Liga Spanyol: Ronald Koeman Sebut Barcelona Jadul, Masih Dendam karena Dipecat?

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 28 Jun 2022, 17:45 WIB
Ronald Koeman dikenal sebagai pencetak gol kemenangan Barcelona di final Piala Eropa melawan Sampdoria di Wembley pada 1992. Ia kembali ke Barca pada 2020 sebagai pelatih. Ia didepak dari Camp Nou usai gagal mendongkrak performa Barcelona. (AFP/Gabriel Bouys)

Bola.com, Jakarta - Mantan pelatih Barcelona, Ronald Koeman, tak ragu untuk melontarkan kritik terhadap klub yang pernah ditanganinya itu. Pelatih asal Belanda itu menyebut Barcelona sebagai klub kuno yang hidup di masa lalu dengan strategi tiki-taka yang masih mereka terapkan.

Karier Ronald Koeman di Barcelona memang gagal. Ia hanya bertahan sekitar satu tahun di kursi kepelatihan Blaugrana, mulai pada Agustus 2020 hingga akhirnya dipecat pada Oktober 2021.

Advertisement

Akhir tahun lalu, Ronald Koeman akhirnya dipecat oleh Joan Laporta. Dua sosok ini memang diyakini tidak punya hubungan yang baik. Ronald Koeman pun tidak menyembunyikan kekecewaannya.

Hal tersebut bisa dimaklumi karena proses pemecatan Ronald Koeman oleh Presiden Barcelona, Joan Laporta bisa dibilang buruk. Laporta meragukan kemampuan Ronald Koeman dan sama sekali tidak mempertimbangkan opsi lain.

2 dari 4 halaman

Punya Keinginan Dominan, Barcelona Kuno

Presiden Barcelona, Joan Laporta, melakukan selebrasi bersama Ronald Koeman usai menjuarai Copa del Rey di Stadion Olimpico de Sevilla, Minggu (18/4/2021). Barcelona menang 4-0 atas Athletic Bilbao. (AFP/Cristina Quicler)

Ronald Koeman menegaskan tidak ada rasa kecewa untuk kariernya yang seumur jagung di Barcelona. Klub Catalan itu memang besar dengan tradisi yang kuat, khususnya sejak era Johan Cruyff. Namun, bagi Koeman tradisi membuat Barcelona tertinggal di masa lalu.

"Saya suka mendominasi pertandingan. Jika Anda bermain dengan tiga bek tengah dan lima bek secara keseluruhan, Anda tidak bisa menyebutnya sebagai gaya bermain defensif," ujar Koeman.

"Dengan gaya main seperti itu, selama tiga atau empat bulan kami berhasil menyuguhkan permainan terbaik dalam beberapa tahun terakhir. Contoh yang paling jelas adalah final Copa del Rey melawan Athletic Bilbao."

"Barcelona tinggal di masa lalu dengan 4-3-3 dan tiki-taka. Sekarang sepak bola lebih cepat, lebih menuntut fisik. Anda tidak bisa tertinggal di masa lalu," lanjutnya.

3 dari 4 halaman

Lega Saat Meninggalkan Camp Nou

Ronald Koeman meninggalkan Barcelona sebagai manajer dengan rekor kemenangan terburuk dalam dua dekade terakhir. Selama masa jabatannya, ia hanya mampu menciptakan presentase kemenangan sebesar 58%. Koeman gagal melakukan pekerjaan di tengah krisis keuangan Barcelona. (AFP/Oscar Del Pozo)

Ronald Koeman juga buka suara mengenai perlakuan Joan Laporta dalam wawancara kali ini. Dia sudah beberapa kali bicara dan kini pun kembali menyinggung hal yang sama.

"Presiden selalu boleh meragukan pelatihnya, tapi itu harus datang dari dalam klub. Masalahnya, keraguan terhadap saya datang dari media, itu adalah kesalahan besar darinya (Laporta)," ujar Ronald Koeman.

"Saya menjalani masa jabatan yang sangat rumit, sempat ada masa-masa tanpa Presiden. Kemudian Laporta meragukan itu. Rasanya sedikit lega setelah saya meninggalkan Barcelona," tandasnya.

Sumber: Bola, Catalunya Radio, Sport

Disadur dari: Bola.net (Richard Andreas, published 28/6/2022)

4 dari 4 halaman

Posisi Akhir Barcelona di La Liga Spanyol 2021/2022

Berita Terkait