Bola.com, Jakarta - Performa Arema FC di Piala Presiden 2022 masih meragukan. Berstatus sebagai tuan rumah Grup D, tim besutan Eduardo Almeida ini baru mengoleksi 3 poin dari dua laga.
Kemenangan yang diraih dari Persik Kediri kemarin (15/6/2022) berasal dari tendangan penalti di menit akhir. Gol itu jadi satu-satunya yang baru dicetak Arema FC di Piala Presiden.
Artinya, ada masalah dalam produktivitas tim. Wajar jika beberapa waktu lalu, Aremania menagih janji manajemen untuk mendatangkan striker asing.
Pengganti Carlos Fortes
Karena sampai saat ini belum ada pengganti Carlos Fortes yang hengkang ke PSIS Semarang. Tapi, Manajer Arema, Ali Rifki coba menangkan suasana.
Dia menyampaikan timeline manajemen untuk striker asing. Jadi publik Arema perlu sedikit bersabar menanti kedatangan sang pemain baru.
“Kami punya timeline untuk striker asing. Rencanana, 21 Juni datang. Namun akan istirahat dulu sekaligus untuk menyelesaikan sesuati hal di klub lamanya yang harus ditaati. Jadi, pada 1 Juli baru tanda tangan kontrak dan dirilis ke publik,” jelas Ali.
Sabar
Artinya, saat ini Arema tinggal menunggu waktu. Berpatokan dari komentar manajer Arema, disinyalir striker asing tersebut masih terikat kontrak dengan klub lamanya.
Kontraknya baru berakhir bulan Juli. Sehingga Arema baru bisa merilisnya setelah kontrak dengan klub lamanya berakhir.
Bukan Marko Simic?
Lantas siapa striker asing itu? Karena sempat muncul beberapa nama. Belakangan, eks striker Persija Jakarta, Marko Simic kembali dikaitkan. Lantaran sampai saat ini Simic belum menentukan pilihan terkait klub barunya. Tapi pilihan Arema sepertinya jatuh pada pemain lain.
“Kami tidak ingin menampakkan sesuatu kalau belum deal. Yang pasti dia dari Eropa,” sambung Ali.
Striker Belum Garang
Ketika striker asing belum bergabung, Arema hanya bertumpu pada penyerang lokal. Yakni Hanis Saghara dan Dedik Setiawan. Tapi performa keduanya masih melempem.
Padahal pelatih Arema, Eduardo Almeida sempat yakin dua pemain ini bisa diandalkan. Buktinya, saat berhadapan dengan defender lawan, Hanis maupun Dedik seperti mati kutu.
Jangankan mencetak gol, membuat peluang saja mereka kesulitan. Apalagi saat lawan punya stoper asing dengan postur kokoh. Seperti Arthur Felix (Persik Kediri) dan Yuran Fernandes (PSM).