Pembalap Superbike Sindir MotoGP yang Permisif buat Pembalap Muda Tak Berpengalaman

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 03 Jul 2022, 21:00 WIB
Pembalap Team Aruba.It Racing - Ducati Scott Redding dari Inggris melaju saat sesi latihan bebas pertama balapan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Jumat (19/11/2021). Gelaran balap WSBK Mandalika 2021 diikuti oleh 23 pembalap dari 12 tim. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Bola.com, Jakarta - Pembalap World Superbike, Scott Redding, menyebut banyak pembalap muda dan tak berpengalaman yang terlalu mudah bertarung di MotoGP. Menurutnya, butuh setidaknya 2-3 tahun buat mereka bersaing lebih dulu di kelas Moto3 dan Moto2.

Scott Redding bukan sosok asing buat MotoGP. Ia pernah tiga musim membalap, yakni pada 2014 hingga 2016 sebelum membutuskan hijrah ke Superbike pada 2020 bersama tim Aruba Ducati.

Advertisement

Pembalap asal Inggris itu bukan satu-satunya yang hijrah dari MotoGP ke Superbike atau sebaliknya. Iker Lecuona adalah contoh lain yang pada musim 2022 menjajal persaingan di Superbike bersama Honda.

Scott Redding pun mengemukakan opininya tentang 'tren' pembalap muda di MotoGP. Apa katanya?

 

2 dari 4 halaman

Butuh Sedikitnya 2 Tahun di Moto3 dan Moto2

Pebalap debutan MotoGP yang bergabung tim Tech3 KTM Factory Racing ini merupakan anak dari juara dunia GP500 1987, Wayne Gardner. Remy Gardner sukses menyabet gelar juara dunia Moto2 2021 dengan catatan naik 12 podium, dengan 5 kemenangan utama.

Saat ini ada beberapa pembalap yang promosi dari Moto2 ke MotoGP. Raul Fernandez misalnya, naik ke kelas 'premier' setelah duduki posisi empat Moto3 2020 dan runner up Moto2 musim lalu.

Scott Redding cukup sinis menanggapi tren ini. Menurutnya, pembalap mesti menghabiskan lebih banyak waktu di Moto3 dan Moto2 lebih dulu sebelum ke MotoGP.

"Menurut saya, pembalap harus menghabiskan minimal dua tahun di Moto3 dan dua tahun lagi di Moto2. Baru setelah itu layak lompat ke MotoGP," kata Redding dinukil dari Motosan.

 

3 dari 4 halaman

Membosankan

Tentunya Scott Redding punya acuan lebih ketimbang sekadar bertahun-tahun berkutat di kelas Moto3 dan Moto2. Pengalaman adalah hal terpenting untuk bersaing di MotoGP.

"Kalau dalam dua tahun mereka gagal mengisi jajaran atas, mereka akan diganti, dan harus mengulang semuanya dari awal lagi."

"Akibatnya, kejuaraan MotoGP jadi lebih membosankan. Apalagi dengan kekuatan uang dan tekanan yang berlipat ganda tiap tahunnya."

 

4 dari 4 halaman

5 Rookie di MotoGP 2022

Anak didik Valentino Rossi, Marco Bezzecchi akan mentas di MotoGP 2022. (Twitter/Mooney VR46 Racing Team)
  • Remy Gardner
  • Raul Fernandez
  • Marco Bezzecchi
  • Fabio di Giannantonio
  • Darryn Binder

Berita Terkait