Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia akan mengawali kiprahnya pada Grup A putaran ketiga kualifikasi Piala Asia 2003 menghadapi tuan rumah Kuwait di Stadion Jaber Al-Ahmad, Rabu (08/06/2022) malam WIB.
Bagi kedua tim, laga ini sangat krusial untuk membuka peluang ke putaran final. Seperti diketahui, juara grup meraih tiket otomatis lolos ke Piala Asia 2023. Sedangkan runner-up harus bersaing dengan peringkat sama di lima grup lainnya.
Total ada sebelas tiket tersedia pada babak ini. Dihubungi Bola.com, Sabtu (04/06/2022), eks pelatih PSM Makassar dan Persipura Jayapura, Raja Isa, menilai, meski kecil, peluang Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong meraih kemenangan tetap ada.
Raja Isa yang kini melatih klub Liga 1 Bangladesh, Muktijoddha Sangsad merujuk penampilan terakhir Kuwait saat berujicoba dengan Singapura di Stadion Al Nahyan, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Rabu (1/6/2022).
"Secara umum, kedua tim sama-sama mampu menciptakan peluang. Tapi, Kuwait lebih beruntung mendapatkan golnya lewat situasi bola mati,"ujar Raja Isa.
Faktor Pelatih
Kehadiran pelatih berpaspor Ceko, Vitezslav Lavicka, dimata Raja Isa membawa warna baru pada permainan Kuwait yang selama ini akrab dengan gaya permainan tim Timur Tengah.
Pengalaman menangani berbagai klub di Ceko dan Australia plus timnas U-21 negaranya jadi modal Lavicka yang pernah menjadi pelatih terbaik Ceko pada 2006 dan 2016 itu.
Rekor Pertemuan
Kuwait dan Indonesia sama-sama pernah mendapat sanksi FIFA karena intervensi pemerintah pada 2015. Sebelumnya, kedua timnas ini terakhir kali bertemu pada kualifikasi Piala Asia 2011 pada 2019 silam.
Saat itu, Timnas Indonesia dan Kuwait tergabung di Grup B bersama Australia dan Oman pada Kualifikasi Piala Asia 2011. Dalam dua pertemuan dengan Kuwait, Timnas Indonesia meraih hasil imbang 1-1 di Stadion Gelora Bung Karno.
Sedangkan di kandang lawan, tim Merah Putih takluk dengan skor 1-2. Total pertemuan kedua tim sebanyak enam kali. Dari enam laga itu, Indonesia hanya sekali menang atas Kuwait dengan skor 2-1 yakni pada turnamen Piala Merdeka pada 1980. Lima laga lainnya berakhir dengan tiga kali imbang serta dua kemenangan untuk Kuwait.
Kuncinya Disiplin
Pada laga ujicoba kontra Singapura, dua gol kemenangan Kuwait masing-masing dicetak oleh Fahad Al Rashidi dan Yousef Alsulaiman via situasi bola mati.
Menurut Raja Isa untuk meredam kelebihan Kuwait ini, sebaiknya Indonesia bermain normal dengan melakukan high pressing ketika lawan mulai membangun serangan dari lini belakang. Selain itu jangan membuat kesalahan tak perlu di area 16 pertahanan sendiri.
"Kuncinya adalah disiplin, konsentrasi dan bermain kompak. Saya yakin coach Shin Tae-yong sudah menyiapkan strategi khusus untuk mencuri poin dari Kuwait," papar Raja Isa.
Sorotan Khusus
Sorotan khusus buat Yousef Alsulaiman yang menjadi tumpuan Kuwait untuk menjebol gawang Indonesia pada laga nanti. Sejak memperkuat timnas senior Kuwait pada 2019, penyerang yang kini berkostum Kuwait SC ini sudah tampil sebanyak 100 caps buat timnasnya serta mengoleksi 45 gol.
Dengan tinggi 186 cm, Yousef yang membawa Kuwait meraih tofi juara Piala Teluk 2010 bakal jadi ancaman lini belakang terutama dalam duel bola udara.
Selain dua nama di atas, Kuwait juga memiliki sejumlah pemain yang bisa jadi pembeda pada laga nanti. Satu diantaranya adalah gelandang berusia 35, Fahad Al Ansari yang mencatat 90 caps bersama timnas Kuwait.
Fahad yang pernah membawa Al-Qadsia meraih trofi juara AFC Cup 2014 dikenal dengan umpannya yang terukur serta kerap menjadi eksekutor bola mati.
Baca Juga
Bung Towel Sebut Evaluasi terhadap STY Bisa Jadi Kunci Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026: PSSI Jangan Lembek Dong
Bintang-Bintang Lokal Timnas Indonesia yang Akan Turun di Piala AFF 2024: Modal Pengalaman di Kualifikasi Piala Dunia
Shin Tae-yong Utus Nova Arianto Nonton Persebaya Vs Persija, Mau Panggil Siapa Lagi untuk Timnas Indonesia?