3 Fakta Kekalahan Timnas Indonesia U-19 dari Meksiko di Toulon Cup 2022: Masih Lebih Baik Ketimbang Argentina dan Arab Saudi

oleh Wahyu Pratama diperbarui 06 Jun 2022, 06:45 WIB
Timnas Indonesia U-19 dipaksa mengakui kekalahan telak 0-7 dari Korea Selatan pada laga uji coba yang digelar di Daegu Auxiliary Stadium, Daegu, Jumat (25/3/2022). (dok. PSSI)

Bola.com, Jakarta - Kekalahan Timnas Indonesia U-19 dari Meksiko pada laga pamungkas Grup B Turnamen Toulon 2022 menyudahi kiprah Garuda Muda di turnamen sepak bola kelompok usia di Prancis itu. Tertekan sejak awal laga, mereka tak pernah benar-benar bisa bangkit.

Pada laga yang berlangsung di Stade de Lattre de Tassigny, Minggu (5/6/2022) malam, Garuda Muda sudah tertinggal lewat sepakan penalti Santiago Munoz pada menit ke-39. Hukuman diberikan lantaran Dimas Juliono melakukan pelanggaran di kotak terlarang.

Advertisement

Dzenan Radoncic, yang ditunjuk menukangi Timnas Indonesia U-19 selama Turnamen Toulon 2022, mencoba melakukan perubahan di awal babak kedua. Tapi bukannya memperkecil ketertinggalan, mereka justru kembali kecolongan lewat aksi Jorge Ruvalcaba pada masa tambahan waktu.

Kekalahan ini terasa menyakitkan lantaran Timnas Indonesia U-19 masih berpeluang merebut tiket ke semifinal. Kemenangan bersejarah atas Ghana di laga sebelumnya, tak cukup membuat mereka melewati Meksiko.

Meski begitu, Bola.com melihat ada beberapa hal positif yang menyebabkan kekalahan Timnas Indonesia U-19 ini. Apa saja yang dimaksud? Berikut ulasan selengkapnya.

2 dari 4 halaman

Cahya Supriadi Siap Naik Kelas

Timnas Indonesia - Ilustrasi Muhammad Ferrari, Cahya Supriadi, dan Kakang Rudianto (Bola.com/Lamya Dinata/Adreanus Titus/Foto pemain Persija: persija.id)

Cahya Supriadi benar-benar menunjukkan kualitasnya di turnamen elit antar remaja ini. Kiper asal Persija Jakarta ini sekali lagi menjadi pemain kunci Indonesia dalam menghadapi gempuran Meksiko.

Dalam pertandingan tersebut, ia menghadapi enam tembakan ke arah gawang. Sayangnya, dua diantaranya termasuk penalti Santiago Munoz gagal dihentikan oleh pemain berusia 19 tahun tersebut.

Walau begitu, kekalahan ini tak membuat kehebatannya luntur. Bisa dikatakan, Cahya merupakan pemain terbaik Timnas Indonesia U-19 di turnamen kali ini.

 

3 dari 4 halaman

Tidak Jadi Juru Kunci

Pelatih Dzenan Radoncic menegaskan Timnas Indonesia U-19 dalam kondisi siap tempur di Toulon Cup 2022. (dok. PSSI)

Timnas Indonesia U-19 mengusung target realistis dalam turnamen ini. PSSI meminta Hokky Caraka dkk. berusaha melaju ke fase gugur. Untuk mendapatkannya, mereka harus menjadi juara grup atau menyabet status runner-up terbaik.

Kekalahan dari Venezuela di laga perdana sempat membuat mereka gundah. Tapi, kemenangan heroik atas Ghana membangkitkan asa mereka untuk melaju ke babak selanjutnya.

Apa lacur, Meksiko terlampau kuat dan angan-angan tersebut pupus begitu saja. Namun, Indonesia masih bisa berbangga. Sebab, mereka memastikan mengakhiri turnamen di atas Ghana yang menjadi juru kunci grup.

 

4 dari 4 halaman

Lebih Baik Ketimbang Argentina dan Arab Saudi

Timnas Indonesia U-19. (dok. PSSI)

Walaupun pulang dengan tangan hampa, permainan Timnas Indonesia U-19 memberikan impresi yang cukup bagus. Empat kuartet lini belakang plus keberadaan Cahya Supriadi di bawah mistar, membuat pertahanan Indonesia terlihat kokoh.

Bahkan secara statistik, pencapaian Indonesia jauh lebih baik dari Argentina dan Arab Saudi. Dua negara itu mengakhiri turnamen dengan jumlah kebobolan yang lebih banyak dari Indonesia.

Indonesia hanya kebobolan tiga gol termasuk dua diantaranya di laga pamungkas grup kontra Meksiko. Sementara Argentina menderita enam gol dan Arab Saudi jauh lebih buruk karena mengambil bola dari gawangnya sebanyak 10 kali dari tiga pertandingan.

 

Berita Terkait