5 Pemain yang Dijagokan Cristiano Ronaldo pada 2015: Sempat Bersinar, 7 Tahun Kemudian Mayoritas Flop

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 29 Sep 2024, 11:30 WIB
Pemain Portugal Cristiano Ronaldo memberi tepuk tangan kepada para penggemar usai melawan Republik Ceko pada pertandingan sepak bola UEFA Nations League di Stadion Jose Alvalade, Lisbon, Portugal, 9 Juni 2022. Portugal menang 2-0. (AP Photo/Armando Franca)

Bola.com, Jakarta - Pada November 2015, Cristiano Ronaldo memilih lima anak muda yang dia yakini akan menggemparkan dunia sepak bola.

Pilihannya tepat. Kelima pilihannya telah memenangkan trofi dan membuktikan bakat mereka sepanjang karier. Mereka juga menjadi ikon masing-masing klub dengan kontribusi luar biasa.

Advertisement

Tapi, waktu terus berlalu. Tujuh tahun setelah itu, tidak semua pemain pilihannya tetap di jalur kecemerlangan.

Mayoritas terhalang cedera yang kambuh terus menerus. Siapa saja sih pemain yang 'difavoritkan' Cristiano Ronaldo?

 

2 dari 6 halaman

Eden Hazard

Eden Hazard - Penyerang asal Belgia ini berstatus sebagai pemain termahal dalam sejarah Real Madrid dengan banderol 115 juta euro. Mantan bintang Chelsea ini menerima upah sebesar 540 ribu euro sekitar Rp 8,7 miliar per minggu. (AFP/Oscar Del Pozo)

Hazard berperan penting dalam membawa Chelsea meraih gelar liga lainnya pada tahun 2017, mencetak gol kemenangan di final Piala FA 2018 dan bisa dibilang memiliki musim terbaiknya di bawah Maurizio Sarri pada 2018-19.

Real Madrid membayar 100 juta euro untuk Hazard. Tapi, performanya merosot tajam. Cedera yang kambuh terus menerus membuat pemain asal Belgia itu flop.

Setidaknya dia bisa menyebut dirinya pemenang Liga Champions sekarang.

3 dari 6 halaman

Neymar

PSG memimpin 1-0 terlebih dahulu melalui gol Neymar pada menit ke-12 usai memanfaatkan umpan Marco Verratti. (AFP/Franck Fife)

Neymar telah memenangkan La Liga dan Liga Champions bersama Barcelona sebelum menerima pujian dari Cristiano Ronaldo. 

Neymar meninggalkan Camp Nou pada 2017 dan pindah ke PSG dengan biaya yang memecahkan rekor transfer dunia 200 juta poundsterling.

Penampilannya di Prancis bagus. Ia mencetak 100 gol dalam 144 penampilan untuk PSG. Tapi dia tidak pernah memenangkan Liga Champions dengan raksasa Ligue 1 itu.

Ballon d'Or? Sejauh ini cuma di tempat ketiga (pada 2015 dan 2017).

4 dari 6 halaman

Paul Pogba

Paul Pogba meninggalkan Manchester United atau MU setelah kontraknya habis pada akhir Juni 2022. (Lindsey Parnaby / AFP)

Setelah meninggalkan Manchester United pada 2012, Pogba berada dalam performa jos di Juventus ketika Ronaldo memasukkannya ke dalam daftar pemain favorit.

Pogba membantu Juve memenangkan empat gelar Serie A berturut-turut. MU lalu menghabiskan 89 juta poundsterling untuk membawanya kembali ke Old Trafford pada 2016.

Performanya tidak konsisten lalu ia pergi lagi pada 2022. Tapi, Pogba selalu tampil impresif untuk Prancis dan menjuarai Piala Dunia 2018.

5 dari 6 halaman

Martin Odegaard

Arsenal melawan Burnley pada pekan kelima Liga Inggris 2021/2022 di Turf Moor, Burnley, Sabtu (18/9/2021). Martin Odegaard merayakan gol. (AFP/Lindsey Parnaby)

Odegaard berusia 16 tahun pada tahun 2015. 

Setelah bergabung dengan Real Madrid pada Januari 2015, Odegaard dipinjamkan ke Heerenveen dan Vitesse sebelum menikmati masa produktif di Real Sociedad pada 2019-20.

Tetapi gelandang itu masih berjuang untuk masuk ke tim utama Real Madrid dan pergi ke Arsenal pada tahun 2021, awalnya dengan status pinjaman dan kemudian dalam jadi permanen seharga 30 juta poundsterling.

Meski belum menyamai kesuksesan Hazard atau Neymar, pemain berusia 23 tahun itu berada di jalur untuk menikmati karier yang sangat sukses.

6 dari 6 halaman

Memphis Depay

Memphis Depay - Kehadiran Xavi dan pemain baru seperti Pierre-Emerick Aubameyang dan Ferran Torres membuat bomber asal Belanda ini mulai terabaikan di Barcelona. Keadaan tersebut ingin dimanfaatkan Inter Milan untuk memboyongnya ke Giuseppe Meazza. (AFP/Pau Barrena)

Depay bergabung dengan Manchester United pada 2015 setelah menjadi top scorer di Eredivisie pada musim sebelumnya.

Sayangnya, kariernya di Old Trafford kurang memuaskan. Ia membangun kembali kariernya di Lyon dan berjuang lagi di Barcelona.

Dia berada dalam bahaya karena tidak memenuhi harapan Ronaldo. Tetapi, dia menjadi sebagai pencetak gol terbanyak Barcelona musim lalu. Masih harus dilihat peran apa yang akan dia miliki di bawah Xavi, tetapi dia membuat awal yang solid untuk kembali hidup di Camp Nou.

 

Sumber: Planet Football

Berita Terkait