Bola.com, Surabaya - Hasil undian Piala Presiden 2022 sedang menjadi perbincangan publik. Sebab, tak ada pembagian pot yang memisahkan klub unggulan dari hasil klasemen akhir Liga 1 2021/2022.
Bali United sebagai kampiun BRI Liga 1 musim lalu, Persib Bandung sebagai runner-up, Bhayangkara FC di peringkat ketiga, dan Persebaya Surabaya pada posisi kelima berkumpul di Grup C Piala Presiden 2022.
Julukan “grup neraka” pun diberikan Grup C ini. Dengan begini, grup yang dimainkan di Bandung itu akan melahirkan persaingan sengit. Sebab, empat klub papan atas dari hasil Liga 1 musim lalu berkumpul di satu grup.
Aneh
Pengamat sepak bola nasional, Hanafing, menyayangkan sistem pengundian yang tidak melakukan pembagian pot unggulan.
“Agak aneh juga dengan hasil undian ini. Kita malah disuguhkan pertarungan antara empat tim papan atas di satu grup. Kualitas mereka sudah teruji musim lalu,” ucap pria yang semasa bermain menyumbang emas SEA Games 1991 untuk Timnas Indonesia tersebut.
“Apakah peserta Grup C rugi? Menurut saya tidak. Justru mereka akan semakin teruji. Tapi, yang disayangkan klub-klub lain malah tidak akan mendapat tim lawan yang berat. Padahal ini kan turnamen pramusim,” imbuhnya.
Kekuatan Tidak Merata
Seperti disebutkan Hanafing, turnamen pramusim ini seharusnya jadi ajang untuk menguji kekuatan tim sebelum bertanding di Liga 1. Kekuatan tim kontestan yang tidak merata di masing-masing grup akan membuat tim kurang mendapat tantangan.
Grup D misalnya, yang dimainkan di Malang, berisikan Arema FC, PSM Makassar, Persikabo 1973, dan Persik Kediri. Kualitas grup ini masih mending karena berisikan mulai dari klub papan atas hingga papan bawah.
Tapi tidak dengan Grup A dan Grup B. Grup A akan dimainkan di Solo yang dihuni oleh Persis Solo, PSIS Semarang, Dewa United, Persita Tangerang, dan PSS Sleman.
Kurang Teruji
Dari situ saja sudah terlihat grup ini dihuni oleh penghuni papan tengah dan papan bawah. Malah terdapat dua tim promosi dari Liga 2 musim lalu, yakni Persis dan Dewa United.
“Ini kekuatannya merata. Persis mungkin dijagokan, tapi saya kira biasa saja. Tantangan mereka kurang sampai ada dua tim promosi di grup yang sama. Mereka akan kurang teruji,” ungkap Hanafing.
Persaingan di Grup Lain
Grup B pun segendang sepenarian. Dimainkan di Samarinda, grup ini diisi oleh Borneo Samarinda, Barito Putera, Persija Jakarta, Rans Nusantara, dan Madura United. Banyak yang menjagokan Persija bisa unggul, tapi Hanafing punya pendapat lain.
“Persija juga masih dalam proses membentuk tim baru. Pelatih baru dari Jerman itu juga belum tentu bisa langsung nyetel di pramusim. Artinya, tetap membutuhkan proses untuk membuat tim jadi lebih baik,” ujar Hanafing.
“Yang disayangkan memang Grup A dan B. Jangan dikira ini akan menguntungkan mereka. Mungkin mereka nanti sudah puas bisa menang atau juara. Begitu di kompetisi malah kaget karena kekuatan mereka tidak teruji dengan baik,” ucapnya.
“Tapi, ini hanya saran dari saya. Harusnya ada pembagian pot sesuai peringkat Liga 1 musim lalu. Sekarang sudah terjadi mau bagaimana lagi. Niat mempersiapkan pramusim jelang Liga 1 juga tidak bisa maksimal kalau kekuatan tim tidak teruji,” tuturnya