Liliyana Natsir menjadi pebulu tangkis Indonesia ke-10 yang menerima penghargaan BWF Hall of Fame dan menjadi pebulu tangkis putri kedua setelah Susy Susanti yang berhak atas penghargaan tersebut. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)
Pebulu tangkis tanah air terakhir yang meraih penghargaan BWF Hall of Fame sebelum Liliyana Natsir adalah dua ganda putra legendaris, Tjun Tjun/Johan Wahyudi dan Ricky Soebadja/Rexy Mainaky pada 2009 silam. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)
Sepanjang kariernya, Liliyana Natsir memang bergelimang prestasi di nomor ganda campuran bersama dua pasangannya, Nova Widianto dan Tontowi Ahmad, meski sebelumnya sempat bermain di ganda putri. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)
Prestasi fenomenalnya tentu saja medali perak nomor ganda campuran Olimpiade Beijing 2008 bersama Nova Widianto dan naik kelas menraih medali emas nomor ganda campuran Olimpiade Rio 2016 bersama Tontowi Ahmad. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)
Di ajang BWF Superseries, dari nomor ganda putri dan ganda campuran, ia total mengoleksi 23 gelar dan 19 kali runner-up, termasuk 3 gelar beruntun All England di nomor ganda campuran bersama Tontowi Ahmad mulai tahun 2012 hingga 2014. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)