Bola.com, Jakarta - Tim Nasional (Timnas) sepak bola amputasi Indonesia lolos ke Piala Dunia Amputasi 2022 yang akan digelar pada Oktober nanti di Turki.
Kepastiaan ini didapat setelah Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia menjadi runner-up pada babak kualifikasi Zona Asia Timur pada Maret lalu di Bangladesh, di mana tim Indonesia meraih enam poin dari dua kali menang dan satu kali kalah.
Kapten Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia, Aditya mengaku keberhasilan ia dan kawan-kawannya di tim tidak lepas dari perjuangan kerasnya selama babak kualifikasi. Mulai dari persiapan hingga keberangkatan tanpa dukungan dari pemerintah.
"Kami berjuang mandiri tanpa ada support dari pemerintah. Jadi mengandalkan kekuatan dari manajemen saja hingga bisa lolos ke Piala Dunia Amputasi 2022 di Turki," jelas Aditya, Selasa (7/6/2022) di Bandung.
Fasilitas Lapangan Seadanya
Diakui Aditya, sebelum bertolak ke Piala Dunia Amputasi 2022 di Bangladesh, ia dan rekan-rekannya di timnas sepak bola amputasi Indonesia harus berlatih dari lapangan ke lapangan yang berbeda lantaran belum memiliki lapangan tetap untuk latihan.
"Fasilitas lapangan juga seadanya, bahkan selama TC seminggu pertama di Jakarta latihannya pindah-pindah dan terakhir di lapangan DPR Senayan setelah dapat dari salah satu partai politik," tegas Aditya.
Tak hanya masalah lapangan, Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia kesulitan dana untuk tambahan membeli tiket pesawat menuju Bangladesh, termasuk biaya selama mengarungi babak kualifikasi.
"Tapi alhamdulillah ada dukungan dari salah satu parpol itu, jadi kami bisa pergi ke Bangladesh dan bisa untuk makan selama dua hari di sana. Hari ketiga agak bermasalah karena kami hanya memanfaatkan uang yang ada saja," tutur Aditya.
Perjuangan Terbayar Lunas
Namun perjuangan itu terbayar lunas setelah Timnas Amputasi Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia 2022.
"Alhamdulilah walaupun kurang dukungan, terutama dukungan dari pemerintah tapi bisa maksimal bermain selama di sana (Bangladesh)," tegas Aditya.
"Saya sebagai kapten tim, secara personal berbicara sama pemain lainnya di tim agar pulang ke Indonesia tidak sia-sia karena manajemen sudah berusaha maksimal mengajukan sponsor," tambah Aditya.
Momen untuk Mempromosikan Diri
Terlebih, ajang Piala Dunia ini lanjut Aditya merupakan momen untuk mempromosikan diri agar bisa dilirik oleh klub-klub dari luar negeri.
"Itu target pribadi saya karena di sana (Turki) sudah aktif liganya. Kalau Timnas Amputasi Indonesia sendiri menargetkan bisa menembus 10 besar," kata Aditya.
"Mudah-mudahan saya bisa menampilkan yang terbaik karena pasti banyak yang memantau klub-klub lain dari luar dan target tim juga tercapai," harap Aditya sambil mengakhiri.