Bola.com, Semarang - PSIS Semarang melaju ke semifinal Piala Presiden 2022. Tim berjulukan Mahesa Jenar itu melaju ke babak empat besar setelah menang atas Bhayangkara FC melalui drama adu penalti, Minggu (3/7/2022) sore WIB.
Pertandingan ini berjalan dengan tempo yang cukup tinggi. Beberapa kali tensi pertandingan naik karena benturan yang cukup sering dilakukan pemain dari kedua tim.
PSIS Semarang dan Bhayangkara FC pun bermain imbang 1-1 hingga babak kedua berakhir. Pada saat adu tendangan penalti, PSIS menang dengan skor 9-8.
Kiper pengganti PSIS Semarang, Ray Redondo, menjadi pahlawan dalam laga tersebut. Ia menyelamatkan dua tendangan penalti Bhayangkara FC yang dilepaskan Anderson Salles dan I Putu Gede Juni Antara.
Bola.com merangkum ada tiga fakta menarik mengenai kemenangan PSIS Semarang ini.
Rekor Tidak Terkalahkan Berlanjut
PSIS Semarang memiliki rekor tidak terkalahkan di Piala Presiden 2022. Dengan kemenangan lewat adu penalti melawan Bhayangkara FC, rekor itu terus berlanjut.
Total PSIS sudah lima kali bertanding di Piala Presiden 2022. Mahesa Jenar sama sekali menyentuh kekalahan dari lima pertandingan itu.
Sejauh ini baru ada dua tim yang bisa menahan PSIS pada waktu normal, yaitu Dewa United di fase grup. Saat itu pertandingan berakhir imbang 2-2. Kedua tentu saja Bhayangkara FC di perempat final, di mana laga berakhir imbang 1-1.
Belum Pernah Clean Sheet
Meski memiliki rekor impresif, PSIS Semarang tetap menyimpan beberapa pekerjaan rumah. Satu di antaranya adalah di lini belakang.
Sejak fase grup hingga babak perempat final, tidak sekalipun PSIS mencatatkan clean sheet alias tidak kebobolan dalam satu laga. Gawang PSIS kebobolan sekali ketika menghadapi Persita, dan kebobolan dua kali ketika menghadapi Dewa United dan PSS Sleman.
Persis Solo dan Bhayangkara FC pun ikut serta membobol gawang tim kebanggaan Panser Biru dan Snex itu.
Butuh Kiper Senior
PSIS Semarang sejauh ini mengandalkan tiga kiper muda yang sebenarnya minim pengalaman. Mereka adalah Ray Redondo (26 tahun), Fajar Setya Jaya (26 tahun), dan Yofandani Pranata (21 tahun)
Ray dan Fajar bahkan selama ini kerap berperan sebagai back up di klub mereka sebelumnya. Sementara Yofandani tampak paling hijau di antara ketiganya.
Penampilan ketiganya sebenarnya tidak terlalu buruk selama Piala Presiden 2022. Namun, PSIS harus mendatangkan, paling tidak seorang kiper senior dengan kualitas dan pengalaman bagus untuk menjadi kiper utama mereka di Liga 1 2022/2023 nanti.
Mengandalkan kiper muda di liga yang sangat panjang tentu bukan keputusan yang bijak. Apalagi ketika sudah memasuk fase akhir yang bisa menentukan musim PSIS.
Baca Juga
BRI Liga 1: Pelatih PSIS Siapkan Senjata Baru saat Hadapi Persik, Terbaik demi Bawa Pulang 3 Poin
Musim Hujan, Begini Siasat Pelatih Persik Agar Para Pemainnya Tidak Sakit Jelang Laga Melawan PSIS
Bursa Transfer Paruh Musim BRI Liga 1 2024 / 2025 Bakal Panas: Siapa Lagi yang Merapat Selain Eks Bek Lazio?