Bola.com, Jakarta - Pengurus Besar Persatuan Senam Seluruh Indonesia (PB Persani) menegaskan tak ada pengabaian terhadap Rifda Irfanaluthfi untuk lolos kualifikasi Olimpiade 2024 Paris. Persani juga menjelaskan kondisi cedera Rifda.
Semua pihak, baik federasi hingga pemerintah telah memberikan support penuh kepada Rifda untuk merealisasikan ambisi tersebut. Ketua PB Persani, Ita Yulianti Irawan, mengatakan pihaknya telah mengetahui cedera Rifda Irfanaluthfi selepas SEA Games 2021 Vietnam.
Pasca-bertanding di SEA Games, PB Persani juga sempat mengadakan pertemuan bersama Rifda, orang tua, pelatih, manajer bidang prestasi, serta dokter Tim Indonesia untuk SEA Games.
Pertemuan tersebut membahas kondisi Rifda serta program turnamen yang wajib diikuti demi meloloskan Rifda tampil di Paris.
"Kami tanya kemauan Rifda apa? Ia menyampaikan ingin lolos Olimpiade, yang kualifikasi pertamanya di World Championship Liverpool. Namun ada aturan baru bahwa semua atlet yang turun di Liverpool harus mengikuti turnamen kontinental. Artinya Rifda harus turun di Asia Championship Doha pada 15-18 Juni ini," kata Ita.
"Pelatih saat itu juga menyampaikan akan ada konsekuensi yang harus diambil Rifda terkait kondisi cedera serta event-event yang akan diikutinya dalam rangka lolos Olimpiade. Rifda katakan tetap ingin turun di Liverpool," lanjutnya.
Atas tekad Rifda tersebut, PB Persani meminta pendapat dokter Tim Indonesia untuk SEA Games terkait kesiapan fisik anak asuhnya bekaitan dengan cederanya.
Dokter mengatakan kondisi Rifda Irfanaluthfi memungkinkan tampil di Doha, dengan catatan tetap harus menjalani terapi, karena selama SEA Games pun Rifda juga mendapat penanganan dari Tim Medis CdM Tim Indonesia.
Terjadi Miscommunication
Sepulang dari Vietnam, Persani juga langsung melakukan MRI untuk kembali memastikan kondisi Rifda Irfanaluthfi sebelum berangkat. Hasilnya, Rifda tetap dinyatakan bisa tampil.
Atas rekam medis itu, PB Persani bersama Persani DKI Jakarta pun sepakat membiayai keberangkatan Rifda dan pelatih sebagai bentuk komitmen mereka. Turut mendampingi pula Hesti, perwakilan Persani yang bertugas sebagai ITO (juri internasional) di Doha, yang juga diamanatkan membantu kebutuhan Rifda.
Persani, lanjut Ita, memang tidak membawa tim medis ke Doha. Namun, Ita mengatakan dirinya sudah berkomitmen memberikan fasilitas masseur profesional setempat untuk menangani cedera atlet yang baru saja menyabet dua medali emas dan satu medali perunggu di SEA Games 2022.
“Kami sudah membuatkan appoitment untuk masseur yang menangani cedera Rifda selama tampil di Doha. Itu dibuat sebelum Rifda berangkat. Bahkan kami juga mengurus Rifda terapi selama di Jakarta. Mungkin ada miscommunication karena pihak kami tiba di Doha sehari setelah Rifda, sehingga setelah latihan dia merasa tidak nyaman atas cederanya hingga curhat di media sosial,” terang Ita.
“Kami menyayangkan sikap Rifda yang langsung berbicara di media sosial karena komunikasi kami sebenarnya lancar, dan tidak ada keluh kesah Rifda ke kami bahwa ia merasakan sakit atau sesuatu ketika di Doha. Sebagai Ketua PB Persani, saya meminta maaf atas sikap atlet saya.”
Mendukung Rifda Tampil di Olimpiade 2024
Ita mengatakan seluruh pihak, baik Persani DKI Jakarta, PB Persani, Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), serta pemerintah sangat concern terhadap misi senam, yakni meloloskan pesenam Indonesia untuk pertama kali ke Olimpiade. Rifda, katanya, menjadi salah satu atlet yang diproyeksikan dapat mewujudkan target tersebut.
“Pemerintah concern terhadap olahraga. Terutama Pak Presiden Joko Widodo yang memberi perhatian khusus terhadap sektor olahraga kita, dapat dilihat dari kebijakan hingga peningkatan apresiasi terhadap atlet peraih medali. Itu semua dilakukan di era Pak Joko Widodo,” kata Ita.
Presiden Joko Widodo juga baru saja memberikan apresiasi atas prestasi atlet-atlet peraih medali di SEA Games. Termasuk Rifda yang mendapatkan Rp 1,15 miliar atas capaiannya meraih 2 keping emas di nomor all around dan floor exercise serta 1 perunggu di nomor vault table.
Meminta Penjelasan Rifda
Atas kiprah Rifda, tak heran jika peraih perak Asian Games 2018 Jakarta-Palembang ini juga diandalkan lolos ke Paris.
“Pak Menpora (Zainudin Amali) juga melihat peluang senam, sehingga beliau memasukkan senam ke dalam DBON. Ketua NOC Indonesia (Raja Sapta Oktohari) juga menghubungkan kami ke Federasi Senam Internasional (FIG). Begitu juga Persani DKI Jakarta dan PB Persani. Kami semua concern dan ini dilakukan agar ada pesenam kita yang turun di Olimpiade. Itu juga menjadi misi khusus saya sebagai Ketua PB Persani.”
Atas kejadian ini, PB Persani akan memanggil atlet berusia 23 tahun tersebut. Apalagi, Rifda atlet berbakat. Di sisi lain, sebagai induk organisasi mereka juga harus bersikap tegas terhadap sikap dan perbuatan yang sudah dilakukan anak-anak asuhnya.
“Saat ini kami ingin Rifda fokus dulu tampil di Asia Championship. Kami tidak ingin konsentrasinya terganggu. Kami berharap, Rifda bisa memberikan prestasinya di sana,” kata Ita.
“Sepulang dari Doha, kami akan mencoba duduk dan memberikan edukasi tata cara berkomunikasi atlet karena segala sesuatu itu harus diselesaikan internal terlebih dahulu sehingga bisa mendapat informasi yang tepat serta solusi terbaik. Saya juga berharap, ke depan komunikasi antara pengurus, pelatih, serta atlet dapat berjalan lebih lancar sehingga kejadian seperti ini tak perlu terjadi.”