Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia sudah dua kali beraksi di putaran ketiga kualifikasi Piala Asia 2022 grup A 2022. Satu kemenangan dan satu kekalahan didapat tim Merah-putih.
Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Kuwait pada laga pertama, namun harus mengakui kekalahan dari Yordania di laga kedua. Partai penentuan akan dihadapi dengan bersua Nepal, Rabu (15/6/2022) dini hari WIB.
Menarik untuk disimak adalah kiprah menawan anak asuh Shin Tae-yong dalam dua pertandingan yang sudah dilalui. Tiga poin dalam dua laga cukup positif bagi Timnas Indonesia.
Keberhasilan Timnas Indonesia meraih tiga poin di dua pertandingan, tidak terlepas dari racikan strategi pelatih Shin Tae-yong. Ia punya dua formasi andalan yang terbukti ampuh sejauh .&ininbsp;
Pertahanan Rapat
Pada pertandingan pertama, Timnas Indonesia sukses menghajar tuan rumah Kuwait 2-1. Dalam laga itu, Shin Tae-yong menerapkan strategi bertahan. Ia menempatkan lima bek dalam formasi 5-4-1 dan mengincar sisi lemah Kuwait dengan skema serangan balik.
Pilihan formasi itu mendapatkan pujian dari pengamat sepak bola nasional, Aris Budi Sulistyo. Eks asisten pelatih Persik Kediri itu menyebut strategi Shin terbukti efektif.
“Saya salut dengan strategi dari Shin Tae-yong yang memanfaatkan serangan balik. Karena Kuwait pasti akan terus menyerang, dan terbukti dua gol yang dicetak Timnas Indonesia diawali dari skema serangan balik," katanya kepada Bola.com belum lama ini.
Tanpa Penyerang Murni
Di awal laga, Shin Tae-yong memang menggunakan formasi 5-4-1. Menariknya, sosok yang menempati posisi penyerang tengah justru bukan sosok striker murni.
Adalah Stefano Lilipaly yang menjadi false nine di laga itu. Fano disebut memerankan peran itu dengan cukup baik.
“Tanpa striker murni di babak pertama, dan menumpuk banyak pemain di belakang dan tengah adalah strategi yang baik," kata Budi.
Bermain Menyerang
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong melakukan perubahan formasi di pertandingan kedua. Yakni saat kalah 0-1 dari Yordania.
Timnas Indonesia menelan kekalahan 0-1 dari Yordania pada matchday kedua Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023 di Jaber Al-Ahmad International Stadium, Kuwait City, Mingggu (12/6/2022) dini hari WIB.
Dalam laga ini, sang pelatih menerapkan formasi 3-4-3. Trio bek Fachruddin Ariyanto, Rizky Ridho, dan Elkann Baggott tampil sebagai tembok kukuh.
Rachmat Irianto, Marc Klok, Ricky Kambuaya, dan Pratama Arhan memperkuat barisan gelandang. Sementara trisula penyerang diisi Saddil Ramdani, Dimas Drajat, dan Witan Sulaeman.
Hasilnya cukup positif, meski akhirnya Timnas Indonesia kalah tipis 0-1. Gol yang tercipta juga lahir di menit ke-77.
Peluang di Piala Asia 2023
Timnas Indonesia tetap bertahan di peringkat kedua dengan tiga poin dari dua partai, unggul head to head dengan Kuwait dengan nilai yang sama di posisi ketiga.
Tiga poin Skuad Garuda didapatkan berkat kemenangan atas Kuwait 2-1 dalam pertandingan pertama Grup A pada 8 Juni 2022.
Puncak klasemen Grup A masih dikuasai oleh Yordania yang masih sempurna dengan perolehan enam poin setelah mengalahkan Nepal 2-1 dan Timnas Indonesia 1-0.
Hitung-hitungan
Timnas Indonesia masih bisa lolos ke Piala Asia 2022 dengan cara menjadi lima runner-up terbaik dari enam grup yang ada.
Setelah menang atas Kuwait dan kalah dari Yordania, Timnas Indonesia telah ditunggu Nepal pada 14 Juni 2022 di Jaber Al-Ahmad International Stadium.
Di atas kertas, kualitas Timnas Indonesia masih di atas Nepal. Berkaca dari ranking FIFA, Skuad Garuda berada di peringkat ke-159, sementara Yordania Nepal ke-168.
Namun, hasil sepak bola bukan ditentukan di ranking FIFA, melainkan di atas lapangan. Kuwait punya ranking FIFA yang lebih tinggi daripada Timnas Indonesia, ke-146, namun tuan rumah dipaksa bertekuk lutut di hadapan Skuad Garuda.
Jika menang atas Nepal, Timnas Indonesia berpeluang lolos ke Piala Asia 2023 dengan estimasi Yordania mengalahkan Kuwait.
Timnas Indonesia akan mempunyai enam poin dan tinggal bersaing dengan enam runner-up Grup lainnya di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023 untuk memperebutkan lima tiket ke putaran final.
Baca Juga
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?