Greysia Polii Ungkap Lawan yang Paling Sulit Dihadapi Sepanjang Kariernya

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 04 Jun 2022, 12:59 WIB
Pasangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu mampu memimpin di awal gim pertama. Permainan yang mereka tunjukkan kepada wakil china berhasil pertahankan keunggulan 11-8 hingga interval gim pertama. (Foto: AP/Dita Alangkara)

Bola.com, Jakarta - Pubulutangkis putri Indonesia, Greysia Polii, mengonfirmasi gantung raket pada Jumat (3/6/2022). Greysia Polii mengungkapkan, ada lawan yang sulit dihadapinya sepanjang 19 tahun berkarier di bulutangkis.

Menurut Greysia Polii, wakil China selalu menjadi momok buatnya saat bertanding. Para atlet China disebut memiliki kemampuan yang komplet sehingga sukar ditaklukkan.

Advertisement

"Saya merasa ganda Tiongkok. Ya Gao Ling dan lain-lain. Jadi di situ saya merasa susah banget lawan mereka. Ya itu sih, saya merasa itu yang susah sepanjang karier," kata Greysia Polii.

"Saya merasa mereka komplet sekali. Badan tinggi, smes, dan pukulannya kuat. Yang pasti mental bermain mereka yang menurut saya paling top," ucap Greysia Polii.

Greysia Polii masuk pelatnas PBSI sejak 2003. Selama itu, Greysia sudah berpasangan dengan Heni Budiman, Jo Novita, Meiliana Jauhari, Vita Marissa, Nitya Krishinda Maheswari, dan Apriyani Rahayu.

2 dari 5 halaman

Kalah Pun Senang

Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, akhirnya memastikan satu tempat di laga final Olimpiade Tokyo 2020. (Foto: AP/Markus Schreiber)

Greysia Polii mengaku pernah merepotkan ganda China dalam suatu pertandingan. Meskipun kalah, namun Greysia sudah cukup senang bisa memberikan perlawanan sengit.

"Saya pernah sama Jo (Novita) menang satu gim melawan mereka. Tetap akhirnya kalah. Tetapi saya sudah seneng banget," ucap Greysia Polii sembari tertawa.

Acara spesial akan digelar PBSI pada perpisahan Greysia Polii, Minggu (12/6/2022). Acara bertajuk Greysia Polii: Testimonial Day akan menjadi hiburan buat para penggemarnya sebelum final Indonesia Masters 2022.

3 dari 5 halaman

Berkaca-kaca

Ganda putri Indonesia, Greysia Polii, mengonfirmasi gantung raket setelah 19 tahun berkarier sebagai pebulutangkis. (Bola.com/Abdul Azis)

Greysia Polii tak kuasa menahan kesedihan saat mengungkapkan keputusan pensiun pada Jumat (3/6/2022). Dengan mata berkaca-kaca, Greysia mengakui keputusan itu diambil setelah merasa cukup dengan pencapaian di dunia bulutangkis.

"Yang pertama saya ingin ucapkan adalah rasa syukur atas segala hal yang sudah terjadi sampai sekarang. Saat para atlet memberikan yang terbaik bagi Indonesia, PBSI dan pihak lainnya akan memberikan apresiasi terhadap atlet yang akan berhenti sebagai seorang pemain," kata Greysia.

"Tak ada kata lain selain rasa syukur kepada Tuhan. Saya ingin berterima kasih kepada PBSI yang sudah 19 tahun menjadi rumah rasa sebagai atlet," tegas atlet 34 tahun itu.

4 dari 5 halaman

Harapan PBSI

Ganda putri Indonesia, Greysia Polii, mengonfirmasi gantung raket setelah 19 tahun berkarier sebagai pebulutangkis. (Bola.com/Abdul Azis)

Sementara itu, Ketua Harian PBSI, Alex Tirta, mengucapkan terima kasih atas dedikasi Greysia Polii selama menjadi atlet bulutangkis. Selama 19 tahun, Greysia disebut telah melakukan pencapaian yang luar biasa.

PBSI juga harus merelakan keputusan dari Greysia untuk gantung raket. Namun, Alex berharap Greysia masih tetap berkontribusi di bulutangkis Indonesia.

"Saya berharap Greysia Polii masih tetap bersama PBSI. Greysia boleh mundur dari atlet bulutangkis, akan tetapi tidak boleh mundur berkontribusi di bulutangkis," ucap Alex Tirta.

5 dari 5 halaman

Daftar Prestasi Greysia Polii

Greysia Polii mengaku, dirinya hanya berhenti sebagai atlet, namun tetap akan berkontribusi di dunia bulutangkis Indonesia. (Bola.com/Abdul Aziz)
  • Juara Philippines Open 2006 bersama Meiliana Jauhari
  • Juara Indonesia Grand Prix Gold 2010 bersama Meiliana Jauhari
  • Juara Chinese Taipei Open 2011 bersama Meiliana Jauhari
  • Juara Thailand Open 2013 bersama Nitya Krishinda Maheswari
  • Juara Swiss Open 2014 bersama Nitya Krishinda Maheswari
  • Juara Chinese Taipei Open 2014 bersama Nitya Krishinda Maheswari
  • Medali emas Asian Games 2014 bersama Nitya Krishinda Maheswari
  • Juara Chinese Taipei Open 2015 bersama Nitya Krishinda Maheswari
  • Juara Korea Open 2015 bersama Nitya Krishinda Maheswari
  • Juara Indonesian Masters 2015 bersama Nitya Krishinda Maheswari
  • Juara Singapore Open 2016 bersama Nitya Krishinda Maheswari
  • Juara French Open 2017 bersama Apriyani Rahayu
  • Juara Thailand Open 2017 bersama Apriyani Rahayu
  • Juara India Open 2018 bersama Apriyani Rahayu
  • Juara Thailand Open 2018 bersama Apriyani Rahayu
  • Juara India Open 2019 bersama Apriyani Rahayu
  • Juara Indonesia Masters 2020 bersama Apriyani Rahayu
  • Juara Spain Masters 2020 bersama Apriyani Rahayu
  • Juara Thailand Open 2020 bersama Apriyani Rahayu
  • Medali emas SEA Games 2019 bersama Apriyani Rahayu
  • Medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama Apriyani Rahayu