Bola.com, Jakarta - Rafael Leao cuek saja ketika diminta menanggapi nilai pasarnya yang meroket sejak gabung AC Milan. Baginya yang terpenting adalah terus meningaktkan level permainan.
Rafae Leao gabung AC Milan pada musim panas 2019 lalu. Ia diangkut dari klub Prancis, Lille.
Ia dibeli dengan bandrol sekitar 23 juta euro. Mulanya Leao agak kesulitan beradaptasi di Liga Italia.
Namun performanya kemudian makin meningkat dari waktu ke waktu. Rafael Leao pun sukses membantu AC Milan meraih juara Liga Italia.
Market Value Rafael Leao
Rafael Leao pun menjadi salah satu pemain vital AC Milan. Penampilannya pun membuatnya diminati oleh beberapa tim di luar Italia.
Leao juga disebut sebagai salah satu pemain terbaik di Serie A. Market value pemain berusia 23 tahun tersebut naik drastis.
Menurut Transfermarkt, Leao kini bernilai 70 juta euro. Padahal sesaat sebelum gabung Milan, nilainya cuma 15 juta euro saja!
Terus Meroket
Begitu mendarat di AC Milan, market value Rafael Leao naik menjadi 22 juta euro. Kemudian pada musim panas 2021, nilainya naik menjadi 25 juta euro.
Pada musim 2021/2022, secara bertahan market value-nya terus menanjak naik. Dari 35 juta euro, 50 juta euro, dan terakhir 70 juta euro.
Cuek
Rafael Leao kemudian ditanya soal hal tersebut. Ia mengaku sama sekali tak memedulikan hal tersebut.
“Demi Tuhan, saya tidak peduli soal yang satu ini. Nilai saya yang sebenarnya adalah hal lain," ucap Leao pada Corriere della Sera.
"Tuhan memberi saya bakat dan saya harus bersyukur dan terus bekerja keras untuk tidak menyia-nyiakannya," sambung Leao.
Apresiasi untuk Fans
Rafael Leao kemudian ditanya soal musimnya yang luar biasa pada musim lalu bersama AC Milan. Saat itu ia membantu Rossoneri meraih Scudetto untuk pertama kalinya sejak tahun 2011 silam.
Leao kemudian memilih untuk mengapresiasi para Milanisti, suporter AC Milan. Ia mengaku sangat terkesan dengan dukungan luar biasa yang ditunjukkan para fans tersebut di sepanjang musim lalu.
“Sepak bola tanpa penggemar adalah hal lain, tidak ada lagi yang perlu ditambahkan. Tahun ini di San Siro lebih dari satu juta orang datang untuk mendukung kami, terlepas dari berapa banyak pertandingan tandang seperti bermain di kandang: di Reggio Emilia, di pertandingan yang menentukan, sepertinya di Milano," serunya.
"Dan kemudian gelombang orang-orang yang menyambut kami saat kami kembali ke kota dan keesokan harinya di pawai dengan bus terbuka. Sensasi yang Anda rasakan dalam kehidupan nyata adalah sesuatu yang lain!" tandas Leao.
Sumber: Corriere della Sera
Disadur dari: Bola.net (Dimas Ardi Prasetya, 28/6/2022)
Baca Juga
Paulo Fonseca: Milan Main Aman saat Melawan Juventus, tapi Masih Bisa Rebut Scudetto kok
Milan Vs Juventus 0-0, Locatelli: Mendingan Hasil Imbang Ini daripada Drama Skor 4-4 Melawan Inter
Jelang Debut Hadapi Napoli, Claudio Ranieri Bicarakan Alasan Keterpurukan AS Roma: Skuad Bagus Kok, Masalah Mentalitas?