Tak Ada Pembagian Pot dalam Undian Piala Presiden 2022, Persaingan Grup Akan Jomplang

oleh Aditya Wany diperbarui 08 Jun 2022, 11:30 WIB
Piala Presiden 2022 - Ilustrasi Logo Piala Presiden 2022 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Surabaya - Hasil undian Piala Presiden 2022 sedang menjadi perbincangan publik. Sebab, tak ada pembagian pot yang memisahkan klub unggulan dari hasil klasemen akhir Liga 1 2021/2022.

Bali United sebagai kampiun BRI Liga 1 musim lalu, Persib Bandung sebagai runner-up, Bhayangkara FC di peringkat ketiga, dan Persebaya Surabaya pada posisi kelima berkumpul di Grup C Piala Presiden 2022.

Advertisement

Julukan “grup neraka” pun diberikan Grup C ini. Dengan begini, grup yang dimainkan di Bandung itu akan melahirkan persaingan sengit. Sebab, empat klub papan atas dari hasil Liga 1 musim lalu berkumpul di satu grup.

2 dari 6 halaman

Aneh

Ketum PSSI, Mochamad Iriawan (kanan) dan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali mengangkat trofi Piala Presiden 2022 saat konferensi pers Piala Presiden 2022 di Studio Lantai 8 SCTV Tower, Senayan City, Jakarta pada Senin (06/06/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Pengamat sepak bola nasional, Hanafing, menyayangkan sistem pengundian yang tidak melakukan pembagian pot unggulan.

“Agak aneh juga dengan hasil undian ini. Kita malah disuguhkan pertarungan antara empat tim papan atas di satu grup. Kualitas mereka sudah teruji musim lalu,” ucap pria yang semasa bermain menyumbang emas SEA Games 1991 untuk Timnas Indonesia tersebut.

“Apakah peserta Grup C rugi? Menurut saya tidak. Justru mereka akan semakin teruji. Tapi, yang disayangkan klub-klub lain malah tidak akan mendapat tim lawan yang berat. Padahal ini kan turnamen pramusim,” imbuhnya.

3 dari 6 halaman

Kekuatan Tidak Merata

Dari kiri: Dirut Persis Solo, Kaesang Pangarep, Presiden Borneo FC, Nabil Husein, Direktur Persib Bandung Teddy Tjahjono dan Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana saat konferensi pers Piala Presiden 2022 di Studio Lantai 8 SCTV Tower, Senayan City, Jakarta pada Senin (06/06/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Seperti disebutkan Hanafing, turnamen pramusim ini seharusnya jadi ajang untuk menguji kekuatan tim sebelum bertanding di Liga 1. Kekuatan tim kontestan yang tidak merata di masing-masing grup akan membuat tim kurang mendapat tantangan.

Grup D misalnya, yang dimainkan di Malang, berisikan Arema FC, PSM Makassar, Persikabo 1973, dan Persik Kediri. Kualitas grup ini masih mending karena berisikan mulai dari klub papan atas hingga papan bawah.

Tapi tidak dengan Grup A dan Grup B. Grup A akan dimainkan di Solo yang dihuni oleh Persis Solo, PSIS Semarang, Dewa United, Persita Tangerang, dan PSS Sleman.

4 dari 6 halaman

Kurang Teruji

Dari kiri ke kanan: Direktur Program SCM, Harsiwi Achmad, Ketum PSSI, Mochamad Iriawan, Menpora RI, Zainudin Amali dan Direktur PT LIB, Akhmad Hadian Lukita saat konferensi pers Piala Presiden 2022 di Studio Lantai 8 SCTV Tower, Senayan City, Jakarta pada Senin (06/06/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Dari situ saja sudah terlihat grup ini dihuni oleh penghuni papan tengah dan papan bawah. Malah terdapat dua tim promosi dari Liga 2 musim lalu, yakni Persis dan Dewa United.

“Ini kekuatannya merata. Persis mungkin dijagokan, tapi saya kira biasa saja. Tantangan mereka kurang sampai ada dua tim promosi di grup yang sama. Mereka akan kurang teruji,” ungkap Hanafing.

5 dari 6 halaman

Persaingan di Grup Lain

Persebaya Surabaya dipaksa menelan kekalahan melawan tim promosi Persis Solo. Laga uji coba bertajuk Surabaya 729 Game itu berakhir dengan skor 1-2 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (22/5/2022). (Bola.com/Aditya Wany)

Grup B pun segendang sepenarian. Dimainkan di Samarinda, grup ini diisi oleh Borneo Samarinda, Barito Putera, Persija Jakarta, Rans Nusantara, dan Madura United. Banyak yang menjagokan Persija bisa unggul, tapi Hanafing punya pendapat lain.

“Persija juga masih dalam proses membentuk tim baru. Pelatih baru dari Jerman itu juga belum tentu bisa langsung nyetel di pramusim. Artinya, tetap membutuhkan proses untuk membuat tim jadi lebih baik,” ujar Hanafing.

“Yang disayangkan memang Grup A dan B. Jangan dikira ini akan menguntungkan mereka. Mungkin mereka nanti sudah puas bisa menang atau juara. Begitu di kompetisi malah kaget karena kekuatan mereka tidak teruji dengan baik,” ucapnya.

“Tapi, ini hanya saran dari saya. Harusnya ada pembagian pot sesuai peringkat Liga 1 musim lalu. Sekarang sudah terjadi mau bagaimana lagi. Niat mempersiapkan pramusim jelang Liga 1 juga tidak bisa maksimal kalau kekuatan tim tidak teruji,” tuturnya

6 dari 6 halaman

Yuk Tengok Persaingan di Musim Lalu

Berita Terkait