5 Aturan Baru di Liga Inggris 2022/2023: 3 Kali Pergantian Pemain Sudah Tidak Berlaku

oleh Aryo Atmaja diperbarui 14 Jun 2022, 21:45 WIB
Premier League - ilustrasi Logo Premier League (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Badan pembuat aturan sepak bola dunia, IFAB baru-baru ini meresmikan enam aturan baru di permainan si kulit bundar. Tidak terkecuali berlaku di Liga Inggris mulai musim 2022/2023.

Lima aturan baru ini sejatinya sudah dibuat sejak Desember 2021 lalu. Namun, IFAB baru meresmikannya dalam pertemuan tahunan yang digelar di Doha, Qatar baru-baru ini.

Advertisement

Awalnya, rapat tahunan IFAB rencananya digelar secara virtual dari Zurich, Swiss pada Maret lalu. Namun, invasi Rusia ke Ukraina membuat acara ini diundur dan akhirnya digelar di Doha.

Lantas, apa saja aturan baru dalam permainan sepak bola yang diresmikan IFAB termasuk berlaku untuk Liga Inggris? Berikut daftar selengkapnya.

2 dari 7 halaman

5 Pergantian Pemain

Ralf Rangnick mencadangkan Jadon Sancho, pemain yang sebelumnya selalu menjadi starter dan tampil memikat di laga sebelumnya di Liga Inggris. Ia baru dimasukkan pada menit ke-62 menggantikan Fred. (AP/Rui Vieira)

Aturan pertama adalah pergantian pemain. Awalnya, jumlah pergantian pemain yang bisa dilakukan sebuah tim dalam satu pertandingan adalah tiga kali.

Namun, pandemi Covid membuat aturan ini dimodifikasi menjadi lima kali pergantian pemain dalam tiga kesempatan. Awalnya, aturan ini hanya bersifat sementara. Kini, aturan tersebut resmi menjadi permanen.

Karena itu, mulai musim 2022/23 nanti Premier League Inggris juga akan menambah jumlah pergantian pemain mereka, setelah sebelumnya tetap tiga di saat liga lain sudah lima kali.

3 dari 7 halaman

Koin Wasit

Pemain berdebat dengan wasit selama pertandingan lanjutan Liga Inggris antara Liverpool dan Everton di stadion Anfield di Liverpool, Inggris, Minggu (24/4/2022). Tambahan tiga poin membuat Liverpool tetap di posisi kedua dengan 79 poin dari 33 laga, selisih satu angka dari Man City di posisi pertama. (AP Photo/Jon Super)

Dalam aturan baru ini, kata-kata yang dipakai adalah 'Wasit melakukan koin toss' untuk menentukan siapa yang melakukan kick-off laga dan sisi sebelah mana yang bakal ditempati kedua tim.

Dalam aturan sebelumnya, kata-katanya hanya berbunyi 'koin toss diperlukan', dan tanpa disebutkan siapa yang melakukannya.

Artinya, kini bisa dipastikan bahwa wasit alias pengadil pertandingan lah yang memiliki wewenang untuk melakukan koin toss di sebuah laga.

4 dari 7 halaman

Kartu Merah

Petaka menghampiri Everton saat laga memasuki menit ke-83. Gelandang mereka, Allan (tengah) diaganjar kartu merah usai melakukan tekel keras. Hasilnya, The Toffes harus meneruskan sisa laga dengan 10 pemain. (AFP/Anthony Devlin)

Aturan baru menambahkan kata-kata 'atau ofisial tim' dalam pihak yang bisa diganjar kartu kuning atau kartu merah di babak adu penalti sebuah pertandingan.

Artinya, jika ada ofisial tim yang dianggap mengganggu kelancaran proses adu penalti, wasit bisa memberikan hukuman terhadap mereka.

5 dari 7 halaman

Posisi Kiper

Kiper yang pensiun pada Juli 2017 di Stoke City ini mampu menyelamatkan 10 tendangan penalti dari total 63 kesempatan. Ia total bermain dalam 451 laga di Liga Inggris sejak 1994/1995 hingga 2016/2017 bersama 5 tim berbeda, di antaranya Newcastle United. (Getty Images via AFP/Kevin C.Cox)

Pasal 12 ini kini disempurnakan dengan kata-kata 'kecuali seorang penjaga gawang di area kotak penalti mereka'.

Perubahan ini untuk memastikan bahwa seorang kiper bisa memegang bola di area kotak penalti timnya sendiri ketika menggagalkan peluang emas lawan tanpa harus diganjar pelanggaran.

6 dari 7 halaman

Tendangan Penalti

Pemain Manchester City Raheem Sterling melihat tendangan penaltinya diselamatkan oleh kiper Norwich City Angus Gunn pada pertandingan sepak bola Liga Inggris di Stadion Carrow Road, Norwich, Inggris, 12 Februari 2022. Manchester City menang 4-0. (Adrian DENNIS/AFP)

Dalam aturan baru ini, seorang penjaga gawang bisa berdiri dengan satu kaki di belakang garis ketika menghadapi eksekusi penalti.

Aturan ini membuat kiper kini bisa bergerak mendorong lebih dalam dan konsekuensinya, mereka memiliki momentum lebih untuk mengantisipasi tendangan penalti lawan.

Aturan sebelumnya menyebut bahwa seorang kiper harus menginjakkan setidaknya satu kaki di garis gawang dan satu lainnya antara di garis atau di depannya.

Sumber: The Sun, IFAB

Disadur dari: Bola.net (Ari Prayoga, published 14/6/2022)

7 dari 7 halaman

Yuk Intip Persaingan di Musim Ini

Berita Terkait