selalu dipenuhi suporter, stadion berkapasitas lebih dari 30 ribu penonton itu juga selalu nyaman. Boaz memang sudah cukup sering bermain di Maguwoharjo entah itu saat memperkuat Persipura atau Timnas Indonesia.
“Saya melihat suporter PSS sangat fanatik memberikan dukungan. Mereka memberikan sportivitas yang sangat baik dan luar biasa dan teman-teman suporter Sleman menerima baik masyarakat Papua yang berada di Sleman,” ungkapnya dengan ekspresi bahagia.
“Pasalnya stadion Maguwoharjo mempunyai kenyamanan yang luar biasa, suporternya sangat fanatik dan saya merasa kedepannya lebih baik lagi untuk PSS Sleman,” tandas Boaz.