Bola.com, Bandung - Ratusan Bobotoh mendatangi Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Selasa (21/6/2022). Mereka melayangkan empat tuntutan kepada Panpel Persib, salah satunya agar manajemen meminta maaf atas insiden meninggalnya dua Bobotoh di Stadion GBLA, Kota Bandung, Jumat (17/6/2022) malam lalu saat duel Big Match Persib vs Persebaya.
Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar menanggapi aksi yang dilakukan ratusan Bobotoh di depan Graha Persib tersebut. Menurut Umuh, pihaknya secara pribadi dan atas nama PT PBB sudah meminta maaf.
"Bahkan kami sudah meminta maaf secara langsung kepada keluarga korban, kepada organisasi komunitas di Persib, kepada bobotoh semua dudah minta maaf dan tidak ada masalah karena ini kejadiannya musibah," jelas Umuh kepada awak media usai menemui ratusan Bobotoh.
"Jadi semua sudah memaafkan dan kami pun sampai jam 4 pagi menunggu keluarganya di rumah sakit, besoknya datang juga melayat. Waktu itu memang almarhum Ahmad Solihin lagi sakit dan memaksakan karena saking senangnya dengan Persib," tambah Umuh Muchtar.
Bukan Kali Pertama
Umuh tidak menampik bahwa kejadian ini bukan kali pertama. Setidaknya, empat orang meninggal dunia di Stadion GBLA, Kota Bandung.
"Itu kan musibah. Kalau isiden dua bobotoh meninggal ini tidak terduga karena sudah dijamin 15 ribu yang datang. Tapi saya prediksi, bagaimana kalau penonton meringsek dan banyak yang datang, nah itu siapa. Dan akhirnya kemarin terjadi, saya juga yang bertanggung jawab," tegas Umuh.
Umuh memastikan akan melakukan evaluasi dengan kejadian tersebut. Tujuannya agar pertandingan laga kandang Persib ke depannya akan menjadi lebih baik.
"Kalau kemarin di Jalak, insya Allah tidak akan terjadi karena di Jalak Harupat dijamin 25 ribu. Terus bangunan juga masih kokoh kemudian akses sangat memadai," terang Umuh mengakhiri.
Seharusnya Bisa Dicegah
Perwakilan Bobotoh, Ruhana menegaskan bahwa tuntutan Bobotoh sudah jelas yakni Panpel harus dibenahi secara total. Dia juga menunggu adanya permintaan maaf dari media resmi Persib.
"Kita tunggu 1x24 jam untuk menyatakan bahwa permintaan maaf dari Persib official sama mengakui kesalahan kelalaian bahwa panpel kita itu belum siap untuk pertandingan tersebut (Persebaya vs Persib)," kata Ruhana kepada wartawan.
Menurut dia, insiden maut di Stadion GBLA merupakan bentuk kelalaian dari Panpel Persib. Insiden tersebut seharusnya tidak terjadi jika Panpel sigap dalam mengamankan pertandingan.
"Pak haji Umuh bilang itu adalah musibah, tapi kami tekankan di sini itu kelalaian dari Panpel Persib. Jika dicegah dari awal, mungkin tidak akan terjadi seperti hal tersebut," katanya.
Deadline Besok
Jika tidak ada tindak lanjut dari Panpel Persib, Bobotoh mengancam akan kembali menggelar aksi demonstrasi dengan massa yang lebih banyak.
"Kita tunggu sampai besok. Kalau memang tidak ada respons dari semua stakeholder, kita akan membuat aksi lebih besar di sini lagi, karena ini soal tentang kemanusiaan," katanya.
Ada empat tuntutan yang disampaikan Bobotoh dalam aksi tersebut. Scroll ke bawah untuk melihat empat tuntutan tersebut.
4 Tuntutan Bobotoh
- 1. Menuntut panitia pelaksana pertandingan untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan serta kelalaiannya.
- 2. Evaluasi besar-besaran dalam tubuh Panpel Persib.
- 3. Panpel harus mengimplementasikan pasal 54 ayat 4 dan 5 UU keolahragaan no 11 tahun 2022. penuhi hak kami sebagai supporter yang sudah mengikuti Prosedur (membeli tiket).
- 4. Tidak ada negosiasi