Kilas Balik Piala Asia 2007: Timnas Indonesia Tampil Trengginas, Sejarah di Depan Mata Melayang

oleh Abdi Satria diperbarui 27 Jun 2022, 10:07 WIB
Logo Piala Asia 2007 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia kembali berkiprah di putaran Piala Asia. Kali ini, skuad Garuda meraih tiket dengan status tuan rumah. Seperti diketahui di Piala Asia 2007, selain Indonesia, negara penyelenggara lainnya adalah Malaysia, Thailand dan Vietnam.

Piala Asia 2007 juga ditandai dengan tampilnya Australia untuk kali perdana di turnamen antarnegara kawasan Asia ini.

Advertisement

Selain lima negara tersebut d iatas, putaran final Piala Asia 2007 yang berlangsung pada 7-29 Juli 2007 juga diikuti oleh Jepang, Arab Saudi, Iran, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Oman, Bahrain, Irak, China, Qatar, dan Uzbekistan.

 

Timnas Indonesia tergabung di Grup D bersama Bahrain serta dua tim yang pernah berpartisipasi di Piala Dunia yakni Arab Saudi dan Korea Selatan. Semua laga di grup ini berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

2 dari 7 halaman

Era Ivan Kolev

Timnas Indonesia - Ivan Kolev (Bola.com/Adreanus Titus)

Pada edisi 2007, Timnas Indonesia yang ditangani pelatih asal Bulgaria, Ivan Kolev diperkuat materi pemain terbaik di Tanah Air.

Mereka adalah Yandri Pitoy, Ferry Rotinsulu, Markus Haris Maulana (kiper), Ricardo Salampessy, Maman Abdurahman, Erol Iba, Ismed Sofyan, Charis Yulianto, Supardi Nasir, Achmad Jufriyanto, Harry Saputra (belakang).

Ada juga Muhammad Ridwan, Eka Ramdani, Ponaryo Astaman, Firman Utina, Syamsul Chaeruddin, Mahyadi Panggabean, Atep Rizal (tengah), Elie Aiboy, Budi Sudarsono, Zaenal Arief, Bambang Pamungkas (depan).

3 dari 7 halaman

Tumbangkan Bahrain

Timnas Indonesia (Bola.com/Adreanus Titus)

Slogan "Ini Kandang Kita' yang terus diteriakkan puluhan ribu suporter Indonesia sepanjang pertandingan memacu motivasi skuad Garuda saat menghadapi Bahrain di Stadion GBK, 10 Juli 2007.

Alhasil, 14 menit setelah wasit Yuichi Nishimura (Jepang) meniup peluit kick-off, Stadion GBK bergemuruh usai striker Budi Sudarsono menjebol gawang Bahrain. Budi Sudarsono yang lepas dari jebakan offiside memanfaatkan umpan terukur Firman Utina.

Dengan tenang, ia kemudian memperdaya kiper Bahrain, Abdul Rahman Ahmed. Namun, Bahrain mampu menyamakan skor pada menit 27 lewat aksi Sayed Mahmood Jalal. 

4 dari 7 halaman

Aksi Bepe

Bambang Pamungkas dipilih menjadi kapten Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2010 oleh pelatih Alfred Riedl. Ia dianggap memiliki jiwa kepimpinan yang bagus di lapangan. Lagi-lagi, Bepe dan Skuat Merah Putih harus takhluk di partai final saat melawan Malaysia. (AFP/Adek Berry)

Pada babak kedua, skuad Garuda yang bermain sabar dan spartan meredam serangan Bahrain akhirnya mampu mencuri tiga poin berkat gol Bambang Pamungkas pada menit 64.

Proses gol itu diawali tendangan keras Firman Utina yang mengenai tiang gawang, bola rebound itu dimanfaatkan Bambang. Sampai pertandingan berakhir, Indonesia tetap unggul 2-1 sekaligus menjadi kemenangan kedua skuad Garuda pada putaran final Piala Asia.

5 dari 7 halaman

Petaka Menit Terakhir vs Arab Saudi

AFC. (Bola.com/AFC)

Raihan tiga poin atas Bahrain jadi modal skuad Garuda menghadapi Arab Saudi pada laga lanjutan Grup D di Stadion GBK, 14 Juli 2007. 87 ribu penonton yang mayoritas pendukung Indonesia yakin Bambang Pamungkas dan kolega melakukan perlawanan maksimal atas jawara Timur Tengah itu.

Seperti pada laga perdana, skuad Garuda yang kalah postur bermain dengan aliran bola pendek yang cepat untuk menyulitkan Arab Saudi yang pada tahun sebelumnya tampil di Piala Dunia 2006. Arab Saudi mampu unggul lebih dulu lewat aksi Yasser Al Qahtani pada menit 12.

Namun, dukungan total suporter membangkitkan semangat skuad Garuda. Lima menit setelah gol Arab Saudi, penyerang sayap Elie Aiboy menyamakan kedudukan. Skor menjadi imbang sampai pengujung pertandingan. Petaka buat Indonesia terjadi pada menit ke-87.

Ismed Sofyan yang baru masuk di babak kedua, melakukan pelanggaran fatal yang berbuah tendangan di area 16 pertahanan Indonesia. Arab Saudi yang unggul postur mampu memanfaatkan situasi ini lewat sundulan Saad Al-Harthi. Arab Saudi pun unggul 2-1 sampai akhir laga. Yasser Al Qahtani dan kolega pun merayakannya layaknya tim yang baru saja meraih trofi juara.

6 dari 7 halaman

Kalah Tipis dari Korsel

Logo PSSI dan Timnas Indonesia. (Bola.com/Dody Iryawan)

Timnas Indonesia menghadapi semifinalis Piala Dunia 2022, Korea Selatan pada laga terakhir Grup D di Stadion GBK, 18 Juli. Skuad Garuda butuh kemenangan atau minimal hasil imbang untuk lolos ke perempat final.

Asa mencetak sejarah di Piala Asia sempat mengemuka karena pada laga sebelumnya, Korsel ditekuk Bahrain 1-2. Skuad Garuda pun hanya butuh minimal hasil imbang meraih tiket 8 Besar.

7 dari 7 halaman

88 Ribu Penonton

Suporter Indonesia mengibarkan bendera raksasa sebagai bentuk dukungan buat tim nasional sepakbola pada Piala Asia 2007 di SUGBK, Jakarta, AFP PHOTO/Jewel SAMAD

88 ribu pendukung yang memadati Stadion GBK disuguhi permainan militan dan determinasi tinggi yang diperlihatkan kedua tim. Namun, Korsel lebih beruntung mendapatkan satu gol berkat aksi gelandangnya, Kim Jung-woo pada menit ke-34.

Ketinggalan satu gol, skuad Garuda berusaha membalas. Tapi, sampai wasit Mark Shield (Australia) meniup peluit terakhir, kedudukan tetap 1-0 buat Korsel. Indonesia pun melepaskan peluang mencetak sejarah yang sudah di depan mata.

Berita Terkait