Real Madrid Pertanyakan UEFA soal Buruknya Panpel Final Liga Champions

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 03 Jun 2022, 22:15 WIB
Carlo Ancelotti. Pelatih asal Italia berusia 62 tahun yang baru semusim membesut Real Madrid di periode keduanya sejak didatangkan dari Everton pada awal musim 2021/2022 ini mampu membawa AC Milan dan Real Madrid berlaga di final Liga Champions. Bersama AC Milan ia melakukannya 3 kali pada musim 2002/2003, 2004/2005 dan 2006/2007, dan mampu 2 kali menjadi juara di musim 2002/2003 dan 2006/2007. Sementara Real Madrid dibawanya 2 kali ke final, musim 2013/2014 dan 2021/2022, keduanya sukses berbuah gelar juara. (AFP/Franck Fife)

Bola.com, Jakarta - Ada dua hal utama yang jadi pertanyaan Real Madrid kepada UEFA terkait penyelenggaraan final Liga Champions di Stade de France, Paris, Prancis, 29 Mei 2022.

Tidak ada yang aneh sebetulnya pada pertandingan Real Madrid versus Liverpool, kecuali penundaan lebih dari 30 menit. Saat itu, UEFA mengklaim bahwa mereka menunggu seluruh penonton masuk stadion.

Advertisement

Namun pada saat bersamaan, banyak laporan muncul di media sosial bahwa keamanan setempat memperlakukan fans Liverpool secara tidak layak. Puluhan bahkan ratusan suporter tanpa tiket juga memaksa masuk.

Terkait peristiwa pada final Liga Champions tersebut, di mana dalam video yang beredar luas di media sosial ada insiden penggunaan gas air mata ke fans Liverpool di luar Stadion Stade de France, Real Madrid pun menyurati UEFA.

 

2 dari 5 halaman

Jauh dari Imej Liga Champions

Kiper Real Madrid, Thibaut Courtois (tengah) melakukan selebrasi bersama rekannya usai berhasil menepis tendangan dari pemain Liverpool, Mohamed Salah saat laga final Liga Champions antara Liverpool melawan Real Madrid yang berlangsung di Stade de France, Saint Denis, Sabtu, 28 Mei 2022 waktu setempat. (AFP/Paul Ellis)

Real Madrid menuliskan pernyataan berisikan kekecewaan mendalam terhadap penyelenggaraan final Liga Champions yang terkesan berantakan.

Mereka menilai gara-gara buruknya final Liga Champions, sepak bola dipandang olahraga yang menunjukkan kekerasan, berbeda dengan tujan utamanya sebagai pemersatu.

"Sepak bola di mata dunia jauh dari nilai-nilai dan tujuan yang seharusnya ditonjolkan," bunyi pernyataan Real Madrid.

 

3 dari 5 halaman

Mengapa Stade de France yang Dipilih?

Sejumlah pekerja sedang memasang rumput hybrid baru di Stade de France, Saint-Denis, pada 24 Mei 2022 waktu setempat. Dalam waktu 48 jam, rumput baru yang ditanam di luar Barcelona, dipasang di Stade de France untuk pertandingan final Liga Champions antara Real Madrid dan Liverpool yang dijadwalkan berlangsung pada 28 Mei 2022. (AFP/Franck Fife)

Seperti diketahui, final Liga Champions 2021/2022 sedianya digelar di St. Petersburg, Rusia. Namun karena peperangan di Ukraina, pertandingan pun dipindahkan.

Hanya saja, Real Madrid tak mengerti kenapa venue dipindahkan ke Stade de France, Prancis.

"Kami ingin tahu alasan di balik pemilihan stadion tersebut, apa saja kriterianya, terlebih dengan pengalaman buruk setelah final beberapa hari lalu," tulis Real Madrid melanjutkan.

 

4 dari 5 halaman

Siapa yang Seharusnya Bertanggung Jawab

Selain itu, Real Madrid juga menuntut UEFA menunjuk pihak yang paling bertanggung jawab atas serangkaian kekerasan dan carut marut di luar stadion.

"Lebih lanjut, kami meminta jawaban dan penjelasan mengenai siapa yang harus bertanggung jawab karena menelantarkan suporter."

"Padahal suporter yang datang saat itu menunjukkan perilaku yang selayaknya dan patut dicontoh."

 

5 dari 5 halaman

Harus Diberantas

Secara garis besar, Real Madrid tidak terima fans, terutama dari Liverpool, mendapatkan kekerasan dari pihak keamanan setempat. Los Blancos berharap hal seperti ini tak terulang lagi pada masa-masa mendatang.

"Kami percaya sesuatu yang seharusnya menjadi festival sepak bola yang luar biasa bagi semua penggemar yang menghadiri pertandingan, dengan cepat berubah menjadi serangkaian peristiwa malang yang menyebabkan kemarahan di seluruh dunia," kata Real Madrid.

"Seperti yang terlihat dalam gambar yang dipublikasikan oleh media, beberapa penggemar diserang, dilecehkan, diserang, dan dirampok dengan cara kekerasan."

"Kejadian ini berlanjut saat mereka pindah ke mobil atau bus mereka, menyebabkan kekhawatiran terhadap kesehatan fisik mereka. Beberapa penggemar bahkan harus menghabiskan malam di rumah sakit karena cedera."

"Penggemar dan pendukung kami pantas mendapat tanggapan dan mereka yang bertanggung jawab untuk dimintai pertanggungjawaban agar acara seperti ini diberantas dari sepak bola dan olahraga secara umum."

Sumber: Real Madrid

Berita Terkait