Bola.com, Bandung - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mengaku penampilan dua strikernya, Stefano Lilipaly dan Dimas Drajad belum memuaskan.
Timnas Indonesia bermain imbang tanpa gol melawan Bangladesh dalam laga FIFA Matchday di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (1/6/2022) malam.
"Dimas dan Lilipaly, memang sebagai striker harusnya bisa buat peluang, tetapi mereka tidak bisa membuatnya untuk hari ini. Sampai saat ini mereka belum memenuhi ekspektasi saya," ujar Shin Tae-yong usai pertandingan.
Masalah striker menjadi PR Timnas Indonesia setiap kali tampil. Walau demikian, Shin Tae-yong menegaskan akan berusaha maksimal untuk menghadapi babak kualifikasi Piala Asia 2023.
PR Seabrek
Shin Tae-yong punya PR banyak sekali menjelang Kualifikasi Piala Asia 2023.
"Pastinya kami akan bekerja maskimal melawan Kuwait, Yordania, dan Nepal, apalagi kami di Pot 3, tentu ada yang lebih bagus dari kami," ujar pelatih asal Korea Selatan ini.
"Namun, begitu tiba di Kuwait, saya akan mempersiapkan tim dengan baik, apalagi di sana sudah pasti ada Egy Vikri Maulana, Ricky Kambuaya, dan Witan Sulaiman. Jadi tim akan jadi lebih kuat," tambah Shin Tae-yong.
Komentar Saddil Ramdani
Sementara itu, Sadil Ramdani mengaku sudah berusaha kerja keras untuk mengalahkan Bangladesh sesuai dengan arahan pelatih Shin Tae-yong.
"Tetapi inilah sepak bola. Kami tidak bisa memprediksi harus menang, tetapi kami percaya coach selalu menguatkan kami, baik itu secara mental maupun dalam pertandingan," kata Sadil.
"Yang jelas kami akan terus berusaha bermain dengan baik dan terus berkembang untuk ke depannya dan tim akan jadi lebih kuat," tambah pemain bernomor punggung 11 di Timnas Indonesia ini.
Baca Juga
Mengenal Alfan Suaib, Rivaldo Enero, dan Armando Obet Oropa, 3 Pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 yang Baru Kali Ini Dipanggil
Sembuh dari Cedera di Timnas Indonesia, Kevin Diks Main 90 Menit dan Cetak 1 Assist dalam Kemenangan FC Copenhagen di Liga Denmark
2 Pemain ke Timnas Indonesia Proyeksi Piala AFF 2024, Arema FC antara Bangga dan Kehilangan