9 Nomor Punggung Teraneh di Sejarah Sepak Bola: Dari Phil Foden hingga Ivan Zamorano

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 08 Jun 2024, 06:45 WIB
Ilustrasi Sepak Bola. (Bola.com/Pixabay)

Bola.com, Jakarta - Terkadang nomor jersey seorang pesepak bola tak hanya melekat di punggungnya, tapi juga di hati para penggemar. Bahkan tidak sedikit pesepak bola yang akhirnya memiliki nomor punggung spesial yang menjadi ciri khasnya. Namun, tak sedikit pula yang menggunakan nomor jersey yang aneh. Siapa mereka?

Ketika bursa transfer pemain dibuka, setiap musimnya ada kemungkinan pemain sepak bola mengganti nomor punggung untuk mengarungi musim baru.

Advertisement

Namun, seperti ditegaskan di atas, banyak juga pemain yang pada akhirnya memang melekat dengan nomor punggung spesial yang selalu digunakannya selama bertahun-tahun.

Padahal awalnya nomor punggung menentukan di mana posisi sang pemain di lapangan hijau, seperti nomor 9 yang merupakan nomor yang biasa digunakan seorang penyerang tengah, kemudian nomor 10 yang digunakan oleh playmaker, serta nomor punggung 1 yang digunakan oleh kiper.

Pada masa sepak bola modern, nomor punggung pesepak bola memang kerap diminta secara khusus oleh para pemainnya. Tidak seperti sepak bola pada masa lalu, di mana tim inti menggunakan nomor 1 hingga 11, kini banyak pemain inti sebuah klub profesional memiliki nomor yang besar dan bahkan aneh jika dibayangkan pemilihannya.

Seperti dilansir dari Give Me Sport, berikut 9 pemain dengan nomor punggung yang aneh:

2 dari 10 halaman

Phil Foden (47)

Manchester City unggul 1-0 melalui Phil Foden pada menit ke-8. Gol tersebut sekaligus menjadi gol ke-500 The Citizens di tangan Pep Guardiola. Ia menjadi pelatih tercepat yang megoleksi 500 gol di Liga Inggris hanya dari 207 laga, mematahkan rekor Jurgen Klopp dalam 234 laga. (AP/Jon Super)

 

Phil Foden masih sangat muda, tapi ia juga telah menjadi satu di antara nama yang masuk dalam skuad utama Manchester City.

Kondisi tersebut sebenarnya membuat Phil Foden berhak untuk memilih nomor punggung sendiri. Namun, yang menarik, pemain muda ini memilih nomor punggung 47.

 

3 dari 10 halaman

Wilfried Bony (2)

Manchester City resmi melego Wilfried Bony ke Swansea City pada Jumat (1/9/2017). (dok. Swansea City)

Apa yang Anda lakukan ketika kembali ke klub lama dan nomor punggung Anda diambil oleh striker yang menggantikan Anda? Pilihlah nomor 2. Itu yang dilakukan Bony di Swansea pada 2017.

Angka 2 juga mempresentasikan lamanya periode keduanya di Swansea, di mana The Swans memang terdegradasi dari Premier League.

 

4 dari 10 halaman

Gary Hooper (88)

Setelah direkrut Celtic pada 2010, Hooper memilih nomor punggung 88 untuk digunakannya.

Dasar pemilihannya adalah tahun ia lahir, yaitu 1988. Hooper telah mencoba menggunakannya di semua tim yang dibelanya. Keputusan yang sangat aneh.

5 dari 10 halaman

Trent Alexander Arnold (66)

Bek dengan kontribusi gol terbanyak di Liga Inggris musim ini adalah, Trent Alexander-Arnold. Bek kanan andalan Liverpool tersebut telah membuat dua gol dan 11 asisst dalam 24 penampilannya musim ini. Alexander-Arnold sering dinilai sebagai salah satu bek sayap terbaik di dunia. (AFP/Paul Ellis)

Jika Foden memiliki sedikit kelonggaran karena lebih muda dan tidak begitu penting untuk keberuntungan timnya, Alexander ARnold tidak mendapatkan hal yang sama.

Dalam perbincangan untuk bek sayap terbaik di dunia, tidak ada alasan bagi pemain asal Inggris itu untuk tetap menggunakan nomor 66 yang digunakannya saat laga debut. Ini terlihat sangat aneh.

 

6 dari 10 halaman

Cristiano Lupatelli (10)

Bek AS Roma ini bergabung bersama Chievo dengan status kepemilikan bersama pada 2001. Namun, ia memiliki permintaan yang aneh ketika tiba di Verona.

Lupatelli memilih nomor punggung 10, yang mungkin paling penting di klub mana pun, karena ia melakukan taruhan dengan teman-temannya untuk bisa mendapatkannya. Klub pun mengizinkannya.

 

7 dari 10 halaman

Nicklas Bendtner (52)

Nicklas Bendtner saat masih berseragam Arsenal. (Skysports).

Satu di antara karakter paling berwarna dalam sepak bola modern, Brendtner tidak pernah jauh dari pemberitaan yang aneh. Nomor punggungnya berubah pada 2009, dari 26 menjadi 52, di mana itu menjadi satu di antaranya.

Kabarnya perubahan nomor menjadi 52 mewakili gajinya yang saat itu sebesar 52 ribu pound per pekan.

 

8 dari 10 halaman

Bixente Lizarazu (69)

3. Bixente Lizarazu - Legenda Bayern Munchen ini menjadi pemain andalan bek sayap kiri Die Roten pada era 90an. Lizarazu turut menyumbangkan trofi kejuaraan Jerman, piala DFB, Piala Interkontinental dan Liga Champions pada tahun 2001. (AP Photo/Uwe Lein)

Melihat seorang pesepak bola menggunakan nomor 69 adalah hal yang lucu untuk alasan tertentu. Namun, ini juga merupakan sesuatu yang jarang terjadi, terutama di klub-klub besar.

Bixente Lizarazu yang berasal dari Prancis tidak terkecoh dengan fakta pada 2006 selama periode keduanya bersama Bayern Munchen, dan meyakinkan orang-orang bahwa alasannya memilih angka itu bukan karena konotasi dari angkat tersebut.

Sebaliknya karena itu merupakan berat dari Lizarazu, yaitu 69 kg dan tingginya mencapai 1,96 meter, dan yang terakhir lahir pada 1969.

 

9 dari 10 halaman

Jorge Campos (9)

Jorge Campos. Kiper legendaris Meksiko dengan ciri khas jersey berwarna mencolok ini ini tidak memiliki tinggi ideal di posisi kiper. Nyatanya, ia memang berposisi sebagai striker sebelumnya. Berkat naluri strikernya, ia mampu mencetak 46 gol selama berposisi sebagai kiper. (AFP/STF)

Tentu saja, seorang pesepak bola yang gila, mampu mencetak gol, dan mengambil nomor punggung yang berlawanan dengan posisinya, yaitu kiper. Ia menggunakan nomor punggung yang berlawanan dengan yang seharusnya.

Campos memang memakainya dari waktu ke waktu, tapi jika memungkinkan, sering kali mengenakan nomor punggung 9 untuk mengenang hari-harinya sebagai striker.

Dia melakukannya juga untuk mengingat bahwa dia selalu bagus untuk mencetak gol. Tidak akan ada yang pernah melihat hal seperti ini lagi.

 

10 dari 10 halaman

Ivan Zamorano (1+8)

Iwan Zamorano menjadi pemain Chile pertama yang membela Inter Milan. (AFP/Jacques Demarthon)

Terakhir, bagaimana mungkin kita melupakan momen kegilaan Ivan Zamorano di Inter Milan?

Dari semua kemungkinan opsi kompromi yang telah dilihat dalam daftar ini, Zamorano bersikeras bahwa dia ingin sedekat mungkin dengan nomor punggung 9 setelah dipaksa menyerahkannya kepada Roberto Baggio.

Artinya dia tidak mengambil baju nomor 10 yang diberikan kepadanya, tapi sebaliknya mengambil 18 dan menambahkan tanda + di antaranya yang membuat orang berpikir itu adalah nomor punggung 9.