Bola.com, Malang - Arema FC harus melewati babak adu penalti untuk mengakhiri perlawanan Barito Putera di perempat final Piala Presiden 2022, Minggu (2/7/2022).
Bermain di depan pendukungnya sendiri, Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Arema tak mampu mencetak gol di waktu normal. Barito Putera juga memberikan perlawanan sengit di laga ini. Pertahanan mereka mampu mementahkan sejumlah serangan Arema.
Dua pemain Barito Putera, Renan Alves dan Dedi Hartono gagal menyarangkan bola saat adu penalti. Sedangkan di kubu Arema, Evan Dimas yang tendangannya berhasil ditepis kiper Barito Putera, Joko Ribowo.
Pujian Eduardo Almeida
Meski menang lewat proses mendebarkan, pelatih Arema, Eduardo Almeida tetap memuji performa anak buahnya.
"Kami bermain bagus di laga ini. Memang tidak ada gol seperti yang kami inginkan di waktu normal. Tapi kami efisien dalam adu penalti,” kata Almeida.
Tim berjuluk Singo Edan ini sejatinya memburu gol di waktu normal. Terlihat dari pemain yang diturunkan sejak menit awal. Evan Dimas, Irsyad Maulana, Rendika Rama dan M. Rafli turun sejak menit awal sebagai penyegaran di tim.
Berharap Gol dari Open Play
Di babak kedua, tiga penyerang dimainkan bersamaan. Hanis Saghara dan Abel Camara dimasukkan. Sedangkan Rafli masih dipertahankan. Tapi tetap tidak ada gol yang bisa dicetak dalam 90 menit.
"Sebenarnya kami berharap cetak gol lewat open play. Tapi gol itu jangan dinilai lewat open play saya. Yang terpenting bola masuk ke gawang lawan,” kata Almeida lalu tersenyum.
Lini Depan Masih Tumpul
Sebenarnya masih ada persoalan yang belum bisa diurai Almeida selama Piala Presiden. Yakni tumpunya lini depan Arema. Total dari 4 laga, Singo Edan baru mencetak 2 gol di waktu normal. Dua gol itu pun lewat bola mati. Tendangan penalti dan bebas.
Almeida berharap striker asing yang baru diresmikan, Abel Camara bisa jadi solusi. Tapi saat lawan Barito Putera, dia masih proses adaptasi. Maklum, Camara baru sekali berlatih dengan Arema. Sehingga dia belum memahami betul seperti apa karakter rekan-rekannya.