Bola.com, Jakarta - Kebersamaan Juventus dengan gelandang Aaron Ramsey tidak lama lagi berakhir. Pemain asal Wales tersebut bersedia memutus kontraknya di Turin di jendela transfer musim panas 2022.
Sebenarnya, Aaron Ramsey masih memiliki kontrak satu tahun lagi di Juventus. Pada akhir musim 2022/2023 mendatang, kontraknya baru selesai.
Namun dengan situasi Ramsey yang tidak masuk dalam proyek Bianconeri, membuatnya melunak dan siap pergi namun dengan syarat khusus. Gajinya yang terhitung tinggi, menjadi alasan Juventus ingin membuangnya.
Tuntutan Kompensasi
Laporan dari Football Italia, Aaron Ramsey dilaporkan meminta 4 jura euro atau setara Rp62 miliar untuk mengakhiri kontraknya dengan Juventus setahun lebih awal.
Eks penggawa Arsenal tersebut tertarik bergabung dengan Cardiff City, atau klub Turki yang baru saja dilatih Andrea Pirlo, Fatih Karagumruk.
Negosiasi dengan Juventus
Aaron Ramsey bergabung dengan Juventus dengan status bebas transfer dari Arsenal pada musim panas 2019. Ia membuat 70 penampilan bersama Si Nyonya Tua, mencetak enam gol dan memberikan enam assist.
Calciomercato.com mengklaim bahwa Ramsey meminta bayaran 4 juta euro, sedangkan Juventus ingin memberikan kompensasi sebesar 2 juta euro. Jika tidak ada kecocokan, Aaron Ramsey baru bisa pergi secara cuma-Cuma di akhir musim depan.
Sulit Dijual
Juventus merekrut Aaron Ramsey dengan status bebas transfer dari Arsenal pada 2019. Namun, pemain asal Wales itu tidak memberikan kontribusi yang besar untuk Bianconeri.
Aaron Ramsey dihancurkan oleh cedera selama di Turin. Juventus telah berusaha mati-matian untuk menjualnya selama dua musim terakhir.
Tapi, tidak ada klub yang tertarik dan bersedia memberikan gaji sebesar 7 juta euro. Aaron Ramsey juga telah menolak pemotongan gaji.
Kiprah Musim Lalu
Musim lalu Aaron Ramsey hanya setengah musim berseragam Juventus. Ia hanya mencatat tiga laga bersama Juventus di Serie A, serta dua kali di ajang Liga Champions sepanjang musim 2021/2022.
Kemudian ia dipinjamkan ke raksasa Skotlandia, Glasgow Rangers. Sayangnya, kiprah Ramsey masih buruk bahkan menjadi biang kegagalan timnya menjuarai Liga Europa karena eksekusi penaltinya gagal menjadi gol.
Sumber: Football Italia