Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia akhirnya bisa kembali berlaga di putaran final Piala Asia. Garuda akan berlaga di Piala Asia 2023. Jalan yang harus dilalui Garuda untuk bisa tampil di Piala Asia 2023 cukup berat.
Timnas Indonesia harus menjalani babak play off untuk bisa berlaga di fase ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023. Sebab, di babak kualifikasi kedua yang juga dijadikan sebagai kualifikasi Piala Dunia 2022, Garuda hanya bisa menjadi juru kunci Grup G.
Penampilan Indonesia begitu buruk di fase itu. Dari delapan laga, Timnas Indonesia kalah tujuh kali dan hanya sekali meraih hasil imbang.
Kondisi itu membuat Timnas Indonesia harus menjalani dua leg laga play-off melawan China Taipei. Di dua leg itu, Garuda menang 5-1 secara agregat.
Impresif di Fase Ketiga
Kemenangan atas China Taipei itu mengantarkan Timnas Indonesia lolos ke fase ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023. Di fase ini, Garuda tampil mengejutkan.
Tim asuhan Shin Tae-yong berhasil menyingkirkan tuan rumah, Kuwait. Indonesia bersama Yordania jadi wakil Grup A yang berhasil lolos ke Piala Asia.
Timnas Indonesia pun menempati posisi kedua daftar runner-up terbaik. Mereka hanya kalah satu poin saja dari Kyrgyzstan.
Bola.com mengajak pembaja sekalian untuk sedikit melakukan kilas balik ketika Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia 1996, 2000, 2004, dan 2007 yang lalu. Simak ulasannya di bawah ini.
Piala Asia 1996
Piala Asia 1996 adalah debut Timnas Indonesia di ajang Piala Asia. Saat itu, Uni Emirat Arab ditunjuk sebagai tuan rumah.
Indonesia berada di Grup A. Mereka bersaing melawan Uni Emirat Arab, Kuwait dan Korea Selatan.
Timnas Indonesia mengawali debut mereka itu dengan manis. Garuda menahan imbang 2-2 Kuwait dengan salah satu gol dicetak secara luar biasa oleh Widodo Cahyono Putro.
Timnas Indonesia pada akhirnya mengakhiri Piala Asia 1996 dengan menjadi juru kunci Grup A. Agung Setyabudi dkk mengoleksi satu poin dari tiga laga.
Menariknya, di laga melawan Korea Selatan, pelatih Timnas Indonesia saat ini, Shin Tae-yong bermain di laga itu. Korea Selatan menang 4-2 di laga itu.
Piala Asia 2000
Pada edisi Piala Asia ini, Timnas Indonesia berada di Grup B. Di sana ada China, Korea Selatan, dan Kuwait.
Kuwait dan Korea Selatan sudah berada satu grup dengan Timnas Indonesia pada edisi Piala Asia 1996. Kuwait pun kembali lawan perdana Timnas Indonesia di edisi 2000.
Laga itu pun kembali berakhir imbang. Hendro Kartiko dan kolega bermain imbang 0-0 saat itu di Tripoli.
Namun, saat menghadapi China dan Korea Selatan, Garuda tak berdaya. Timnas Indonesia kalah 0-4 dari Korea Selatan dan 0-3 dari Korea Selatan.
Piala Asia 2004
Timnas Indonesia menorehkan sejarah manis di Piala Asia 2004. Pada edisi yang berlangsung di China ini, Garuda meraih kemenangan perdana di ajang Piala Asia.
Tim asuhan Ivan Kolev mengalahkan Qatar di laga pembuka dengan skor 2-1. Dua gol Garuda saat itu dicetak Budi Sudarsono dan Ponaryo Astaman.
Sayangnya, performa apik di laga pembuka itu tak berlanjut di dua laga selanjutnya. Timnas Indonesia kalah 0-5 dari China, dan 1-3 dari Bahrain.
Timnas Indonesia menempati posisi ketiga klasemen akhir Piala Asia 2004. Timnas Indonesia punya tiga poin dari tiga laga.
Piala Asia 2007
Piala Asia edisi 2007 cukup spesial. Ada empat negara yang menjadi tuan rumah saat itu, termasuk Indonesia. Tiga tuan rumah lain adalah, Malaysia, Thailand, dan Vietnam
Piala Asia 2007 juga jadi penampilan terbaik Timnas Indonesia di Piala Asia. Di laga pembuka, Bambang Pamungkas dan kolega menang 2-1 atas Bahrain.
Di dua laga sisa, Timnas Indonesia memang mengalami kekalahan. Namun, kekalahan yang dialami Garuda terjadi dengan skor kecil.
Timnas Indonesia kalah 1-2 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Korea Selatan. Setelah tahun 2007, baru di tahun 2023 Timnas Indonesia kembali berlaga di Piala Asia.