3 Kekuatan Timnas Indonesia yang Sanggup Membuat Malu Kuwait di Kualifikasi Piala Asia 2023

oleh Aditya Wany diperbarui 08 Jun 2022, 13:09 WIB
Ilustrasi pemain Timnas Indonesia. (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia sedang menghadapi tantangan tidak mudah menjelang kualifikasi Piala Asia 2023. Bagaimana tidak, performa mereka kurang meyakinkan untuk bisa bersaing di ajang tersebut.

Skuat Garuda diragukan karena hanya mampu bermain imbang melawan Bangladesh dalam partai uji coba. Mereka ditahan Bangladesh 0-0 dalam FIFA Matchday di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu (01/06/2022).

Advertisement

Sisi kekurangan Timnas Indonesia memang terlihat dalam laga melawan Bangladesh. Penguasaan bola memang unggul, tapi bukan di area sendiri. Penyelesaian akhir juga merupakan masalah yang kronis.

Kali ini, skuat Garuda malah bergabung dengan lawan-lawan yang cukup berat pada kualifikasi Piala Asia 2023, yakni Kuwait, Yordania, dan Nepal. Timnas Indonesia akan lebih dulu melawan tuan rumah Kuwait pada Rabu malam, 8 Juni 2022.

 

2 dari 5 halaman

Beri Kejutan

Starting line-up Timnas Indonesia berfoto sebelum dimulainya laga uji coba FIFA Matchday antara Timnas Indonesia menghadapi Bangladesh di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Rabu (1/6/2022) malam WIB. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Peluang Skuad Garuda untuk lolos ke putaran final Piala Asia 2023 terkesan semakin kecil. Sebab, di atas kertas, kekuatan Yordania dan Kuwait masih berada di atas Timnas Indonesia. Hanya Nepal saja yang kemungkinan bisa diatasi.

Dengan kondisi yang terkesan kurang mendukung, Timnas Indonesia diharapkan tetap bisa memberi kejutan. Bola.com telah merangkum tiga kekuatan Timnas Indonesia yang sanggup membuat malu Kuwait. Simak ulasan berikut:

 

 

 

3 dari 5 halaman

Skill Elkan Baggott

Elkan Baggott berencana hanya akan turun menghadapi Afghanistan, jika terpilih, dan akan langsung kembali ke klubnya Ipswich Town di Inggris. Ia akan kembali bergabung dengan Timnas di Singapura pada 1 Desember 2021. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bek tengah berusia 19 tahun ini harus dimainkan sejak menit pertama. Pasalnya, pemain milik Ipswich Town ini terbukti mampu memainkan permainan apik sebagai pengganti kontra Bangladesh lalu.

Elkan Baggott pantas diduetkan dengan kapten Fachruddin Aryanto di jantung pertahanan. Ini akan jadi kelebihan karena Fachruddin kuat di kaki kanan, sedangkan Baggott piawai dengan kaki kiri. Artinya, ada opsi menghalau serangan lawan.

Jangan lupakan juga Baggott sangat mahir mengirim umpan lambung dari belakang ke depan dengan kaki kirinya. Artinya, pemain satu ini memiliki kemampuan built-up serangan. Jangan lupakan juga kemampuan set piece yang dimilikinya.

4 dari 5 halaman

Kecepatan Sayap

Irfan Jaya - Winger Indonesia ini adalah lawan utama Teerasil Dangda dalam perebutan gelar top skor Piala AFF 2020. Sejauh ini pemain PSS Sleman itu telah mencetak tiga gol. Irfan berpeluang menyamai torehan gol Dangda atau bahkan melampauinya di partai puncak. (AFP/Roslan Rahman)

Timnas Indonesia punya winger Saddil Ramdani termasuk pemain yang tampil paling apik melawan Bangladesh. Bermain penuh selama 90 menit, dia bergerak sangat lincah dengan dribel hingga umpan terobosan matang ke lini depan.

Pemain berusia 23 tahun ini harus masuk dalam starting line-up juga. Kecepatan, kelincahan, serta kecermatan melihat peluang sudah dimilikinya sebagai winger yang akan memberi ancaman kepada Kuwait.

Masih ada pula Irfan Jaya, pemain yang biasanya menempati posisi winger kiri. Irfan Jaya juga memiliki kecepatan dan piawai menusuk jantung pertahanan lawan. Eksekusi penyelesaian akhir juga biasanya menghasilkan gol.

5 dari 5 halaman

Dirijen Marc Klok

Laga kontra Bangladesh merupakan debut bagi Marc Klok di Timnas Indonesia senior asuhan Shin Tae-yong. Gelandang bertahan 29 tahun itu terpilih menjadi starter dan tampil sepanjang 90 menit di pertandingan tersebut. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Gelandang Persib Bandung ini sudah jadi pemain sentral Timnas Indonesia dan memiliki peran vital. Aksinya sebagai pemain lini tengah cukup efektif menahan laju serangan lawan yang masuk ke pertahanan.

Di sisi lain, Klok adalah motor serangan yang diandalkan oleh Shin Tae-yong. Sayangnya, pemain berusia 29 tahun ini masih banyak turun menjemput bola dalam kondisi pemain depan lawan tidak memberi tekanan.

Klok wajib bergerak dari tengah ke depan menunggu umpan pendek dari lini belakang. Setelah itu, dia yang akan mengatur ritme permainan Timnas Indonesia dan memberi umpan matang yang menghasilkan gol.

Berita Terkait